Serriel

By rubylin_

138K 3.9K 45

Ariel Piternus , remaja perempuan yang jadi idola di SMA Paramitha . Cantik? Gausah ditanya. Manis? Pasti. Pi... More

Serriel ~ 1
Serriel ~ 2
Serriel ~ 3
Serriel ~ 5
Serriel ~ 6
Serriel ~ 7
Serriel ~ 8
Serriel ~ 9
Serriel ~ 10
Serriel ~ 11
CAST.
Serriel ~ 12
Serriel ~ 13
Serriel ~ 14
Serriel ~ 15
Serriel ~ 16
Serriel ~ 17
Serriel ~ 18
Serriel ~ 19
Serriel ~ 20
Serriel ~ 21
Serriel ~ 22
Serriel ~ 23
Serriel ~ 24
Serriel ~ 25
Chat sebelum ujian.
Serriel ~ 26
Serriel ~ 27
Serriel ~ 28
Serriel ~ 29
Serriel ~ 30
Serriel ~ 31
Serriel ~ 32
Serriel ~ 33
Serriel ~ 34
Serriel ~ 35
Serriel ~ 36
Serriel ~ 37
Serriel ~ 38
Serriel ~ 39
Serriel ~ 40
Serriel ~ 41
Serriel ~ 42
Serriel ~ 43
Serriel ~ 44
Serriel ~ 45
Serriel ~ 46
Serriel ~ 47
Serriel ~ 48
Serriel ~ 49
Serriel ~ 50
Serriel ~ 51
Serriel ~ 52
Serriel ~ 53
Serriel ~ 54
Serriel ~ 55
Serriel ~ 56
Serriel ~ 57
Serriel ~ 58
Serriel ~ 59
Serriel ~ 60
Serriel ~ 61
Serriel ~ 62
Serriel ~ 63
Ariel's Blog

Serriel ~ 4

5.2K 154 2
By rubylin_

"Irene , Ariel , udah siap belum?" tanya Pak Piternus dari lantai bawah sambil memakai jam tangan.

"Udah kok pa , ini tinggal nungguin Ariel make up. Palingan sebentar lagi juga selesai." ucap bu Irene dari kamarnya.

"Udah kok , pa!" teriak Ariel dari kamarnya. Kalian tidak akan percaya , malam ini Ariel tampil sangat maksimal. Dengan dress selutut , rambut curly yang digerai , dan flat shoes kesayangannya.

"Ariel , kamu cantik sekali malam ini. Papa yakin , anak teman papa nanti akan sangat mengagumi kecantikan kamu." puji Pak Piternus kepada Ariel sambil menatap Ariel dari atas sampai bawah.

"Apaan sih , pa. Biasa aja kali. Biasanya kalo pergi pergi kan Ariel emang selalu dandan kayak gini." balas Ariel.

"Tapi malam ini , kamu terlihat cantik sekali. Beda seperti biasanya." ucap Pak Piternus. "Yasudah , kita berangkat sekarang saja." lanjutnya sambil menekan tombol buka kunci pada kunci mobil.

Ayo kita beralih pada Sergio.

"Gio sayang , masih lama tidak? Papa sama mama udah nungguin kamu dari setengah jam yang lalu loh." teriak Pak Lucurent dari ruang tengah.

"Iya pa , ini udah kok." balas Sergio. Malam ini Sergio memakai kaos putih dan di luarnya ditutupi dengan kemeja tipis berwarna hitam dan motif kotak kotak bergaris putih. Dia memakai jeans panjang berwarna biru gelap dan sepatu adidas yang membuatnya semakin tampan.

"Yaampun Gio , kamu tampan sekali malam ini. Mama sampai melting liat kamu malam ini , nak." puji bu Sinta kepada Sergio.

"Haha , biasa aja kali ma. Berarti cakepan Gio daripada papa dong ya." ledek Gio kepada papanya.

"Iya deh , malam ini kamu yang menang haha." ucap Pak Lucurent sambil tertawa. "Ayo berangkat , nanti kita terlambat lagi." lanjutnya.

