Half Beast

By BerlianLhegusa5

20.5K 2.6K 1.8K

Tentang Akira dan Fero, dua adik-kakak yang kehilangan orang tua saat umur mereka bahkan belum seberapa. Akir... More

Seaoson 1 [Utara dan Segala Keajaibannya]🦊
Satu🦊
Dua🦊
Tiga🦊
Empat🦊
Lima🦊
Enam🦊
Tujuh🦊
Delapan🦊
Sembilan🦊
Sepuluh🦊
Sebelas🦊
Dua Belas🦊
Tiga Belas🦊
Empat Belas🦊
Lima Belas🦊
Enam Belas🦊
Tujuh Belas🦊
Delapan Belas🦊
Sembilan Belas🦊
Dua Puluh🦊
Duapuluh Satu🦊
Duapuluh Dua🦊
Duapuluh Tiga🦊
Duapuluh Empat🦊
Duapuluh Lima🦊
Duapuluh Enam🦊
Duapuluh Tujuh🦊
Duapuluh Delapan🦊
Duapuluh Sembilan🦊
Tiga Puluh🦊
Tigapuluh Satu🦊
Tigapuluh Dua🦊
Tigapuluh Tiga🦊
Tigapuluh Empat [Season 1 End]🦊
Season 2 [Kehancuran]
02. Satu🦊
02. Dua🦊
02. Tiga🦊
02. Lima🦊
02. Enam🦊
02. Tujuh🦊
02. Delapan🦊
02. Sembilan🦊
02. Sepuluh🦊
02. Sebelas🦊
02. Dua Belas🦊
02. Tiga Belas🦊
02. Empat Belas🦊
02. Lima Belas🦊
02. Enam Belas🦊
02. Tujuh Belas🦊
02. Delapan Belas🦊
02. Sembilan Belas🦊
02. Dua Puluh🦊
02. Duapuluh Satu🦊
02. Duapuluh Dua🦊
02. Duapuluh Tiga [Season 2 End]🦊
03. Satu🦊
03. Dua🦊
03. Tiga🦊
03. Empat🦊
03. Lima🦊
03. Enam🦊
03. Tujuh🦊
03. Delapan🦊
03. Sembilan🦊
03. Sepuluh🦊
03. Sebelas🦊
03. Dua Belas🦊
03. Tiga Belas🦊
03. Empat Belas🦊
03. Lima Belas🦊
03. Enam Belas🦊
03. Tujuh Belas🦊
03. Delapan Belas🦊
03. Sembilan Belas🦊
03. Dua Puluh🦊
03. Dua Puluh Satu🦊
03. Dua Puluh Dua🦊
03. Dua Puluh Tiga [End]🦊

02. Empat🦊

149 25 13
By BerlianLhegusa5

💎Happy reading💎

Rasanya waktu bergulir begitu cepat. Baru kemaren Fero menduduki usia sembilan tahun. Sekarang hanya butuh menunggu dua bulan lagi saja untuk ia mencapai umur sebelas tahun. Sedangkan umur Akira bahkan sudah tiga belas tahun empat bulan yang lalu.

Sedangkan lama dua bersaudara itu berada di rumah Barara sudah hampir dua tahun lamanya. Fero sudah benar-benar dekat dengan semua, kecuali Torano tentunya. Selebihnya sudah Fero anggap seperti saudara. Sebenarnya Torano juga, tapi lelaki itu masih sebeku saat pertama kali mereka bersua. Fero membuktikan omongannya bahwa ia akan mengejar ketertinggalannya. Fero sudah semakin mahir dalam mengerjakan setiap latihan dari Barara.

Sebelumnya Fero harus mengubah wujud menjadi serigala dulu baru ia bisa menggunakan indera serigala sepenuhnya. Fero tak pernah benar-benar bisa menggunakan indera serigala sebelum mengubah wujudnya. Makanya, saat menjalankan misi pertama dari Barara, ia harus mengubah diri menjadi serigala. Hanya sekedar untuk melihat musuh dengan mata serigalanya. Karena saat berwujud manusia, Fero sama sekali tak bisa mengenali di mana musuhnya berada. Pada kesempatan lain juga Fero harus berubah dulu agar bisa melihat dengan mata serigalanya. Contohnya saat waktu itu ia bermalam di hutan atas perintah Barara. Kalau tidak berubah wujud, ia tak melihat apa-apa, tapi saat mengubah wujudnya menjadi serigala, Fero baru bisa melihat banyak musuh mengintainya.

Akira juga menepati janjinya pada Barara. Mulai hari itu, saat Barara menasehatinya, Akira tidak lagi terlalu memanjakan adiknya . Selalu memberatkan Fero banyak hal agar anak itu berkembang lebih cepat. Dan usaha Akira tidak sia-sia. Karena sekarang Akira yakin Fero sudah hampir mendekati kebolehannya. Berkat Fero juga yang selalu semangat melakukan apa saja. Tak jarang juga Akira mendapati Fero masih berlatih saat ia terjaga di pagi buta. Atau saat tengah malam Akira bermimpi buruk tentang orang tuanya. Akira terbangun dan mendapati Fero berlatih di kamar mereka.

