Part 16 : Alasan

2K 122 11
                                    

⚠Jangan baca diwaktu sholat⚠

Apa yang dikatakan Ferry tidak bisa mereka terima begitu saja,keluar dari Bregizz konyol sekali mereka sudah lama bersama membangun geng itu mempererat silahturahmi tetapi Ferry dengan mudahnya mengatakan ingin keluar.

Derrel semakin geram melihat Ferry yang semakin aneh tidak bisa berfikir logis dan mengambil keputusan tanpa berfikir panjang terlebih dahulu. Derrel yakin bahwa semua ini terjadi karena Syakira,gadis itu telah membuat semuanya hancur lebur terlebih telah membuat hidup Ferry semakin berantakan.

Syakira yang dia kira akan mengubah hidup Ferry menjadi lebih baik lagi malah menjadi sebaliknya. Benci,itulah kata yang tepat untuk Syakira. Derrel benci dengan gadis itu andai saja dia tidak muncul dalam kehidupan Ferry mungkin semua ini tidak akan terjadi.

"Karena Syakira loe jadi kayak gini?" tanya Derrel menahan amarah.

Ferry menurunkan selimut yang tadi menutupi semua badannya dan kini selimut itu hanya sebatas perutnya saja. Ferry menatap Derrel

"Entahlah" jawabnya lalu memejamkan mata seolah dia ingin tidur.

"Loe gk mau ketemu Syakira? Untuk yang terakhir?" Gibran bertanya membuat Ferry kembali membuka mata dan menatap tajam Gibran.

"Semuanya sudah berakhir! Jangan bahas dia lagi!" jawab Ferry sorot matanya seakan mengatakan bahwa dia sudah kecewa dengan gadis itu.

"Benerkan dugaan gue semua ini gara-gara dia!" timpal Derrel.

Gibran yang dari tadi mendengarkan ucapan Derrel dan juga Ferry hanya bisa pasrah mendengar mereka menuduh Syakira penyebab semua ini. Gibran tidak tau harus berbuat apa? Apakah dia harus seneng melihat Ferry yang akan pergi jauh dari kehidupan Syakira? Apa harus sedih melihat sahabatnya pergi?

Jujur saja Gibran telah menyukai Syakira sejak pertama kali bertemu dimana Syakira yang Ferry ajak untuk makan bersama di restaurant bersama Desi dan Sisil. Disitu Gibran sudah mendapatkan cinta pertamanya, jantungnya tidak pernah berdetak lebih kencang saat bertemu dengan seseorang,tapi saat melihat Syakira rasanya ada yang berbeda.

Gibran suka saat melihat Syakira memakai gamis rumahan ditambah hijab lebar yang menutupi sebagian tubuhnya. Gibran sering iseng melewati kost-an nya Syakira dan itu hanya untuk melihat Syakira berpakaian seperti itu,menurutnya melihat Syakira yang agamis membuat hatinya terasa tentram.

Syakira memang suka memakai gamis+hijab lebar,bahkan kesehariannya pun memakai itu terkecuali jika ia kuliah,mungkin dia akan memakai pasmina instan. Semua itu karena

Flashback on

Waktu pertama kuliah Syakira memaki pakian yang syar'i dan itu membuat banyak orang yang memperhatikannya. Syakira sedikit risih melihatnya dan tidak sengaja Syakira mendengar ada yang berbisik

'So islam banget sih!'

'Hahaha,iya palingan covernya doang,hatinya mah kagak"

'Hahaha,munafik'

Syakira mendengar percakapan itu,ia berlari menuju toilet dan menangis sejadinya.

Flashback off

Karena kejadian itu Syakira memutuskan untuk tidak lagi memakai hijab lebar hanya pasmina instan yang selalu ia gunakan saat kuliah,setidaknya pasmina itu menutupi dadanya dan tidak melanggar ajaran islam. Gamis,tetap ia gunakan karena dia tau dalam islam wanita tidak diperbolehkan memakai celana

Guide Me To JannahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang