Petrichor

Gocrazymae tarafından

6.4K 795 45

Another [NamJin] story Angst, harsh words Daha Fazla

1. Pink Umbrella
2. Farewell, Hello
3. First Sight
4. [Love at] First Sight
5. Finally Meeting You
6. At The Bus Stop
7. I Think...
8. See You Monday Morning
9. There For You
10. Distraction
11. Hostage
12. See You Tomorrow
13. Somebody Misses You
14. Rain Drops
15. Good Night
16. Baby
17. Say My Name
18. Hope
19. That I Love You
20. Reason To Come Home
21. Dark Side Of You
22. Captured Memories
23. Senior
24. Riot
25. Survival's Guilt
26. Remedy
27. Yours
28. Story Of You
29. You Deserve More
30. Madly In Love
31. Who?
32. Closer
33. Concern
34. Visitor
35. White Box
36. Late Confession
38. That Name Again
39. Hide And Seek
40. Regrets
41. Left Out
42. In Between
43. For The Best
44. Give You Time
45. Cuddly
46. Empty
47. See You
48. Missing
49. Get To You
50. Not Here
51. Wait For Me
52. Promised
53. Petrichor
54. Never Leave Your Side

37. Cold

86 11 0
Gocrazymae tarafından




"Ck!"

Berulang kali Namjoon merogoh saku celananya, menyalakan ponsel untuk mengecek pesan juga panggilannya yang belum juga terbalas.

"Seokjin kemana?" Pikirnya.
"Apakah dia sakit?"


"Masih belum dijawab?" Jackson menghampiri Namjoon setelah turun dari vannya.

Namjoon menggeleng. "Moonbyul bilang Seokjin tidak datang ke kantor hari ini"

"Aku khawatir terjadi sesuatu dengannya"

"Sayangnya kita tidak punya waktu untuk itu sekarang" Jackson mendengus pelan.

"I know...."

"Aku akan coba menghubunginya lagi setelah liputan ini selesai" Ia mengantongi ponselnya lalu bergegas menyusul Jackson dan para krunya.






"Seokjin!"
"Astaga kau kemana saja?"

"Kau baik-baik saja kan?"

"Namjoon....." Suara sengau itu menyapanya lemah.

"Seokjin? Kau sakit?" Nada suara panik itu berubah menjadi pelan.

"I-iya....aku....hanya flu" Seokjin berbohong.

Entah berapa jam ia lalui dengan menangis setelah video dan foto-foto itu selesai dilihatnya.


"......."


"Seokjinnie...."

"Kau menangis?"

Air matanya kembali mengalir mendengar suara lembut sang pria. Ia membekap mulutnya menahan isakan.

"T-tidak Namjoonie...."
"Aku......ingin beristirahat sebentar okay..." Ia berbisik.

"B-baiklah....kalau begitu..."

"S....."
Sambungan pun terputus.




"Namjoon.....fokus...." Jackson menepuk bahunya pelan.

"Aku....." Ia berusaha mengatur napasnya.
"Salahkah jika aku merasa kesal, Jackson?"

Pria itu menghela napas panjang sambil terus mengusap-usap punggungnya.

"Kukira ia mengkhawatirkan aku"
"Aku langsung mengabarinya sesaat setelah tiba disini"

"Kukira ia menungguku"

"Seokjin sakit, Namjoon...."
"Mungkin dia butuh istirahat"

Namjoon menggeleng. "Seokjin tidak sakit, Jackson..."
"Walau sakitpun, ia tidak akan sedingin ini"

"Seokjin bukan orang seperti itu..."

.

.

.

"Hey....."


"......."


"Namjoon...."
"Maaf aku baru bangun" Suara itu masih berbeda dari biasanya.

"Sudah ke dokter?" Hela napas panjang terdengar sebelum Namjoon bertanya.

"Tidak apa-apa....aku sudah minum obat"
"Besok juga sembuh"

"Aku kangen....."
"Maaf aku memutus sambungan tadi"

"Kepalaku sakit..."

Lagi-lagi hela napas panjang terdengar.

Namjoon mengusap wajahnya pelan dan mendengus. "Maaf aku kesal..."

"Jangan minta maaf, Namjoonie...ini salahku"

"Jadi....bagaimana disana? Dingin tidak?"

"Payungku dibawa kan?"


Senyum tipis mulai terulas di wajahnya.

"Aku sudah memakai jaket tebal, payungmu juga terus kubawa di tas, hari ini aku makan dua porsi dan aku jadi anak baik di lapangan"

Seokjin tertawa kecil.
"Bagus, anak baik...."


"........."



"Tidurlah....ini sudah larut"
"Cepat sembuh, Seokjin...."

"Kau juga tidur ya...."
"Semoga liputannya lancar besok"

"Bye Seokjin..."


"Bye....."



"Kau jahat....kau tahu itu?"

"Kenapa kau harus datang saat aku mulai bisa melupakanmu, Ken?"

Diraihnya remote televisi itu.

Video yang entah sudah berapa kali diulang pun ditontonnya kembali.

.

.

.

"Something's not right, Jackson"

"Seokjin dingin sekali..."

"Walau dia berusaha untuk terdengar seperti biasa..."

"Dia......dingin....."

Kedua tangan itu sibuk memakaikan earpiece juga mengecek mikrofon yang sebentar lagi akan ia gunakan untuk menjalankn tugasnya.

"He said He miss You, Namjoon....wasn't that enough?"
Suara itu terdengar gemerisik dalam telinganya.

"Sinyal disini sepertinya jelek, Jackson"

"Aku tidak bisa mendengar suaramu dengan jelas" Namjoon menekan earpiecenya sambil berjalan menuju lokasi kejadian.

"Aku akan mewawancarai seorang saksi disini"

"Namjoon....jaga emosimu"

Suara yang terputus-putus itu tak didengarnya.

Namjoon mulai bersiap untuk menginterogasi seorang pemuda yang tengah berada di antara banyak polisi yang berjaga di tempat kejadian.

Okumaya devam et

Bunları da Beğeneceksin

29.3K 3.4K 7
Namjoon sudah yakin kalah bahkan sebelum pertempuran di mulai. Namjoon memandang dia penuh rasa kekaguman tapi Soobin memandang dia dengan penuh kas...
29K 4.7K 24
[Namjin, BL] COMPLETE. Malam itu, Kim Namjoon sadar bahwa jiwanya dapat melenggang pergi meninggalkan raganya. Tahu akan dirinya yang dapat hidup dal...
2.8K 410 20
I live you live. I die you die. [NamJin] horror story
6.3K 393 12
Mengisahkan seorang kim namjoon duda yg memiliki satu anak dan kim Seokjin namja cantik yg mengadopsi seorang anak tampan. namjoon dan jin dijodohka...