Akira juga ingat waktu Fero tiba-tiba demam tinggi. Saat Barara memanggil tabib ke rumah, Fero dinyatakan kelelahan dan Akira tahu apa penyebabnya. Mulai saat itu Akira melarang Fero berlatih saat malam hari. Fero menurut dan hanya akan berlatih lebih pagi dari yang lain.

Mereka belajar banyak hal dari Barara. Mulai dari bagaimana menyelamatkan diri dari bahaya, harus mementingkan teman saat bersama-sama, tidak boleh egois, harus mengalah pada mereka yang lebih kecil, cara menghindari serangan tiba-tiba, memfokuskan diri hanya pada satu indera saja, dan masih banyak lagi.

"Kau sudah berkembang, ya, Fero. Aku tidak menyangka adik manjanya Akira sudah bisa sejago ini dalam bela diri," puji Barara. Takjub dengan kebolehan Fero dalam memainkan pisau dan melemparkannya pada seekor cicak yang melintas di dinding rumah.

Fero hanya menyengir saja. Pasalnya ia dulu benar-benar manja dan suka menangis malam hari saat mendapati Akira tak ada di sisinya.

Kalau dipikir-pikir Fero jadi malu juga, tapi sekarang tidak lagi. Fero bukan anak kecil lagi dan ia tidak boleh terus-terusan berlindung di balik Akira. Fero juga harus bisa menjadi lebih kuat dan tidak bergantung pada siapa-siapa.

"Ah, Barara. Mana yang lebih kuat aku daripada Kak Ayumi?" tanya Fero semangat. Ia ingin mendengar pendapat Barara tentang hal-hal yang sudah ia capai selama ini, sejauh ini, dan seberat ini.

"Kau mulai sombong, ya sekarang. Sikap ayahmu mulai terlihat."

Fero tersenyum kikuk. "Bukan begitu. Aku hanya ingin mengukur kekuatanku saja."

"Aaaa ... kalau saja anakku laki-laki, aku yakin kau tidak bisa mengimbanginya."

Mendengar jawaban dari Barara, Fero tahu jawaban dari pertanyaannya adalah kini ia sudah lebih kuat dari Ayumi.

"Kalau dibandingkan Kak Nikie bagaimana?" Jujur saja, Fero tidak akan menanyakan mana yang lebih tinggi levelnya dari Torano, Laguna, dan tentunya Akira. Karena Fero tahu, tiga orang itu masih menjadi murid kebanggan Barara. Kalau Nujio, ia masih bocah kecil yang mengandalkan kekuatan hipnotisnya dalam bertarung. Soal bela diri, Nujio jauh tertinggal.

"Kau ini benar-benar sombong, ya. Kalau itu dengan Nikie, tentu saja kau lebih unggul ... tapi, jangan harap kau lebih unggul dari Kittie. Kekuatan Kittie itu setara dengan Laguna, asal kau tahu saja."

Lagi-lagi Fero tersenyum kikuk, tidak tahu harus berekspresi seperti apa lagi. Padahal tadi Fero memang berharap ia bisa melewati level Kittie.

"Kau tahu apa yang membuat levelmu berbeda dengan kakakmu?" tanya Barara tiba-tiba.

"Apa?"

"Tanpa kau sadari kau masih berada di bawah bayang-bayang Akira. Kau tidak pernah berpikir untuk menjadi lebih kuat dari kakakmu. Karena selama ini kau selalu yakin saat ada bahaya, akan ada Akira yang selalu membantu saat kau tidak bisa menyelesaikannya sendiri. Kau terlalu percaya kalau Akira akan selalu ada untukmu."

"Heh? Benarkah?"

Barara menepuk pelan bahu Fero yang duduk lesehan di sampingnya. "Pikirkan lagi alasan kau masih tetap tinggal di sini. Pelan-pelan kau mulai berpikir sama dengan kakakmu, kau ingin membuat Fazor berlutut dan meminta maaf atas perbuatannya pada keluargamu. Kalau kau mempercayakan semuanya pada kekuatan yang Akira punya, bagaimana jika yang dalam bahaya itu bukan kau, tapi Akira? Kalau Akira saja tidak bisa menghadapinya, bagaimana denganmu yang berada di bawah Akira?"

Barara menarik napas sejenak, kemudian kembali melanjutkan, "Jangan terlalu mempercayai kekuatan kakakmu. Kau pasti tahu kenapa dia bisa seperti sekarang. Itu karena usahanya yang tidak mudah. Kalau Akira saja berjuang sebegitu kuatnya untuk melawan Fazor, lalu apa yang Fazor lakukan untuk menyambut kedatangan kalian?"

"Barara, aku tidak mengerti maksudmu apa. Tolong bicarakan intinya saja."

