Cinta tak bersyarat (✓)

By TeamAlki

58.7K 6.4K 1.2K

jika seorang laki laki biasa mencintai seorang gadis luar biasa apakah harus dengan sebuah syarat? More

CTB 1
CTB 2
CTB 3
CTB 4
CTB 6
CTB 7
CTB 8
CTB 9
CTB 10
CTB 11
CTB 12
promo
CTB 13
CTB 14
CTB 15
CTB 16
CTB 17
CTB 18
CTB 19
boongan 😂😂😂
CTB 20
CTB 21
CTB 22
CTB 23
CTB 24
CTB 25
CTB 26
CTB 27
CTB 28
CTB 29
CTB 30
CTB 31 (perkenalan)
CTB 32
CTB 33
CTB 34
CTB 35
CTB 36
CTB 37
CTB 38
CTB 39 (end?)
CTB 40 (end)

CTB 5

1.8K 225 58
By TeamAlki


Happy reading.....

Bunda Maia menatap orang dihadapannya tidak percaya,sudah bertahun tahun sejak kejadian yang membuat hubungan mereka kurang baik ini adalah kali pertama mereka ketemu lagi.

"Maaf ada perlu apa anda kemari"ujar Bunda Maia sedikit tidak suka dengan orang yang berada dihadapannya.

Kevin yang tau suasana ini tidak kondusif langsung maju satu langkah dan mengutarakan apa yang membuat mereka kesini.

Satu fakta yang baru saja Bunda Maia ketahui bahwa Yuki adalah anak dari teman masalalunya yang entah apa hubungan mereka saat ini masihkah mereka berteman atau hanya menganggap masalalu.

Sedari tadi mama Wina hanya diam memperhatikan Bunda Maia dia sadar sesadar sadarnya kalo memang semua kekacauan yang terjadi dulu adalah kesalahannya yang tidak percaya dan gapang terhasut orang lain,dia tau saat ini bunda Maia masih tidak menyukainya.

Tapi itu hanya kesalahan fahaman yang belum sempet Mama Wina sampaikan kepada bunda Maia sehingga membuat perselisihan itu sampai sekarang.

Hito bisa menangkap dari kedua mata wanita paruh baya dihadapannya itu,dia tau tidak ada yang beres diantara sang mama dan wanita dihadapannya itu.

"Silahkan masuk"ujar bunda Maia yang berjalan mendahului mereka yang mengikutinya.
Bunda Maia menyuruh tamunya untuk duduk,sebelum dia memanggil Yuki dan menyuruh bibi untuk membuatkan minuman untuk tamunya.

"Sayang ada keluarga kamu datang"ujar bunda Maia membelai lembut kepala Yuki.

Yuki menegang,dia belum mau pulang,dari mana mereka tau keberadaan Yuki kalo siang tadi saja dia urungkan niatnya untuk menghubungi keluarganya dan mengabaikan panggilan semua orang yang menghubungi Yuki.

Yuki mendongak menatap bunda Maia yang masih berdiri disebelah Yuki,dia tau betul Yuki belum ingin pulang tapi bunda juga tidak ingin menyiksa keluarga Yuki dengan dia tinggal dirumahnya,karna bunda juga pernah merasakan yang namanya kehilangan.

Meskipun ada rasa tidak suka kepada mama Yuki tapi bunda berusaha mengubur dalam dalam perasaan itu karna dia sendiri memang belum tau apa yang sebenarnya terjadi kala itu,dia juga tidak ingin egois.

"Tapi bun..

"Temui mereka sayang"ujar bunda memotong ucapan Yuki karna beliau tahu Yuki akan menolak ketemu keluarganya.

Yuki menatap kearah Winona dan Al,tau maksud dari tatapan Yuki Al dan Winona yang memang duduk bersebelahan menganggukkan kepalanya secara serempak dan tersenyum kearah Yuki, seperti mendapatkan kekuatan Yuki berdiri dari duduknya dan berjalan menuju ruang tamu didampingi oleh bunda Maia.

