Part 29 : Penghianat?

639 58 5
                                    

Jangan baca di waktu sholat.

Pemakaman jenazah Syakira sedang berlangsung, semua mantan anggota Bregizz ikut serta.
Keluarga yang di tinggal menangis kehilangan seorang Syakira,begitu pun dengan Ferry.

Maikel pun langsung pulang ke Indonesia mendengar kabar duka itu. Baru saja dia mengikhlaskan Syakira untuk Ferry,namun Syakira memilih untuk pergi dari semua orang untuk selamanya.

Berbeda dengan Gibran,dia tidak menangis sama sekali. Hatinya menangis namun dia teringat perkataan nenek nya, "kalau ada orang yang meninggal jangan di tangisi,tapi di doa kan" ucap alm sang nenek.

Gibran memakai kecamata hitamnya agar tidak terlihat menahan tangis. Wanita yang selama ini ia cintai dalam diam pergi meninggalkannya untuk selamanya sebelum dia mengatakan perasaannya selama ini.

Yang tertinggal hanya keluarga dan mantan anak Bregizz. Gibran mengajak mantan anak Bregizz untuk meninggalkan pemakaman.

Yang tersisa keluarga Syakira,Ferry dan juga Maikel.
Maikel berjongkok di depan Ferry dan berkata,
"Lo harus kuat" Ferry hanya menarik nafasnya dalam dalam. "Kita pulang ya?" Ajak Maikel.

"Gue pengen ke markas Bregizz" ujar Ferry sambil memakai kecamata hitamnya,menutupi tangisannya.

Mereka berdua pamit untuk pulang dan di angguki oleh semua keluarga Syakira.

.......

Mantan anak Bregizz berkumpul di markasnya.

"Eh ko si Maikel ada di pemakaman si Syakira sih?" Tanya Boby merasa heran.

"Gue juga gak tau" ucap beberapa anak.

"Dia kan sempat dekat dengan Syakira dan keluarganya" jawab Gibran.

"Tau dari mana Lo?" Tanya Boby.

"Ya udah kalo gak percaya" jawab Gibran kembali.

"Terus anehnya lagi si Maikel ko deket deket si Ferry terus ya? Makin aneh gue!" Tanya Angga.

"Kalo itu gue gak tau" jawab Gibran.

Mata semua mantan anak Bregizz tertuju pada sebuah mobil berwarna hitam yang terparkir di depan markasnya. Maikel keluar membuat semua anak Bregizz bersiap untuk berperang,karena bagi mereka Maikel adalah musuh.

Namun saat Maikel membuka bagasi nya untuk mengeluarkan kursi roda mereka menjadi heran.
Maikel pun mendorong kursi roda ke depan untuk di duduki seseorang.

Semua mata melongo melihat pemandangan di depan ini. Maikel akur dengan Ferry? What?, sekiranya begitu lah ekspresi mantan anak Bregizz.

Maikel terus mendorong kursi roda yang di duduki Ferry ke tempat yang di minta.
"Sampai" ucap Maikel.
"Gue pamit ya Fer" Sambung Maikel.

Namun Tangan Maikel di cekal oleh Ferry.
"Duduk,kumpul bareng gue" ucap Ferry.

What? Ferry mengatakan itu kepada sang musuh?...
Mungkin kalimat itu lah yang di pikirkan semua orang disana.

Maikel duduk di samping Ferry,tentu saja semua anak Bregizz kaget dan terjadi keheningan.

"Dia sekarang sahabat gue,tapi hak kalian mau nganggep dia apa!" Ujar Ferry.

Guide Me To JannahOnde histórias criam vida. Descubra agora