Half Beast

By BerlianLhegusa5

22.4K 2.9K 1.8K

Tentang Akira dan Fero, dua adik-kakak yang kehilangan orang tua saat umur mereka bahkan belum seberapa. Akir... More

Seaoson 1 [Utara dan Segala Keajaibannya]🦊
Satu🦊
Dua🦊
Tiga🦊
Empat🦊
Lima🦊
Enam🦊
Tujuh🦊
Delapan🦊
Sembilan🦊
Sepuluh🦊
Sebelas🦊
Dua Belas🦊
Tiga Belas🦊
Empat Belas🦊
Lima Belas🦊
Enam Belas🦊
Tujuh Belas🦊
Delapan Belas🦊
Sembilan Belas🦊
Dua Puluh🦊
Duapuluh Satu🦊
Duapuluh Dua🦊
Duapuluh Tiga🦊
Duapuluh Empat🦊
Duapuluh Lima🦊
Duapuluh Enam🦊
Duapuluh Tujuh🦊
Duapuluh Delapan🦊
Duapuluh Sembilan🦊
Tiga Puluh🦊
Tigapuluh Satu🦊
Tigapuluh Dua🦊
Tigapuluh Tiga🦊
Tigapuluh Empat [Season 1 End]🦊
Season 2 [Kehancuran]
02. Satu🦊
02. Dua🦊
02. Tiga🦊
02. Empat🦊
02. Lima🦊
02. Enam🦊
02. Tujuh🦊
02. Delapan🦊
02. Sembilan🦊
02. Sebelas🦊
02. Dua Belas🦊
02. Tiga Belas🦊
02. Empat Belas🦊
02. Lima Belas🦊
02. Enam Belas🦊
02. Tujuh Belas🦊
02. Delapan Belas🦊
02. Sembilan Belas🦊
02. Dua Puluh🦊
02. Duapuluh Satu🦊
02. Duapuluh Dua🦊
02. Duapuluh Tiga [Season 2 End]🦊
03. Satu🦊
03. Dua🦊
03. Tiga🦊
03. Empat🦊
03. Lima🦊
03. Enam🦊
03. Tujuh🦊
03. Delapan🦊
03. Sembilan🦊
03. Sepuluh🦊
03. Sebelas🦊
03. Dua Belas🦊
03. Tiga Belas🦊
03. Empat Belas🦊
03. Lima Belas🦊
03. Enam Belas🦊
03. Tujuh Belas🦊
03. Delapan Belas🦊
03. Sembilan Belas🦊
03. Dua Puluh🦊
03. Dua Puluh Satu🦊
03. Dua Puluh Dua🦊
03. Dua Puluh Tiga [End]🦊

02. Sepuluh🦊

165 25 22
By BerlianLhegusa5

💎Happy reading💎

"Kau tidak usah melakukan apa-apa, Nujio. Nanti masakanku hancur!" pekik Laguna dari arah dapur.

Laguna dan Nujio gagal melakukan misi mereka. Sebenarnya mereka berhasil mendapatkan jamur untuk disayur. Akan tetapi, saat mereka sampai di rumah, Barara bilang kalau jamur itu ada racunnya. Jadinya mereka gagal dan harus memasak tiga hari lamanya.

"Hanya memotong---"

"Jangan! Kau diam saja memperhatikan."

Laguna kalau sudah marah itu menyeramkan dan Nujio hanya bisa diam saat gadis itu meninggikan suara. Lagipula diam tidak akan membuat Nujio terluka. Justru ia bisa beristirahat dan menikmatinya saja.

Sementara dua orang itu sibuk di dapur, yang lain sibuk membersihkan pekarangan rumah yang sudah ditumbuhi rumput di mana-mana. Kecuali Nikie, gadis itu berlatih sendiri di tempat yang sudah Barara tentukan.

Hal yang Nikie coba lakukan awalnya menyelesaikan setiap rintangan yang Barara siapkan, sampai saat ia hampir kehilangan napas karena terlalu lelah, Kittie akan mengambil alih tubuhnya dan menyelesaikan semua. Akan tetapi, bukan yang seperti itu yang Nikie harapkan. Nikie ingin Kittie datang saat ia masih baik-baik saja. Mengambil alih tubuhnya sebelum ia benar-benar terluka.

Melepas lelahnya, Nikie duduk di bawah pohon sambil mengibas tangan ke wajah. Kalau seperti ini terus, Nikie takut kalau nanti ia harus gagal dan mendapat hukuman.

Nikie memejamkan matanya rapat, mencoba mencari Kittie yang mungkin sedang bersembunyi di dalam dirinya. Nikie mencoba membayangkan ada Kittie di hadapannya. Bertukar sapa dengan Kittie, lalu menyuruh Kittie untuk datang saat ia panggil. Jangan saat ia terluka saja.