"Ma"panggil Yuki yang membuat sang mama mendongak dan langsung memeluk Yuki sambil menangis dipelukan sang anak.

"Anak nakal"ujarnya dengan suara parau khas orang nangis,Yuki melepaskan pelukan sang mama dihapusnya air mata yang keluar dari pelupuk mata mama Wina sambil menggelengkan kepalanya.

"Yuki baik baik saja,mama jangan nangis"ujar Yuki kembali memeluk sang mama,bunda Maia yang melihat itu hanya tersenyum haru, meskipun hubungan diantara mereka tidak bisa dibilang baik tapi bunda Maia berusaha menahan semuanya.

Yuki menyuruh sang mama untuk kembali duduk,kemudian dia memeluk kakak iparnya yang duduk disebelahnya.

"Kenapa harus kabur sayang"lembut Jessy mengusap punggung Yuki yang sudah terisak dipelukannya.

"Sakit kak"ujar Yuki melepaskan pelukannya,kini bergantian memeluk tubuh tegap kakak pertamanya.

"Selesaikan semuanya dek"ujar Kevin kepada Yuki,apa yang dibilang kakaknya bener,dia harus menyelesaikan masalah ini bukannya lari seperti saat ini.

Yuki hanya mengangguk masih dalam pelukan Kevin, perlahan dia melepaskan pelukannya dan tersenyum kearah Hito yang saat ini menatapnya.

"Dasar adik kecil"ujar Hito yang mengacak rambut Yuki,membuat Yuki memajukan bibirnya.

Dia memeluk erat sang adik dan membisikkan sesuatu yang membuat Yuki terkekeh dibuatnya.

"Lo mau masuk penjara"ujar Stefan yang menjitak kepala Hito karna dia mendengar apa yang Hito bisikkan pada Yuki.

"Iya kak masukin saja kak Hito kedalam sel"gelak Yuki yang langsung dapat pelototan dari Hito.

"Tante sebelumnya terimakasih sudah menampung adik saya beberapa hari ini,kami tidak tahu harus bagaimana membalas kebaikan keluarga Tante"ujar Kevin mengawali pembicaraannya setelah acara kangen kangenan sama sang adik.

"Kita sesama manusia memang harus saling tolong menolong bukan?"ujar bunda Maia tersenyum kearah Kevin.

"Maia terimakasih sudah mau nampung anakku"ujar mama Wina berdiri dan tidak disangka dia jongkok dihadapan bunda Maia yang saat ini duduk disofa.

Semua orang yang berada disana kaget bukan main termasuk Al yang sudah berdiri disebelah sofa dimana Yuki duduk saat ini.

"Kamu apa apaan si Win bangun!"ujar bunda Maia berusaha meraih tangan mama Wina agar bangun tapi bunda Maia sedikit kesusahan karna Mama Wina yang tidak memperdulikan ucapan bunda Maia.

"Aku minta maaf Mai"lirihnya yang masih terdengar ditelinga bunda Maia dan yang lainnya.

"Kita bisa bicarakan lain kali, sekarang tolong kamu bangun"tegas bunda Maia yang sudah hendak berdiri tapi dihalangi mama Wina yang sudah terisak dengan kepala dijatuhkan pada paha bunda Maia.

"Aku bener bener minta maaf"ucap mama Wina dalam isakanya.

"Aku minta kamu bangun Win"ujar bunda Maia lagi sambil mengangkat tubuh mama Wina agar berdiri yang sudah dibantu oleh Yuki dan Al.

Ya Al dan Winona tadi mengikuti bunda Maia dan Yuki keruang tamu.

Mereka semua yang ada disana diam hanya menyaksikan dua wanita paruh baya yang beberapa menit ketemu itu,tapi bisa disimpulkan kalo mereka saling kenal dan entah ada kejadian apa yang membuat mereka terpisah seperti saat ini.

