REAl_Merriage (End)

By _dewimusti21

76.3K 2.5K 128

"Perjodohan? Shit.....!!" gumam resya "Umur ku masih 22 tahun dan aku masih belum belum siap menikah" Pernik... More

#1 meet you
#2 Menyebalkan
#3 memikirkan
#4.Cerita
#5 pergi
#6 awal
#7 cemas
#8 frustasi
#9 jujur
#10 keluarga
#11 tawaran
#12 syok
#13 membenci
#14 makan malam
#15 hari yang buruk
#16 jalan berdua
#17 gaun
#18 metime
#19 revan
#20menikah
kenalan sama cast
#21 istri
#22 pergi
#23 dira
#24 pilihan revan
#25 makasih
#26 bertemu papa
#27 perasaan
#28 menginap
#29 menginap (2)
#30 kembali
#31 berkunjung
#33 mencintai
#34 sebenarnya
#35 sebenarnya 2
promosi
#36 menyudahi
#37 terkuak
#38 selesai

#32 melamar

1.2K 43 7
By _dewimusti21


Resya menggeliat pelan dibawah selimut meregangkan tubuhnya yang terasa berat dan pegal. Ia sedikit melirik bantal daffa yang sudah kosong resya mengerutkan kening kenapa daffa tak membangunkannya begitu pikirnya.

Saat hendak bangun dari tidur sambil membawa selimut tebalnya, daffa tiba-tiba membuka pintu dengan membawa nampan berisi makan malam.

Resy kembali duduk bersandar hendak membuka mulut tapi ia urungkan tatkala suaminya itu memberi penjelasan.

"Mama sama papa udah makan malam." Sambil menaruh nampan diatas nakas sebelah resya.

"Bukan itu." Jawabnya cemberut sambil mengeratkan selimut yang hendak melorot itu.

Daffa menaikkan alis.

"Kenapa gabangunin aku."

"Kamu kelelahan aku gak tega." Sambil mengusap puncak kepala resya.

"Itu karna kamu. Dan lagi aku jadi gaenak sama mama." Ujarnya membuat daffa tersenyum hangat .

"Aku bilang ke mama sama papa kalau kamu kecapean jadi gausah khawatir gitu." Tutur daffa.

Yang mana membuat resya makin cemberut.

"Yaudah sana aku mau mandi."

"Mandi aja. Lagian aku udah liat semuanya."

Resya melotot ia bersemu merah daffa yang melihat ekspresi resya itu tertawa renyah, membuat resya semakin kesal dan berlalu sambil membawa selimut tebalnya.

#####

"Tapi kita harus pulang mama." Ujar resya Sambil memeluk mama tercintanya.

"Tapi kenapa pagi-pagi gini sih." Protes liliana melepaskan pelukan resya.

"Maaf ma, daffa ada kerjaan mendadak pagi ini. Mungkin terdengar tidak sopan tapi daffa sama resya harus bener-bener pamit." Ujar daffa merasa bersalah melihat liliana bersedih.

Setelah sarapan daffa mendapat pesan singkat dari bastian, pagi ini daffa memang dijadwalkan akan meeting tentang brand yang baru saja ia luncurkan.

Melihat mata resya yang melemah saat liliana memohon untuk tinggal sebentar lagi membuat daffa merasa bersalah. Ia tak tau bagaimana rasanya memiliki ibu tapi saat liliana memperbolehkannya untuk memanggilnya sebagai 'mama' ada perasaan senang dilubuk hati daffa.

Liliana memeluk daffa saat melihat mata itu memiliki rasa bersalah.

"Gapapa nak, yang penting kalian kunjungi mama sama papa yang sering." Ujar liliana sambil memeluk daffa

"Udah maa, biarin mereka pulang. Lain kali mereka bakal kesini" Sela hans.

Liliana mengangguk lemah ia tersenyum kearah resya dan daffa yang memasuki mobil kemudian berlalu keluar halaman rumah hans.

####

Setelah berjalan cukup lama mobil daffa pun berhenti tepat didepan lobby utama perusahaan resya. Ia kemudian memandang istrinya yang sejak tadi terdiam.

"Ada apa?." Tanya daffa lembut

Resya menatap daffa sambil menaikkan alis.
"Tidak ada." Jawabnya bingung.

"Dari tadi diam?." Sambil mengelus puncak kepala resya.

"Hanya merindukan mama." Ujarnya sambil tersenyum.

"Aku janji lain kali kita akan kesana, kalau bisa dengan membawa kabar bahagia." Alis resya berkerut sebelum ia menyadari sesuatu.

"Kamu?."

"Siapa yang tidak ingin memiliki anak?." Terang daffa saat tau arah pembicaaran resya.

"Semoga diberikan cepat." Jawab resya sambil mengelus perut ratanya.

"Baiklah, masuklah dan hati-hati jangan terlalu kecapean."

"Siap pak boss." Jawab resya cengengesan.

Daffa yang dibuat gemas dengan tingkah resya itu segera mengecup bibir tipisnya. Resya dibuat melotot dengan perlakuan daffa tapi sedetik kemudian mereka hanyut dalam ciuman yang dibuat daffa.

Daffa menjauhkan wajahnya ia menatap manik mata resya sangat dalam.

"Kenapa?." Tanya resya

"Apa kamu kenal dengn pemilik mobil didepan?." Tanya dengan lembut.

Resya sedikit memiringkan wajahnya melihat mobil yang dimaksut daffa. Resya sedikit menegang saat tau mobil itu milik revan, dan tentu saja revan bisa melihat resya maupun daffa didalam mobil ini.

