Part 13 : Kabar

1.9K 114 6
                                    

Jangan baca diwaktu sholat

Mendengar kabar dari Sisil bahwa Ferry kecelakaan membuat Syakira syok. Syakira tidak tau harus berbuat apa,berniat untuk menjenguk Ferry ia urungkan mungkin hanya do'a yang bisa Syakira lakukan untuk kesembuhan Ferry. Syakira yakin Allah akan menjaga Ferry.

Sisil terus mendesak Syakira untuk menjenguk Ferry.
"Sya,loe harus jenguk Ferry gue yakin kok kalau loe jenguk dia pasti dia cepet sadar" desak Sisil.

"Aku gk bisa,Sil!" tolak Syakira.

"Loe kenapa sih gak mau banget jenguk dia!" Sisil terheran dengan sikap Syakira. Kamu gk tau apa yang terjadi Sil,batin Syakira.

"Ferry lagi koma!" Sisil berbicara dengan nada tinggi. Syakira hanya terdiam.

Melihat Syakira yang hanya terdiam membuat Sisil geram.
"Loe egois!" Sisil mengucapkannya dengan nada lirih. Setelah mengucapkan itu Sisil pergi begitu saja meninggalkan Syakira yang hanya diam membatu.

Setelah mendengar perkataan Sisil yang langsung menusuk dihatinya Syakira langsung pergi ke kamar dan membawa tas selempangnya lalu berlari meninggalkan rumah kostannya.

"Gk berhasil" ucap Sisil pada Gibran. Gibran hanya bisa menghembuskan nafasnya dengan kasar.

Semua anak Bregizz yang mendengarkan penjelasan Sisil merasa kecewa. Mereka semua hanya bisa melihat Ferry dari kaca persegi panjang yang ada di pintu. Dokter melarang orang lain untuk menjenguknya bahkan anggota keluarga pun dilarang masuk.

"Gimana keadaan Ferry?" tanya Wijayanto dengan panik.

Semua anak Bregizz tak ada yang berani untuk menjawabnya. Melihat semua anak Bregizz terdiam membuat Wijayanto semakin ketakutan untuk kehilangan Ferry. Wijayanto menghampiri Gibran yang dia yakini akan menjawabnya dengan jujur.

"Gibran,bagaimana keadaannya Ferry?" tanya Wijayanto dengan tangan yang mengayun-ngayunkan pundaknya tak lupa suara getir yang terdengar membuat Gibran tak sanggup untuk menjawabnya. Wijayanto geram melihat Gibran yang hanya diam tanpa menjawab pertanyaannya.

"Gibran,jawab pertanyaan om!" ucapnya dengan suara yang meninggi.

"Ferry koma,om" jawabnya dengan lesu.

Tak kuasa mendengar anaknya yang paling disayangi dalam keadaan koma. Sakit jantung yang di deritanya pun kembali kambuh. Panik,itu lah di sekarang dirasakan oleh semua anak Bregizz.

Derrel langsung memanggil Dokter untuk segera menangani Wijayanto. Sekarang Wijayanto berada diruangan ICU,ruangan yang tidak jauh dari ruang rawat Ferry.

Syakira berlari sambil menangis. Dia merasa bahwa kecelakaan yang terjadi pada Ferry disebabkan oleh penolakan Syakira,sebab dari cerita yang Sisil ceritakan kepadanya Ferry jatuh dari motor setelah bertemu dengannya.

Tidak ada yang tau jika Ferry menembaknya dan tidak ada yang tau jika Syakira menolaknya. Syakira memberanikan diri untuk menjenguk Ferry walau dia tau resiko apa yang akan dia tanggung nantinya. Benar apa kata Sisil kalau aku tak menjenguknya berarti aku egois,kata itu lah yang sangat mengusik di telinganya.

"Woyyy woyy,itu Syakira kan?" tanya Angga sambil menepuk-nepuk pundak Derrel.

Semua anak Bregizz melihat kearah tangan yang ditunjuk Angga. Semua anak Bregizz berlari kearah ruangan Ferry dirawat karena saat ini mereka sedang berada didepan ruangan Wijayanto dirawat. Sinta yang mendengar keributan langsung keluar dari ruangan untuk melihat apa yang terjadi.

"Loe gk bisa masuk,Sya!" ujar Gibran dengan lesuh melihat Syakira yang menangis didepan pintu untuk melihat keadaan Ferry.

"Kenapa?" tanya Syakira lirih,matanya tetap menatap kearah Ferry.

Guide Me To JannahWhere stories live. Discover now