"Aku sudah maafin kamu,pulanglah kita bisa bicarakan lain waktu"ujar Bunda Maia yang hampir saja melangkah kalo saja tidak ada tangan yang menahannya.

"Tapi mai...

"Aku butuh waktu"ujar bunda Maia lagi yang masih ingin menghindar dari mama Wina.

"Tapi sampai kapan,bertahun tahun aku mencari kamu dan saat kita ketemu kamu nyuruh aku pergi?"ujar mama Wina yang semakin terisak.

"Beri aku waktu lagi win"mohon Bunda Maia tanpa menoleh kearah Mama Wina.

Sedari tadi ayah Al masih bertahan dimeja makan,tanpa memperdulikan ketegangan diruang tamu karna memang jarak yang tidak terlalu dekat membuat ayah Al tidak begitu mendengar keributan diruang tamu,karna menurutnya sudah terlalu lama sang istri tidak kembali Ayah Al langsung bangkit dari duduknya dan berjalan kearah ruang tamu.

"Wina"kaget Ayah Al saat melihat mama Wina yang masih menahan lengan bunda Maia.

Ayah Al membawa Bunda agar duduk dan menyuruh mama Yuki duduk disebelah bunda Maia.

"Bisa kalian tinggalkan kami bertiga?"ujar ayah Al melihat kearah mereka yang memandang bingung kearah Bunda Maia dan mama Wina.

Hito yang sudah siap melayangkan protesnya langsung ditarik oleh Kevin keluar diikuti Jessy dan Stefan tapi sebelumnya Kevin sudah mengangguk mengiyakan permintaan tuan rumah tersebut.

Sedangkan Yuki dan Winona masuk kedalam diikuti oleh Al dari belakang,mereka bertiga kini duduk dikursi taman belakang rumah Al dengan penerangan sedikit redup.

"Mereka saling kenal?"suara itu keluar begitu saja dari mulut Al membuat Yuki dan Winona menatap kearah Al yang duduk dipinggiran kursi.

"Sepertinya seperti itu"jawab Yuki menatap lurus kedepan.

"Tapi sepertinya mereka ada masalah"kini Winona juga mengeluarkan pendapatnya.

"Kalopun iya mereka kenal dan ada masalah semoga semua bisa diselesaikan secepatnya"ujar Yuki yang mendapat anggukan dari Al dan Winona.

Sedangkan diruang tamu sejak kepergian anak anak mereka 10menit sudah berlalu tapi tidak ada diantara mereka yang memulai membuka suaranya.

"Ehm"akhirnya ayah Dhani memecah keheningan diantara mereka.

"Jadi?"lanjutannya menatap bunda Maia dan mama Wina bergantian.

"Iya Yuki adalah anak bungsuku dan aku kesini untuk menjemputnya"jawab mama Wina masih dengan kepalanya yang menunduk.

"Sebenarnya terimakasih sudah menampung anakku disini dan aku minta maaf atas kesalah fahaman yang terjadi diantara kita"ujar mama Wina yang membuang nafas kasarnya sebelum melanjutkan ucapannya lagi.
"Selama ini aku sudah mencari kalian kemana mana tapi tidak pernah aku temukan karena kalian menghilang bagaikan ditelan bumi"lanjutannya kini menengok kesamping melihat kearah bunda Maia yang masih mendengarkan penjelasan mama Wina.

"Sehari sejak kejadian itu aku dan suami langsung mendapat kabar dari polisi kalo Mbak Wulan yang sengaja melakukan sumua ini karna dia tidak suka melihat kalian bahagia,aku minta maaf karna meragukan kamu mai Aku bener bener kalut dan disitulah Wulan berhasil menghasutku"sendu mama Wina yang saat ini sudah memegang tangan bunda Maia dia kembali luruh dan duduk dibawah bunda Maia yang saat ini masih duduk disofa.

Mendengar nama Wulan disebut rahang ayah Dhani langsung mengeras,rasanya dia ingin merobek mulut wanita ular tersebut.

"Bangun Win,aku sudah maafin kamu karna aku juga tau malam itu kamu kebawa emosi"ujar bunda Maia yang sudah menguasai emosinya setelah mendengar penjelasan Mama Wina.

Detik selanjutnya mereka bersatu dalam pelukan yang sudah lama mereka rindukan, beberapa tahun silam hubungan yang awalnya baik baik saja harus hancur hanya karna kesalah fahaman.

Ayah Dhani yang melihat itu bisa tersenyum lega dan haru melihat semua sudah lebih baik.

"Jadi sekarang?"tanya bunda Maia setelah melepas pelukannya pada mama Wina.

"Setau aku beberapa bulan lalu dia sudah selesai menjalani hukumannya dan untung saja Yuki kabur dan tinggal disini jadi aku bisa ketemu kalian mungkin inilah yang dinamakan takdir dan satu lagi sejak dia bebas aku sendiri tidak tau gimana kabarnya yang terpenting sekarang kalian harus lebih hati hati lagi karna aku sendiri tidak tau gimana sekarang dia,bisa saja dia sudah lebih baik tapi bisa juga malah sebaliknya"ujar mama Wina menggenggam kembali tangan bunda Maia.

"Kamu juga hati hati jangan kehasut lagi,nanti bisa bisa kita beneran tidak bisa ketemu lagi"canda bunda Maia membuat ayah Dhani dan Mama Wina ketawa.

"Bisaan ya nyindirnya,amit amit semoga tidak ketemu dia lagi"

"Kamu kerasa kesindir Win?"ujar bunda Maia malah malah semakin menggoda mama Wina.

Dan akhirnya bunda Maia dan mama Wina tertawa sampai memegang perut masing masing sedangkan ayah Dhani hanya geleng kepala.

"Mereka ngapain si"ujar Hito takut takut kalo mamanya kenapa Kenapa.

"Sudah gak usah parno gitu,mungkin ada yang harus mereka selesaikan"jawab Kevin menenangkan Hito.

"Kok bisa ya mereka kenal"kini Stefan bersuara.

"Nanti gue coba tanya sama Mama kalo sudah sampai rumah"jawab Kevin menarik tangan Jessy sampe dia duduk dipangkuan Kevin.

Ya mereka saat ini duduk dimeja kursi bulat yang ada diteras kediaman Al.

"Terus aja"ujar Stefan mencibir sepupunya yang selalu saja memperlihatkan kemesraannya didepan orang lain.

"Makanya buruan Lo Nikah"ujar Kevin sambil terkekeh geli.

"Gimana mau nikah kalo tidak punya pacar alias JOMBLO"ujar Hito menekankan kata Jomblo membuat Stefan melebarkan matanya dan menjitak kepala Hito.

"Mulut kalo ngomong dijaga"sewot Stefan.

"Emang bener kan?"

"Enak saja,lihat saja gue bakal lebih dulu nikah ketimbang lo"ujar Stefan dengan percaya diri.

Sedangkan ditaman belakang tak kalah heboh tat kala Winona menceritakan tentang Al yang sering dikejar kejar gadis gadis desa tempat mereka tinggal saat ini.

"Lo gak doyan perempuan Al?"tanya Yuki yang sudah menahan tawanya.

"Emang dikira makanan?"tanya balik Al sambil mengacak kepala Winona yang sudah ketawa sedari tadi.

"Jangan dengerin dia Ki,nanti otak Lo jadi gak steril"ujar Al menyentil hidung Winona.

"Emang dikira aku bakteri?virus?hah"manyun Winona membuat Yuki tidak bisa nahan ketawanya.

"Den non disuruh masuk kedalam sama Tuan"teriak bibi dari ambang pintu membuat ketiga anak manusia itu menghentikan ketawanya dan langsung menengok kearah suara.

"Iya bi"jawab Al yang langsung berdiri dan berjalan lebih dulu membuat Winona berdecak sambil menggandeng lengan tangan Yuki.