###

"Piternus! Sudah tunggu lama ya? Gimana keluargamu? Ikut semua kan." sapa Pak Lucurent kepada Pak Piternus di restoran.

"Lucurent! Enggak lama kok. Sebentar doang haha. Oh iya kenalin , ini istriku Irene dan ini putriku Ariel." balas Pak Piternus sambil menunjuk istri dan anaknya.

"Selamat malam , bu Irene , saya Lucurent teman baik Piternus waktu SMP dulu , senang bertemu dengan anda." ucap Pak Lucurent sambil tersenyum dan menyalami tangan bu Irene.

"Selamat malam juga , Pak Lucurent. Saya Irene , istrinya Piternus , senang bertemu dengan anda juga , Pak." balas bu Irene sambil tersenyum.

"Halo , sayang. Selamat malam. Senang bertemu dengan kamu." ucap Pak Lucurent sambil menyalami tangan Ariel dan tersenyum.

"Malam juga , om. Saya Ariel. Senang bertemu dengan om." balas Ariel dengan senyum terpaksa karena dia akan jutek dengan orang yang belum dikenalnya.

"Oh saya sampai lupa , kenalin ini istri saya Sinta dan anak saya Sergio. Ayo kenalan sama mereka." ucap Pak Lucurent sambil memperingatkan istri dan anaknya untuk berkenalan dengan keluarga Pak Piternus.

"Malam , pak. Saya Sinta. Istrinya Lucurent. Senang bertemu dengan bapak." ucap bu Sinta dengan ramah kepada Pak Piternus.

"Malam juga , bu. Senang bertemu dengan anda." balas Pak Piternus

"Saya Irene. Senang bertemu dengan anda." ucap bu Irene sambil tersenyum.

"Saya Sinta. Senang bertemu dengan anda jugaa." balas bu Sinta.

"Loh kok kalian ga saling kenalan?" tanya Pak Piternus bingung. "Kenalan dong , mama papa nya aja udah masa kalian engga kenalan." lanjutnya.

"Gausa deh , pa. Gapapa kok." ucap Ariel dengan nada ketus. "Iya om , gausah deh gapapa kok hehe." lanjut Sergio.

"Loh gabole begitu dong. Oh iya , kalian belum tau ya. Kita adain makan malam ini bukan hanya untuk merayakan bertemunya lagi papa sama om Lucurent doang. Kita adain ini juga untuk membahas perjodohan kalian." ucap Pak Piternus yang pasti membuat Ariel dan Sergio terkejut.

"APA?!" teriak Ariel dan Sergio bersamaan. "Tapi kan kita engga saling kenal dan aku sama sekali gatau dia sifatnya seperti apa. Kok papa engga tanya aku dulu sih?" ucap Ariel tak terima.

"Aku setuju , pa sama dia. Kita sama sekali engga saling kenal dan aku juga gamau dijodohin sama cewe jutek , galak kayak dia!" ucap Sergio sambil menunjuk Ariel.

"Heh , lo pikir gue mao dijodohin sama lo. Ngaca dong!" bentak Ariel pada Sergio. "Gue juga gamao kali dijodohin sama elo. Gue bisa kali nyari cewe lain yang engga jutek dan galak kaya lo!" balas Sergio sambil menunjuk Ariel.

"Sudah sudah , kalian ini apa apaan sih?! Pokoknya kalian harus terima perjodohan ini. Gaada tapi tapian. Ada pepatah 'tak kenal maka tak sayang'. Papa yakin kalian cuman butuh waktu buat kenalan dan deket. Kalau kalian gamau , kami akan hukum kalian" ucap Pak Lucurent menasehati.

"Yah jangan dong , pah. Masa dikit dikit main hukum aja. Papa harus minta persetujuan kita dulu dong." ucap Sergio kepada papanya.

"Baik kalau mau kalian kayak begitu. Jadi , kalian mau apa enggak dijodohin setelah tau ada hukuman untuk kalian." ucap Pak Lucurent.

"IYA DEH IYA." ucap Sergio dan Ariel berbarengan. Mereka tak menyadari telah berbicara kompak sebanyak dua kali. "Kalian kompak ya , ngomong aja bisa barengan gitu. Aduh serasi deh kalian!" ucap bu Irene kepada Ariel dan Sergio.