Ah, benar! Bertukar sapa. Apa Nikie benar-benar bisa bertukar sapa dengan Kittie? Kalau bisa, bagaimana caranya? Kalau saja Kittie itu memang dirinya yang lain, mustahil untuk Nikie berbicara dengannya. Tetapi, bagaimana kalau seandainya Kittie adalah orang lain yang menumpang di tubuh Nikie? Walau itu sedikit mustahil, sih.

"Kittie, kalau seandainya kau memang ada dan bisa mendengar perkataanku, coba ambil alih tubuhku," kata Nikie masih dengan memejamkan mata.

Tidak terjadi apa-apa, Nikie masih sepenuhnya dalam keadaan sadar. Tidak ada yang mengambil alih tubuhnya. Nikie masih bisa menggerakkan tangan sesuai yang ia perintah.

"Kittie! Aku tidak tahu kau itu sebenarnya apa. Aku tidak tahu kau memang aku atau orang lain. Hei! Aku ingin tahu bagaimana caranya kau bisa ada dalam diriku? Ah, kalau kau memang diriku, tentu saja kau bisa berada di sana. Tapi, apa kau benar-benar diriku? Apa kita bisa berkomunikasi?"

Masih tak terjadi apa-apa. Nikie masih menjadi dirinya dan tak ada tanda-tanda ada orang lain di sekitarnya.

"Kittie, keluarlah! Kittie, kau dengar aku? Keluarlah! Kumohon, keluarlah! Keluarlah! Ambil alih tubuhku. Keluarlah! Sedang apa kau di dalam hah? Hei, aku membutuhkanmu. Kau mengamatiku, ya dari dalam sana? Kalau tidak, bagaimana bisa kau tahu kalau aku dalam keadaan terluka? Atau kau juga merasa sakit saat aku menerima luka, makanya kau keluar? Hei, jawab aku, Kittie!"

Nikie membuka matanya dengan cepat. Tidak, itu bukan pandangan mata milik Nikie, melainkan milik Kittie. Tatapannya lebih tajam dan lebih menantang. Tidak seperti tatapan Nikie yang selalu lunak.

"BERISIK! AKU SEDANG TIDUR, SIALAN!"

Lalu, ia kembali menutup mata dan Nikie terlonjak saat ia merasakan Kittie baru saja mengambil ahil tubuhnya. Kalau seperti itu berarti Kittie memang bisa mendengar dirinya. Ia bisa berkomunikasi dengan Kittie kalau seperti ini, tapi masalahnya ... Nikie tidak pernah benar-benar tahu apa yang Kittie katakan. Nikie tidak pernah benar-benar tahu sudah berapa banyak musuh yang ia kalahkan. Sudah berapa kali Kittie menyelamatkan nyawanya. Nikie tidak pernah benar-benar tahu apa yang Kittie lakukan dengan tubuhnya.

"Dia datang. Benar, tadi dia mengambil alih tubuhku. Aku yakin."

Nikie mulai bersemangat dan mencoba lagi memanggil Kittie. Akan tetapi, sebanyak apa pun ia memanggil, Kittie tidak juga mengambil alih tubuhnya.

'Siapa juga yang mau diperintah olehmu?' Dirinya yang lain bergumam dalam hati. Wujud lain dari Nikie baru saja membatin. Sedikit kesal sebenarnya karena Nikie memanggilnya dengan berulang. Terlalu berisik dan mengganggu ketenangan Kittie.

"Kittie, kalau kau mau keluar sekali lagi, kau boleh menggunakan tubuhku seharian ini."

Kittie mendengarnya dengan jelas dan itu jelas tawaran yang sangat menggiurkan. Tanpa pikir panjang, Kittie mengambil alih sekitar beberapa detik lamanya.

"Kalau aku menguasai tubuh ini seharian, pasti akan lebih menyenangkan."

Kini, tubuh itu sudah diambil alih lagi oleh Nikie. Mata anak itu tampak berbinar karena bisa berbicara dengan Kittie.

"Yahoooo. Aku bisa melakukannya!" pekik Nikie kegirangan.

Nikie berlari ke depan rumah. Dilihatnya orang-orang sedang melepas lelah. Nikie tahu betul mereka selesai melakukan apa. Apalagi kalau bukan mencabuti rumput. Kini, halaman tampak lebih luas dan enak dipandang.

"Semuanya, lihat!" pekik Nikie pada teman-temannya.

Lalu, saat teman-temannya---Fero, Akira, Torano, dan Ayumi---sudah melihat ke arahnya, Nikie memejamkan mata dan bergumam setelahnya.

"Kittie! Ambil alih sekarang!"

Saat Kittie membuka mata, ia bisa melihat orang-orang sialan itu menatap serius ke arahnya.