Yuki bisa melihat keempat kakaknya sudah kembali diposisi seperti tadi saat mereka baru datang.

"Heh Al,rupanya elo yang nolong Yuki"ujar Stefan memulai bicara saat Al berjalan menghampirinya.

Kak Stefan kenal sama Al dari mana.batin Yuki yang masih berdiri dengan Winona disebelahnya.

"Iya hari itu kebetulan gue dari kota"jawab Al duduk disebelah Stefan yang memang tau kegiatan Al.

"Kenalin ini kakak Yuki"ujar Bunda Maia mengenalkan Hito dan dan Kevin beserta Jessy,Al menyalaminya diikuti Winona.

"Dan ini Tante Wina mama Yuki"ujar bunda Maia kembali.

"Lo siapanya Yuki"ujar Al kepada Stefan ada sedikit nada tidak suka dalam kalimat yang diucapkan Al.

Stefan yang menangkap sinyal sinyal adanya benih benih cinta yang tumbuh pada orang disebelahnya yang dia kenal seperti beruang kutub dengan sengaja dia ingin sekali menggoda Al.

"Menurut Lo"jawab Stefan dengan santainya sambil mengedipkan sebelah matanya.

Yuki yang melihat Stefan dan Al hanya terkekeh sama halnya dengan yang lain.

Dengan jahilnya Stefan berdiri dari duduknya dan merangkul pundak Yuki agar duduk disebelah Stefan.

"Sayang duduk sini"lembut Stefan pada Yuki sambil melirik Al yang sudah mulai gelisah.

"Jelasin sama manusia beruang ini siapa Stefan sebenernya"ujar Stefan dengan bangganya membusungkan dadanya.

Yuki hanya diam menatap kearah Al tanpa menjawab ucapan Stefan,Hito yang memperhatikan adiknya itu tersenyum penuh arti.

Sepertinya si Bungsu mulai tertarik sama cowok ini.batin Hito

Ada cinta yang mulai tumbuh diantara mereka.batin Jessy

Seperti orang pertama kali jatuh cinta aja di dua anak.batin Kevin

Begitulah pandangan mereka kepada Al dan Yuki, sepertinya cocok seolah olah pertemuan mereka sudah ditakdirkan oleh yang maha kuasa.

"Ehm"mama Wina berdehem membuat semua orang menoleh.
"Sepertinya sudah larut tidak enak sama tetangga jadi sebaiknya kita pulang sekarang"lanjut mama Wina membuat Yuki was was.

"Apa enggak mau nginep saja disini,banyak kamar kosong Lo sini"ramah bunda Maia membuat Yuki tersenyum ide bagus fikir Yuki tapi senyum itu seketika luntur saat mendengar jawaban mamanya.

"Makasih banyak Mai,tapi pasti banyak ngrepotin kita pulang saja"ujar mama Wina yang langsung berdiri diikuti yang lain tapi tidak dengan Yuki.

Hito menatap Yuki yang masih duduk dengan antengnya tanpa memperdulikan tatapan dari Hito dan Stefan.

"Hey bungsu Lo gak mau pulang?"tanya Hito pada Yuki yang langsung menggelengkan kepalanya.

"Apa jangan jangan Lo betah disini?"selidik Stefan membuat Yuki tersipu malu.
"Jangan bilang Lo suka sama manusia beruang ini"lanjutannya nunjuk Al yang sudah berdiri disebelah Stefan.

"B..bukan gitu tap...

"Kenapa si sayang?"lembut mama Wina mengusap kepala Yuki.

"Boleh gak si ma Yuki disini dulu sehari saja ma"mohon Yuki sama Mama Wini.

"Kalo Yuki masih mau disini biarin aja dulu,biar besok Al yang antar Yuki pulang"ujar bunda Maia memberikan saran.

"Tapi hanya sehari ya dek,kamu harus segera menyelesaikan masalah kamu jangan lari larian seperti ini bikin kita khawatir"ujar Kevin yang sudah mendekati Yuki.