"Haha , itu namanya jodoh , jeng." ucap bu Sinta sambil tertawa. "Oh iya bener juga ya , jeng. Haha." balas bu Irene.

"IH MAMA APAAN SIH?! JANGAN NGEGODAIN DEH." ucap Ariel dan Sergio berbarengan lagi.

"Heh jangan ikut ikutan deh!" ucap Ariel ketus. "Lah siapa si yang ikut ikutan. Yang ada elo yang ikut ikutan gue ngomong." balas Sergio tak mau kalah.

"IH DASAR NYEBELIN!" bentak Ariel. "Heh asal lo tau , lo lebih nyebelin tau!" balas Sergio. "Bacot." ucap Ariel. "Bodo." balas Sergio.

"Sudah sudah hei! Kalian ini ribut aja kerjaan nya. Mendingan kalian ngobrol berdua di luar sana." ucap Pak Lucurent.

"Ih ngapain banget ngobrol sama cewe jutek. Nanti yang ada juteknya nular ke aku , pa." ucap Sergio.

"Heh gaada ya yang mau ngobrol sama lo. Cowo galak." balas Ariel. "Heh gue tu cowo baik , gue ga galak. Belom tau aja lo sikap gue yang asli." ucap Sergio. "Serah lo deh ya , gue males debat." ucap Ariel.

"Udah kalian keluar sana , ngobrol ngobrol , kenalan biar makin deket. Jangan debat mulu. Bikin malu aja kalian ini." ucap Pak Piternus.

"Bener tuh kata Pak Piternus. Mending kalian curhat curhatan diluar kalo perlu Gio langsung aja nembak Ariel. Haha." ledek Pak Lucurent.

"Ih amit amit dah gue pacaran sama nenek lampir ini. Ga kebayang hidup gue nanti." ucap Sergio.

"Bodo amat ya , woi. Untung aja gue lagi males debat. Kalo gue lagi pengen debat , bisa bisa nangis lo." ledek Ariel. "Coba aja bikin gue nangis." ucap Sergio.

"Sudah sudah aduhh..Kalian ini bikin kacau saja. Apapun yang terjadi , pokoknya kalian harus bisa akur." ucap Pak Piternus. "Harus bisa!" ucap Pak Lucurent.

"Males banget gue harus akur sama nenek sihir itu. Tapi demi mama papa , yaudah deh." batin Sergio. "Gue benci suasana ini dan yang paling utama , gue benci dia!"

"Akur sama dia? Keknya enggak kepikiran tuh. Gue enggak akan pernah akur sama orang yang gue benci apalagi baru kenal! Tapi kalo dengan ini , mama sama papa bisa seneng , yaudahlah." pikir Ariel.

"IYA IYA , KITA BAKAL COBA" ucap Ariel dan Sergio berbarengan. "Aduh barengan lagi , kalian memang serasi ya." ucap bu Irene sambil terkekeh.

"HEHE" Ariel dan Sergio terkekeh bersama.

- Serriel -

Yayy! Akhirnya mereka ketemu jugaa. Ini nih yang ditunggu tunggu. Ya walaupun engga sesuai dengan ekspektasi. Tapi asal kalian tahu , ternyata Sergio gemes loh sama kejutekannya Ariel. Tapi dia berusaha sembunyiin haha. Lucu banget mereka. Tapi apakah Ariel punya perasaan yang sama? Nah di part kelima ini , bakal ada jawabannya. Penasaran kan , kuyy lanjut! Keep vote ya gais💕

Continue Reading

You'll Also Like

258K 759 15
cerita pendek dewasa seorang gadis yang punya father issues
7M 48K 60
harap bijak dalam membaca, yang masih bocil harap menjauh. Kalau masih nekat baca dosa ditanggung sendiri. satu judul cerita Mimin usahakan paling b...
8.9M 110K 45
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...
2.5M 31.1K 29
"Lebarkan kakimu di atas mejaku! Aku ingin melihat semua yang menjadi hakku untuk dinikmati!" desis seorang pemuda dengan wajah buas. "Jika aku meny...