Resya kembali menatap daffa kemudian mengangguk, daffa kemudian menjauh duduk seperti semula.

"Jangan dekat-dekat dengannya." Masih setia menatap resya.

"Dia hanya teman." Daffa mengangguk.

"Aku percaya. Baiklah aku harus benar-benar pergi sekarang." Kembali mengecup puncak kepala resya.

"Hati-hati." Resya tersenyum sebelum keluar dan masuk kedalam kantornya.

Mobil daffa pun berlalu meninggalkan halaman gedung tinggi itu.

####

Resya berjalan dengan menenteng tas hitamnya ia sedikit melirik jam tangan yang bertengger manis ditangannya sepertinya daffa menyita waktunya cukup lama, tapi resya begitu senang dengan perlakuan daffa.

Mungkin hari-hari nya akan mulai membaik kedepannya. Ia merasakan daffa mulai membuka hati untuknya bukankah itu bagus. Resya terus tersenyum sambil berjalan menuju lift.

"Resya tunggu!." Suara revan mencegah resya masuk lift yang mana membuat wanita itu menoleh kebelakang.

"Hai." Sapa revan

"Hai." Jawab resya dengan canggung.

"Ada apa pagi-pagi kesini?" Tanya resya dengan dahi berkerut.

"Sebenarnya aku ingin mengejutkanmu tapi sepertinya aku yang terkejut." Senyum revan tak pernah pudar saat pertama kali ia menyapa resya.

Resya diam ia tak tau harus berkata apa, ia seperti wanita yang ketahuan selingkuh sekarang.

"Your boyfriend, right ?." Tanya revan tanpa basa-basi.

"Ahh. Itu, yap." Resya mengangguk mantap tak mungkin ia menghindar itu akan membuatnya seperti orang bodoh.

"Sudah berapa lama?." Senyum revan mulai luntur

"Cukup lama." Ujar resya pelan yang mana membuat revan tambah murung.

"Baiklah." Revan mengangguk paham ia kemudian menyimpn kotak yang sedari tadi digenggamnya.

Pergerakan revan tak luput dari penglihatan resya, resya tau betul bahwa yang digenggam revan itu sebuah kotak cincin tapi buru-buru ia menipis pikirannya. Mungkin saja revan akan melamar kekasihnya.

"Itu kotak cincin?." Tanya resya yang penasaran

Revan mengangguk. "Ssbenarnya aku ingin melamar seseorang." Ujarnya terlihat sedih.

"Tapi sepertinya orang itu sudah memiliki tambatan hatinya." Terusnya ia menatap resya kembali.

Resya terdiam ia bingung dengan semua ini.

"Aku pergi dulu." Pamit revan.

"Revan." Ucapan resya membuat revan berbalik dan menatap resya kembali.

"Kamu juga harus menemukan tambatan hatimu, berbahagia lah." Ujar resya saat ia menyadari revan datang untuk melamarnya.

"Akan aku lakukan, tapi butuh waktu tentunya." Ia tersenyum sebelum berlalu pergi meninggalkan reaya yang masih setia menatap punggungnya.

"Maafkan aku, tapi aku mencintai daffa sebelum kamu datang." Ia menunduk dan menarik nafasnya dalam-dalam.

Ia pun kemudian berlalu memasuki lift.

####

Bastian membuka pintu ruangan daffa dengan tidak santai membuat sang empunya pintu melihat tajam kearahnya.

"Maaf , tapi ada berita penting ." Ujar bastian tegopoh-gopoh.

Daffa meletakkan map yang ia pegang dan mulai mendengarkan cerita bastian.

"Dia ikut rapat." Kata bastian terdengar jelas dan padat.

"Dia?."

"Ya. wanita itu."

"Untuk apa? Dia tidak memiliki kepentingan sama sekali." Ucap daffa sewot ,bastian pun menarik nafasnya kemudian duduk disofa milik daffa.

" kliyen yang mengajaknya, mereka seperti membuat acara 'selamat' untuk kesuksesan brand ini." Tutur bastian.

"Shit!." Umpatan daffa membuat bastian jengah.

"Kau harus profesional."

Perkataan bastian membuat daffa menatap bastian dongkol.

"Hei!!. Aku selalu melakukan itu kau tau." Ia membuang muka kesal terhadap temnanya itu.

"Baiklah, kita lihat nanti." Ujar bastian ia kembali berdiri.

"Rapat 5 menit lagi." Ucapnya kemudian berlalu meninggalkan daffa.

Daffa yang enggan menghadiri rapat pun hnaya bisa memijat pelipisnya, ia sangat enggan berhadapan dengan wanita itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Holaa😘

Maap beribu maap dikarnakan kondisi thor yang kurang fit jadinya aku menghilang beberapa hari😭

Okay segitu dulu pemberitahuannya.

See you next part.

Luv yu❤
An nyung💜



Continue Reading

You'll Also Like

241K 9.9K 31
Siapa yang punya pacar? Kalau mereka selingkuh, kamu bakal ngapain? Kalau Pipie sih, rebut papanya! Pearly Aurora yang kerap disapa Pie atau Lily in...
1.2M 47K 62
Menikahi duda beranak satu? Hal itu sungguh tak pernah terlintas di benak Shayra, tapi itu yang menjadi takdirnya. Dia tak bisa menolak saat takdir...
224K 22.8K 29
Arvi dan San adalah sepasang kekasih. Keduanya saling mencintai tapi kadang kala sikap San membuat Arvi ragu, jika sang dominan juga mencintainya. Sa...
4.9M 266K 53
Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusaknya sejak 7 tahun lalu. Galenio Skyler hanyalah iblis ya...