"Apa yang kalian lihat, Sialan!" pekik Kittie kesal.

Semua tersentak dan langsung mengalihkan pandangannya. Bahkan Torano juga mengalihkan pandangan saking kagetnya.

"Wahhh! Selamat siang, Kak Kittie," sapa Fero takjub. Bagaimana tidak, biasanya ia akan berjumpa dengan Kittie saat keadaan genting saja, tapi sekarang ia melihat Kittie di saat semua baik-baik saja. Benar-benar satu hal yang luar biasa.

"Aku akan mengambil alih tubuh ini seharian. Nikie sudah memberi izin, jadi tolong kerja samanya!" Kittie sedikit menundukkan kepala.

Gadis itu masuk ke dalam rumah dengan cara yang tidak ada anggun-anggunnya. Berbeda sekali dengan Nikie yang biasanya paling sopan di antara mereka. Kalau Kittie mah kebalikan dari Nikie. Tidak ada sisi feminimnya sama sekali.

Kalau saja suara Kittie lebih berat dari yang sekarang, sudah pasti semua orang menganggapnya laki-laki saking tidak ada sisi feminimnya. Langkah kakinya lebar dan berjalan cukup cepat. Dagu gadis itu juga sedikit terangkat.

"Yo, Laguna. Masak apa?" tanya Kittie saat gadis itu menemukan Laguna di dapur.

"Masak--eh? Kittie? Apa yang---"

"Nikie mengizinkanku mengambil alih tubuh ini seharian. Aku tidak memaksanya sama sekali. Sebagai gantinya aku akan mengambil alih tubuhnya saat dia memanggil. Haish, aku yakin mulai besok waktu tidurku akan berkurang. Merepotkan."

Tidak seperti mereka yang terkejut melihat Kittie, Laguna terlihat lebih santai. Tentu saja. Selama ini dia yang paling dekat dengan Nikie, begitu pun dengan Kittie tentunya. Setiap kali gadis itu mengambil alih, yang sering ia lihat pertama kali kalau bukan musuh, pasti itu Laguna. Barara juga sering menempatkan mereka pada misi yang sama. Walau kadang juga dengan yang lain agar tidak ada yang membedakan sesama, begitu kata Barara.

"Sebentar lagi masakannya akan selesai, kau mau mencoba masakanku?"

"Mungkin kau lupa kalau aku tidak butuh makanan. Selagi Nikie makan dengan benar, tenagaku akan bertambah dengan sendirinya."

"Mungkin kau juga lupa kalau seharian ini kau yang akan mengambil alih tubuh Nikie. Kau tidak mau pingsan karena tubuh itu tidak mendapat makanan 'kan?"

Kittie duduk di atas meja makan setelah menjawab pertanyaan Laguna yang benar adanya. Tapi tak lama, Laguna meneriaki gadis itu karena duduk di atas meja.

"Hei! Itu mejanya sudah lapuk. Kurontokkan gigimu kalau sampai patah."

Kittie buru-buru turun dari sana dan duduk di samping Nujio yang sedari tadi diam memperhatikan mereka. Kalau saja tubuh Nujio lebih kecil dari ini, mungkin Kittie tidak akan menyadari keberadaannya.

"Katakan pada Laguna, tolong mulutnya jangan terlalu kasar. Dia itu perempuan," bisik Kittie pada Nujio.

"Kau juga sama, Kak."

"Hei, aku tidak sekasar dia, ya. Bagaimanapun juga aku punya sisi lembut. Dasar bocah i---"

"Mungkin sisi lembut maksudmu itu milik Kak Nikie. Kalau Kak Kittie, kurasa hampir sama dengan Kak Laguna. Sama-sama seram."

Sebelum Kittie meledak di tempatnya, Nujio buru-buru berlari dari sana. Walau di ruang utama, ia masih bisa mendengar bagaimana Kittie meneriaki namanya. Mengatakan Nujio bocah sialan yang tak punya sopan santun. Padahal kalau membahas tentang sopan santun, Kittie tidak pernah melakukannya. Gadis itu selalu kasar kepada siapa saja. Lalu, gadis itu dengan mudahnya mengatakan orang tak memiliki sopan santun. Ada-ada saja.

🦊🦊🦊

"Aku kaget saat tahu kau bisa menampakkan diri di saat seperti ini. Kupikir benar-benar hanya bisa muncul saat ada bahaya pada Nikie saja," ujar Barara pada Kittie. Dua orang itu kini tengah bercakap-cakap di ruang utama. Duduk lesehan sambil berhadapan.

"Mengambil alih tubuh Nikie saat dia sedang baik-baik saja itu namanya tidak sopan. Lagipula biasanya aku hanya akan datang saat ada musuh saja. Lalu, setelah meratakan mereka, aku akan kelelahan dan memilih tidur saja."

"Kenapa kau menunggu Nikie terluka dulu baru kau muncul? Bukannya lebih baik kau mengambil alih sebelum Nikie kenapa-kenapa?"

Kittie menggelengkan kepala pelan. Sepertinya Barara tidak memikirkan apa yang ia pikirkan. Padahal menurut Kittie, Barara itu orang yang cerdas, tapi saat seperti ini saja dia tidak bisa memikirkan alasan kenapa Kittie tidak keluar saat masalah belum besar saja.

"Alasannya sudah jelas bukan? Kalau aku tidak memberinya kesempatan melawan musuh, yang ada dia akan menjadi gadis lemah sampai kapan pun. Bagaimana jadinya kalau tiba-tiba dia dalam bahaya dan aku tidak ada?"

"Benar juga, tapi sebelumnya. Sebenarnya kau ini ... siapa?"

"Aku Kittie."

Barara menepuk keras bahu Kittie. "Tentu saja aku tahu itu. Maksudku kenapa kau bisa ada dalam tubuh Nikie dan kau ini sebenarnya makhluk seperti apa?"

"Aku juga tidak tahu sebenarnya aku ini apa. Selama aku bisa mengingat perjalan hidupku selama ini, aku memang sudah ada dalam tubuh ini. Berbagi tubuh dengan Nikie yang begitu lemah. Awalnya aku kesal karena ditempatkan di tubuh lemah seperti ini. Sampai waktu pertama kali aku mengambil alih tubuh Nikie, aku sadar di sini Nikie memang butuh aku. Mungkin karena itu takdirku hanya sebatas hidup seperti ini. Ada untuk melindungi."

"Yang memberi namamu Kittie, siapa?"

"Nikie itu sendiri. Saat dia sadar kalau tubuhnya sering diambil alih, dia mencoba bertanya siapa aku. Dan pernah sekali ia bertemu satu laki-laki, laki-laki itu mengaku pernah bertemu Nikie dan mengatakan kalau Nikie gadis yang imut. Padahal aku yakin tidak pernah melihat lelaki itu sebelumnya. Tapi, Nikie yang bodoh itu malah beranggapan kalau lelaki itu bertemu dengannya saat tubuhnya kuambil alih. Dengan kata lain, akulah yang bertemu lelaki asing itu. Dan Nikie mulai berpikir kalau aku memang gadis yang imut. Dia memberiku panggilan Kittie karena katanya cocok untuk nama gadis imut. Jadi, aku menurut saja. Jujur saja, hari itu aku merasa senang karena akhirnya aku memiliki nama."

"Kau ... benar-benar tidak tahu siapa dirimu? Dari mana asalmu? Atau setidaknya kau ini makhluk apa?"

"Aku tidak tahu. Tahu-tahu sudah ada dalam tubuh ini. Pekerjaanku biasanya hanya tidur, tidur, dan tidur saja. Kekuatan yang aku punya juga entah kudapat dari mana."

"Baiklah. Ah, satu lagi. Apa kau bisa meninggalkan tubuh Nikie?"

"Tentu saja tidak bisa. Rasanya seperti mau mati. Aku pernah mencobanya. Mencoba lari dari tubuh ini dan hidup pada tubuh orang yang lebih kuat. Bahkan saat aku mencoba keluar sedikit saja, rasanya sakit sekali. Seperti tubuh ini memang milikku saja. Aku tidak menumpang, tapi memang ada dua orang dalam satu tubuh. Begitu menurutku. Aku ini hanya berbentuk jiwa saja. Kalau manusia serigala punya setengah jiwa serigala dan setengah jiwa manusia, kurasa tubuh ini punya dua jiwa dalam satu tubuh. Terdengar mustahil, tapi memang begitu adanya."

🦊🦊🦊

Nah, yang penasaran soal Kittie, itu penjelasannya. Kuharap kalian semua bisa mengerti.

Continue Reading

You'll Also Like

380 50 19
Jika dalam logika matahari dan bulan tidak bisa bersama, tapi ini berbeda. Mereka bersatu hingga hanya maut yang dapat memisahkan. Matahari dan bula...
22.7K 1.6K 24
Mereka bilang aku menguasai telekinesis dan juga seorang prime clairvoyant. Hahh apa itu!? Seketika hidupku berubah sesaat setelah bertemu mereka. Ya...
4.5K 1K 51
Genre: comedy, teenfiction, humor, no-roman, kekeluargaan Penasaran langsung aja baca🖤 Tentang sebuah persahabatan, kekeluargaan, yang membutuhkan...
1.2M 12.3K 33
Jatuh cinta dengan keponakan sendiri? Darren William jatuh cinta dengan Aura Wilson yang sebagai keponakan saat pertama kali bertemu. Aura Wilson ju...