"Semakin kalian bertambah kuat, tanpa kalian sadari musuh yang akan kalian hadapi juga semakin kuat. Fazor tidak akan diam saja sampai kalian membalas dendam."

"Fazor tidak tahu kalau kami mau balas dendam 'kan? Jadi, dia tidak akan---"

"Kau salah. Fazor tidak sebodoh itu untuk tahu kalian akan membalas dendam padanya. Sudah kubilang 'kan, Fazor itu lebih berbahaya dari yang dikira? Bahkan mungkin sangat berbahaya."

🦊🦊🦊

Untuk pertama kalinya, rumah Barara akan kehilangan seluruh penghuninya. Karena hari ini semua yang tinggal di sana akan pergi ke luar Utara, termasuk Barara. Semuanya pergi tanpa terkecuali.

Sebenarnya tidak ada alasan jelas kenapa Barara mengajak semuanya meninggalkan Utara. Barara hanya berharap murid-muridnya bisa semakin kuat dengan belajar lebih banyak di luar kawasan Utara. Kalau pergi dari Bukit Kachi, akan banyak jenis orang yang akan mereka temui. Akan banyak pula peluang untuk mereka belajar lebih banyak hal lagi.

"Mulai hari ini mungkin kalian akan bertemu bermacam jenis manusia. Mulai dari yang baik sampai yang sangat berbahaya." Barara memulai penjelasannya sambil memimpin jalan menuju luar Utara. Lebih tepatnya ke luar Bukit Kachi yang Barara yakini hanya Torano dan Nujio saja yang pernah menjelajahinya.

Laguna dan Nikie memang penduduk asli Utara yang dari kecil sudah kehilangan orang tua. Lalu, Barara membawanya ke rumah dan mengembangkan bakat mereka. Selama itu, Barara tidak pernah membiarkan mereka pergi ke luar dari kawasan Utara. Alasannya hanya satu ... dunia luar masih terlalu berbahaya untuk mereka. Kalau sekarang, mungkin sudah tidak apa-apa.

Ayumi juga tidak pernah melewati batas Bukit Kachi. Jangankan ke luar Bukit Kachi, Barat dan Selatan saja belum pernah ia jelajahi. Barara tidak pernah membiarkan Ayumi pergi terlalu jauh dari rumah. Alasannya juga karena berbahaya.

Sementara Fero dan Akira juga pasti tidak pernah ke luar dari Bukit Kachi. Itu hanya menurut Barara saja. Padahal Akira pernah satu kali melewati batas Bukit Kachi. Tidak sengaja juga sebenarnya. Karena waktu itu ia pergi lantaran diculik Dopa. Kalau Fero, ini benar-benar pengalaman pertama baginya.

Sementara Torano dan Nujio, dua orang itu sama-sama berasal dari luar Bukit Kachi. Hanya saja beda lokasi. Barara tahu betul asal-usul murid-muridnya. Karena Barara tidak mungkin menerima murid yang tidak ia ketahui asal-usulnya. Yang bisa menjadi murid Barara hanya anak-anak yang berpotensi dan mempunyai masa lalu yang jelas. Lebih tepatnya, semua anak yang Barara minta jadi muridnya itu karena ia tahu anak itu berasal dari mana. Barara tahu bahkan lebih banyak dari mereka semua. Misalnya tentang Nujio dan orang tuanya, serta satu anggota keluarga lagi yang mungkin sudah Nujio lupa. Siapa Torano sebenarnya juga Barara tahu, kecuali alasan kenapa anak itu benci dipanggil Tora. Barara juga tahu apa yang menimpa keluarga Nikie dan juga Laguna. Dua gadis itu memiliki nasip yang sama. Keluarganya sama-sama mati beberapa tahun lalu saat Gunggan-Gunggan di hutan Utara mengamuk entah karena apa.

🦊🦊🦊

Dunia luar Bukit Kachi akan seperti apa, ya? Kira-kira mereka akan pergi ke mana?

Dari sekarang, kita mulai bab seriusnya.

Continue Reading

You'll Also Like

8.1K 415 43
Twit AU : @Aissblue Matahari Sanggara, siapa yang tidak mengenalnya? Mafia berumur 26 tahun dengan banyak jejak kriminal yang melekat pada dirinya...
836 79 16
Pengen ketawa? Cerita ini solusinya.... Bocah prik dan random yang dibiarkan hidup oleh Tuhan itu, namanya Chiki. Iya Chiki kek nama jajanan kan? Pa...
7K 2.4K 50
[Thriller, Friendship & Minor Romance] Aku menemukan sebuah pesan yang kuyakini seorang murid di SMA-ku akan melakukan tindak bunuh diri. Masalahnya...
3K 268 12
"Ngapain Lo disini? bolos ya?!!" Hyunjin "Lo bisa liat gue?!" angel "Bisa lahh!, emang kenapa?" Hyunjin "kan gue hantu!" angel "WHATT!?!!" Hyunjin Pe...