Half Beast

By BerlianLhegusa5

22.4K 2.9K 1.8K

Tentang Akira dan Fero, dua adik-kakak yang kehilangan orang tua saat umur mereka bahkan belum seberapa. Akir... More

Seaoson 1 [Utara dan Segala Keajaibannya]🦊
Satu🦊
Dua🦊
Tiga🦊
Empat🦊
Lima🦊
Enam🦊
Tujuh🦊
Delapan🦊
Sembilan🦊
Sepuluh🦊
Sebelas🦊
Dua Belas🦊
Tiga Belas🦊
Empat Belas🦊
Lima Belas🦊
Enam Belas🦊
Tujuh Belas🦊
Delapan Belas🦊
Sembilan Belas🦊
Dua Puluh🦊
Duapuluh Satu🦊
Duapuluh Dua🦊
Duapuluh Tiga🦊
Duapuluh Empat🦊
Duapuluh Lima🦊
Duapuluh Enam🦊
Duapuluh Tujuh🦊
Duapuluh Delapan🦊
Duapuluh Sembilan🦊
Tiga Puluh🦊
Tigapuluh Satu🦊
Tigapuluh Dua🦊
Tigapuluh Tiga🦊
Tigapuluh Empat [Season 1 End]🦊
Season 2 [Kehancuran]
02. Satu🦊
02. Dua🦊
02. Tiga🦊
02. Empat🦊
02. Lima🦊
02. Enam🦊
02. Tujuh🦊
02. Delapan🦊
02. Sembilan🦊
02. Sepuluh🦊
02. Sebelas🦊
02. Dua Belas🦊
02. Tiga Belas🦊
02. Empat Belas🦊
02. Lima Belas🦊
02. Enam Belas🦊
02. Tujuh Belas🦊
02. Delapan Belas🦊
02. Sembilan Belas🦊
02. Dua Puluh🦊
02. Duapuluh Satu🦊
02. Duapuluh Dua🦊
02. Duapuluh Tiga [Season 2 End]🦊
03. Satu🦊
03. Dua🦊
03. Tiga🦊
03. Empat🦊
03. Lima🦊
03. Enam🦊
03. Delapan🦊
03. Sembilan🦊
03. Sepuluh🦊
03. Sebelas🦊
03. Dua Belas🦊
03. Tiga Belas🦊
03. Empat Belas🦊
03. Lima Belas🦊
03. Enam Belas🦊
03. Tujuh Belas🦊
03. Delapan Belas🦊
03. Sembilan Belas🦊
03. Dua Puluh🦊
03. Dua Puluh Satu🦊
03. Dua Puluh Dua🦊
03. Dua Puluh Tiga [End]🦊

03. Tujuh🦊

107 17 27
By BerlianLhegusa5

💎Happy reading💎

Perlahan, tapi pasti, pergerakan Gaara dan Aretta melemah. Sepertinya mereka berdua mulai kehabisan tenaga. Walau begitu, Torano tampak lebih kewalahan daripada Gaara.

Torano terlihat kelelahan dengan memar di pipi kanannya. Walau begitu, empat orang lainnya masih diam menikmati tanpa mau ikut campur.

Sampai pada saat Torano lengah, ia digebuk dari belakang oleh Gaara dengan menggunakan tangan kanannya. Torano mungkin akan tersungkur kalau tidak langsung ditahan oleh Gaara. Gaara menahan tubuh Torano dari belakang dan melilitkan tangan kanannya di leher Torano. Membuat Torano kesulitan menghela udara.

"Jangan melakukan pergerakan yang sia-sia, Macan. Kau hanya akan membuat dirimu lebih kesulitan bernapas."

Torano mengikuti perintah Gaara. Anak itu mulai diam dengan leher terlilit lengan besar Gaara. Tenaga yang lelaki itu keluarkan juga tidak main-main, benar-benar sesak rasanya.

"Apa perlu kita bantu?" tanya Fero pada Akira sambil menunjuk ke arah Torano berada.

"Biarkan saja. Torano tidak akan kalah oleh orang seperti Gaara."

Di depan sana Torano mengeluarkan kuku panjangnya dan bersiap menggores pergelangan Gaara. Namun, perkataan Gaara membuat Torano menghentikan niatnya.

"Dalam keadaan kekurangan oksigen, kekuatan yang kau punya akan melemah. Setajam apa pun kukumu, tidak akan bisa melukaiku terlalu dalam. Sebelum itu aku akan memperkuat cekikannya. Sudah kubilang jangan melakukan pergerakan percuma."

Torano menurunkan tangannya. Napasnya benar-benar terasa sesak dan tubuhnya terasa melemah. Walau dua detik berikutnya anak itu tersenyum miring dan perlahan terlihat ingin tertawa.

Torano melepas alas kakinya dan dalam hitungan detik, tanpa disadari oleh Gaara ia menggores kukunya ke kaki Gaara. Membuat Gaara mengerang dan melonggarkan cekikannya. Torano menggunakan kesempatan itu untuk berbalik badan dan mendorong kuat tubuh Gaara. Dalam jarak yang ia anggap cukup, Torano menendang dada Gaara dengan kaki macannya.

"Haissh! Padahal aku membenci wujud ini, tapi kau malah membuatku menggunakannya. Berbahagialah! Karena itu artinya aku mengakui kekuatanmu," ujar Torano dengan nada seperti menahan amarah.

Empat orang yang sedari tadi mengamati tampak takjub dengan pemandangan di depan mata. Torano berdiri sekitar dua meter dari posisi Gaara. Dari wajah Torano, tampak kumis  macan yang belum pernah benar-benar ia perlihatkan pada saudaranya. Di kepala lelaki itu tampak telinga macan yang muncul ke permukaan. Tangan dan kaki macannya juga terlihat dengan kuku-kuku yang tajam dan panjang. Juga, dengan ekor yang berkibar mucul dari arah belakang.

Torano mengeluarkan wujud setengah macannya. Walau hanya setengah, Torano tampak sangat berbeda dari dia yang biasanya. Torano terlihat jauh lebih gagah. Walau wajahnya menunjukkan kalau ia tak suka dengan wujud setengah macannya.

"Kerennnnn!" puji Fero dengan mata berbinar melihat wujud setengah macan milik Torano.

"Benar. Keren sekali. Walau aku sudah pernah melihat wujud itu satu kali, tapi tetap saja itu sudah lama sekali." Nujio menatap Torano tanpa berkedip.

"Jadi ini wujud macan--ah, maksudku ... wujud setengah macanmu? Mari kita lihat, apa yang kau bisa dengan wujud itu," tantang Gaara. Tetap terlihat masih bertenaga walau beberapa bagian tubuhnya ada yang terluka.

Torano memperhatikan tangannya dengan seksama. Jujur saja, Torano merasa asing dengan wujudnya sendiri. Karena Torano bahkan tak pernah menunjukkan wujud ini dalam waktu yang cukup lama. Ia membencinya, tapi bagaimanapun juga kekuatan ini tetap miliknya.

"Pada akhirnya, aku harus menggunakan kekuatan ini, ya?" tanya Torano pada diri sendiri.

Detik berikutnya Torano berlari cepat ke arah Gaara. Mengitari Gaara dengan kecepatan yang tak biasa. Benar-benar cepat sampai Gaara pusing hanya karena melihatnya saja.

Gaara menarik satu benda berwarna hitam yang sedari tadi ia lilitkan di pinggangnya. Benda itu seperti cambuk yang ujungnya diberi besi runcing. Kalau terkena benda itu, pasti sakit sekali rasanya.

Gaara mencoba berkonsentrasi. Mencoba mengikuti pergerakan Torano untuk kemudian melemparkan cambuknya ke arah Torano berada.

Namun, ia tidak berhasil mengenai tubuh Torano. Tahu-tahu anak itu berhenti di belakang tubuhnya dan menggores punggungnya cukup panjang. Untuk kemudian kembali berlari mengelilingi Gaara dengan kecepatan tinggi.

Gaara kembali melempar cambuknya ke sembarang arah. Masih mencoba konsentrasi mengikuti pergerakan Torano. Walau Torano sering muncul di bagian yang tidak ia duga dan mencakar kulitnya. Sampai Gaara merasa kewalahan dengan luka yang cukup banyak di tubuhnya. Gaara terduduk di sana dengan Torano yang masih berlari cepat mengitarinya.

Namun, ada yang aneh dari ini semua. Gaara menyadarinya saat ia memperhatikan lagi ujung cambuknya. Dari besi yang mengkilap itu, Gaara melihat ada darah yang melekat di sekitarnya.

"Hei, Macan! Mau sampai kapan kau berlari seperti itu? Tubuhmu terluka 'kan? Tenagamu pasti sudah mau habis sekarang."

Tepat dua detik setelah Gaara berbicara, Torano berhenti dan terduduk tak jauh dari tempat Gaara. Benar saja, ada tiga luka yang anak itu dapatkan di tubuhnya. Pertama, di perut bagian kiri. Kedua, di lengan kiri, dan yang terakhir di paha bagian kanan. Anak itu terlihat ngos-ngosan dan berubah wujud secara perlahan.

Gaara mengambil kesempatan itu untuk berlari ke arah Torano dengan kekuatan yang masih tersisa. Gaara mengangkat tubuh Torano yang terlihat lelah, lalu melemparnya begitu saja ke sembarang arah

"KAKAK!"

Pekikan dari suara Aretta membuat Gaara merespon seketika. Dengan tubuh yang berlumuran darah, ia berjalan ke arah Aretta yang juga mendapat banyak luka cakaran di tubuhnya. Aretta di sana tampak sedang tersudut oleh Ayumi yang kini masih dalam wujud serigala.

Dilihat dari arah mana pun jelas Aretta yang paling parah di sana. Lukanya terlalu banyak dan kepalanya mungkin saja pecah. Entah apa yang Ayumi lakukan pada gadis itu tadi. Tak ada yang melihatnya. Karena semua terfokus pada Torano yang melawan Gaara.

"Kak! Maaf karena sudah membohongimu. Kubilang ... aku tidak tahu cara melepas benangnya dari jantungmu. Padahal aku tahu caranya," kata Aretta yang tersandar pada batang pohon dengan Ayumi yang diam mengamati dari depan, "nah, Kak! Sekarang benangnya sudah lepas. Kau tidak akan mati kalau tidak melindungiku. Sekarang ... LARILAH!"

Aretta berteriak di akhir kalimatnya. Menyuruh Gaara lari saja dan membiarkan Aretta saja yang mati di sana. Di waktu yang sama, Gaara bisa merasakan ada sesuatu yang terlepas dari tubuhnya. Rasanya benar-benar nyaman dan udara yang ia hela terasa lebih menyegarkan. Sepertinya Aretta memang sudah melepas benang tak kasat mata itu dari jantungnya.

Itu artinya, mulai sekarang Gaara tak perlu hidup sebagai budak Aretta lagi. Ia bebas melakukan apa saja sesuka hati. Ia tak perlu tunduk di bawah perintah Aretta lagi. Tak perlu lagi khawatir akan kematian karena Aretta yang tak bisa ia lindungi. Gaara bebas sebebas-bebasnya.

Dari awal juga Gaara tidak menyukai Aretta sama sekali. Tahu-tahu jantungnya sudah diikat dan harus menjadi budak Aretta sampai ia mati. Namun, sekarang benang sialan itu sudah tidak ada lagi. Ia tak perlu melindungi siapa-siapa, tak perlu tunduk pada perintah siapa pun.

Dengan tubuhnya yang melemah, Gaara mulai berlari. Akan tetapi, bukan berlari menjauh dari sana. Lelaki itu justru menghantam Ayumi kuat dan beralih pada Aretta.

Ayumi yang tak terima dihantam seperti itu langsung membalasnya. Membuka mulutnya lebar-lebar dan menggigit tangan kanan Gaara.

"Kau tahu daging paling enak itu daging apa? Iya ... daging manusia," kata Ayumi saat tangan Gaara sudah sepenuhnya ia telan. Padahal selama hidupnya, Ayumi baru pertama kali mencicipi daging manusia.

"Kakak! Apa yang kau lakukan? Sudah kubilang benangnya sudah terlepas. Jantungmu tidak akan pecah kalau aku kenapa-kenapa," lirih Aretta yang bersandar lemah pada batang pohon di belakang.

