Part 11 : Awal

2.2K 118 4
                                    

⚠Jangan baca diwaktu sholat⚠


2 tahun kemudian

Setelah kejadian itu Ferry sedikit terbuka dengan ayahnya bahkan sekarang dia sudah tinggal serumah dengan ayahnya,hanya saja Ferry masih belum bisa menerima Sinta sebagai ibu tirinya.

Tak terasa hari ini adalah hari yang sangat di tunggu-tunggu oleh semua mahasiswa. Sekarang adalah hari dimana semua mahasiswa memakai jubah berwarna hitam dan toga, tepatnya hari ini adalah Wisuda.

Dihari yang istimewa ini Ferry ingin ada sesuatu yang berbeda, Ferry berencana akan menyatakan perasaannya kepada Syakira,diterima atau tidaknya itu urasan belakang yang terpenting dia sudah jujur akan perasaannya. Ferry juga yakin bahwa Syakira akan menerima cintanya,keyakinan itu datang dari hatinya karena melihat kedekatannya selama ini.

Statusnya sebagai cucu pemilik kampus membuatnya terkenal dan digilai banyak perempuan. Sudah hal yang lumrah jika banyak perempuan yang memberikan bunga di hari kelulusannya ini,tetapi semua itu tak membuatnya bahagia yang Ferry inginkan saat ini adalah menemukan perempuan yang ia cintai bahkan Ferry tidak menerima satu pun bunga,yang diharapkan menerima bunga dari wanita yang dicintai. Mencari Syakira di situasi ramai seperti ini sangatlah sulit,Ferry pun sekarang sedang tak bersama dengan teman-temannya mungkin mereka semua sedang bersama dengan keluarga merayakannya.

Sinta berjalan dengan Wijayanto tak lupa gadis kecil yang digandeng oleh keduanya, mereka datang walau terlambat. Melihat anak laki-lakinya yang sudah tumbuh besar membuat Wijayanto bangga walau Ferry tak seperti Ferdy yang mendapatkan peringkat sbagai mahasiswa lulusan terbaik.

Ferry melihat keluarga kecil itu tersenyum kepadanya tetapi Ferry membalasnya dengan berdecih. Tak mengharapkan kedatangannya sama sekali,melihatnya saja membuatku benci apalagi melihat hasil penghianatannya!

Ferry memang sudah tinggal satu rumah bersama dengan ayahnya,namun Ferry masih tetap membenci Sinta dan juga Sifa anak hasil perzinaannya dengan Wijayanto. Semua orang rumah tau jika Ferry membenci ibu dan anak itu,Wijayanto pun tau tetapi dia tak bisa berbuat apa-apa,Ferry mau tinggal bersamanya pun sudah Alhamdulillah.

"Tangan gue gk muat lagi buat pegang bunga!" ujar Ferry saat Sinta akan memberikannya bunga. Padahal Ferry tangan kanan Ferry hanya memegang buku hasil Wisuda dan tangan kirinya memegang satu buket bungan,jika dilihat Ferry masih bisa memegang buket bunga yang diberikan Sinta.

Sinta mengerti apa yang dikatakan anak tirinya itu. Sabar sudah biasa ia lakukan untuk menghadapi Ferry. Tidak mengertikah ia kalau aku menyayanginya? Sinta sudah menganggap Ferry anaknya sendiri.

"Kalau gitu biar Sifa aja yang pegang,bun" ujar Sifa. Sinta pun tersenyum dan memberikan buket bunga itu.

"Selamat yaa nak" ujar Wijayanto sambil menepuk-nepuk bahu Ferry. Ferry hanya membalasnya dengan senyuman.

"Kamu mau hadiah apa dari ayah?..." tanya Wijayanto. Dulu pun Wijayanto memberikan hadiah mobil untuk Ferdy dihari kelulusannya.

Jika aku meminta untuk menceraikan tante Sinta? Apakah akan dikabulkan? Pikirannya langsung mengarah kesana.
"Jika ada yang aku inginkan nanti aku bicara!" jawabnya dengan nada dingin.

"Baiklah" ucapnya diiringi senyuman.

Selang beberapa menit keluarga besar Prakasa datang
"Itu mereka" ujar Wijayanto, membuat Sinta,Sifa,dan Ferry melihat kearah yang ditunjuk Wijayanto.

Guide Me To JannahOn viuen les histories. Descobreix ara