"Tapi kalo urusannya sudah selesai boleh dong kembali lagi"ujar Yuki sambil melihatkan deretan giginya membuat semua orang gak habis fikir dengan tingkah ajaib Yuki.

"Gue kok semakin curiga ya Lo dikasih apa sama manusia beruang ini hah?"tanya Stefan sudah menjepit Kepala Al dengan ketiaknya membuat Yuki langsung menarik Stefan agar melepaskan kepala Al.

Beneran kalo ini sudah pasti si bungsu suka sama Al.batin Hito kembali menebak.

"Kak ih lepasin kasihan Al"ujar Yuki kembali narik tangan Stefan sedangkan Al menatap Yuki sambil tersenyum

"Kak?"ujar Al seolah bertanya kenapa Yuki manggil Stefan dengan embel embel kak

"Lo kira gue pacar Yuki atau cowok yang suka sama Yuki kan?"tanya Stefan menjitak kepala Al yang saat ini mengadu kesakitan.

"Dia itu adik sepupu gue Al Ghazali"tegas Stefan membuat Yuki lagi lagi tersenyum melihatnya karna memang Al sudah jatuh kepesona Yuki saat pertama mereka ketemu.

Saat ini Keluarga Kato sudah meninggalkan kediaman bunda Maia,kini Yuki dan Winona beserta keluarga sudah mulai hilang melalui celah celah pintu kamar mereka.

Bulan dan bintang kini sudah tidak terlihat lagi kini berganti dengan sinar matahari yang masih berwarna jingga mulai keluar dari ufuk timur dengan hembusan angin pagi yang menimbulkan embun disetiap rerumputan.

Pagi ini Yuki tengah membantu bunda Maia untuk menyiapkan sarapan, meskipun dia hanya membantu sebisanya karna memang ini adalah pekerjaan yang hampir tidak pernah Yuki lakukan saat dirumah.

Yuki menyiapkan makanan yang sudah selesai diatas meja,belum ada siapapun dimeja makan saat ini,tidak lupa Yuki menyiapkan piring dan lainnya.

"Sayang tolong panggil Al sama Winona untuk sarapan bunda mau lihat suami bunda dulu"ujar Bunda Maia berjalan meninggalkan ruang makan.

"Iya Bun"jawab Yuki sambil berjalan kearah pintu kamar Winona.

Setelah menyuruh Winona sarapan kini Yuki berdiri tepat didepan pintu kamar Al,ada keraguan saat ingin mengetuk pintu kamar tersebut.

Tanggan kanan Yuki terangkat tepat didepan wajahnya beradu dengan pintu kayu yang mengeluarkan bunyi sedikit pelan

Tok Tok Tok

Klek

Hanya dengan tiga kali ketukan saja suara pintu yang dibuka dari dalam terdengar ditelinga Yuki,muncul seseorang dari dalam kamar tersebut dengan menggunakan pakaian seragam, perlahan mata Yuki membulat sempurna melihat orang yang saat ini berdiri tepat dihadapannya dengan kedua sudut bibirnya terangkat membuat senyuman diwajahnya.

Jadi sebenarnya dia itu.batin Yuki yang sudah mengerjapkan matanya meyakinkan kalo apa yang ia lihat adalah sebuah kebenaran.










































04-05-2018
8:23pm



Continue Reading

You'll Also Like

198K 16.6K 86
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
1.1M 60.8K 65
"Jangan cium gue, anjing!!" "Gue nggak nyium lo. Bibir gue yang nyosor sendiri," ujar Langit. "Aarrghh!! Gara-gara kucing sialan gue harus nikah sam...
690K 43.3K 31
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...
165K 16.8K 66
FREEN G!P/FUTA • peringatan, banyak mengandung unsur dewasa (21+) harap bijak dalam memilih bacaan. Becky Armstrong, wanita berusia 23 tahun bekerja...