Darah segar tak berhenti mengucur dari lengan Gaara yang sudah putus. Namun, lelaki itu masih berdiri. Karena ia tahu, masih ada Aretta di belakang yang harus ia lindungi.

"Sudah menjadi tugas seorang kakak untuk melindungi adiknya," balas Gaara. Tidak merasa gentar melihat musuh di depan sana.

"Kakak." Aretta menangis di tempatnya. Jadi seperti ini rasanya dilindungi oleh kakak tanpa ada rasa terpaksa? Jadi seperti ini rasanya dilindungi dengan keinginan sendiri. Tuhan, bolehkan Aretta merasakan kenikmatan ini lebih lama lagi?

Gaara sendiri tidak tahu kenapa tadi ia justru berlari ke arah Aretta. Mungkin karena dari umurnya belum genap sepuluh, ia sudah harus menjadi budak Aretta dan harus mengikuti ke mana pun Aretta pergi. Mungkin karena ia tidak pernah lagi mengabaikan Aretta saat benang itu menancap di jantungnya. Atau mungkin karena Gaara sadar, dari dulu ia memang selalu mencintai Aretta. Ia sangat menyayangi adiknya. Hanya saja, tubuh Aretta yang lemah dan dikucilkan banyak orang, Gaara berpikir kalau ia harus melakukan hal serupa. Padahal ia begitu menyayangi Aretta, adiknya, dan orang  yang selalu ia ajak bicara saat dimarahi oleh mama.

Ayumi di depan sana hendak kembali menerkam Gaara, tapi Torano yang datang dengan susah payah ke arah sana langsung menghentikan Ayumi dan menyuruh gadis itu kembali ke wujud manusianya. Ayumi menurut saja. Karena ia tahu Torano tidak akan memberi perintah tanpa tahu apa akibatnya.

"Dengan luka seperti itu, dia tidak akan bisa bertahan lebih lama lagi," kata Torano dan saudara yang lain berbaris di belakang.

Saat Ayumi melihat lagi kondisi Gaara dan Aretta di hadapan, ia tahu luka yang mereka berdua dapatkan cukup banyak dan dalam. Dan tepat saat Ayumi berubah wujud, Gaara yang semula berdiri pun ambruk dan terbaring di samping Aretta.

"Maaf karena tidak bisa melindungimu lebih lama lagi," kata Gaara lirih.

Aretta menggeleng di tempatnya. Ia mencoba menjangkau tangan Gaara untuk ia genggam seerat yang ia bisa. Aretta sudah menangis, tapi tidak menimbulkan isakan barang sedikit saja.

"Kau sudah melakukan tugasmu dengan baik. Bukan sebagai budak, tapi sebagai seorang kakak ... terima kasih, Kakak," kata Aretta tak kalah lirih.

Gaara tersenyum dengan mata yang tak lagi selebar tadi. Perlahan semakin redup dan lelaki itu benar-benar tak melihat cahaya lagi.

"Aku mengantuk sekali," katanya dengan mata tertutup sempurna.

Aretta memindahkan tangannya ke kepala Gaara, lalu mengelusnya. "Selamat tidur, Kakak!"

🦊🦊🦊

Gaara mati kehabisan darah✌🏻

Continue Reading

You'll Also Like

464K 36.8K 40
~Cerita ini bukan cerita Bl ya sayang💕 Desc: Bagaimana jadinya jika remaja bernama Bamantara Anugraha Prayudha yang terkenal tengil, brandal dan se...
1.2M 123K 46
Di novel 'Kisah Naqila', Nathaniel Varendra adalah sosok antagonis paling kejam. Ia bahkan tak segan membunuh seseorang yang dianggap mengusik ketena...
1.3M 70.6K 40
[REVISI] Seorang atlet silat yang bertransmigrasi ke dalam Novel sebagai ketua geng motor yang terkenal pembuat onar Cerita murni hasil pemikiran sen...
1.8M 102K 25
❝Apakah aku bisa menjadi ibu yang baik?❞ ❝Pukul dan maki saya sepuas kamu. Tapi saya mohon, jangan benci saya.❞ ©bininya_renmin, 2022