Part 33 : Keputusan Hanum

631 66 16
                                    

Jangan baca di waktu sholat!!!

Hanum mengerjakan sholat Sunnah dua rakaat yakni sholat istikharah sebelum ia mengambil keputusan ini,dan hatinya telah meyakini bahwa keputusan yang dia ambil adalah yang tebaik.

Hanum terus saja mundar mandir di dalam kamarnya menunggu kedatangan Ferry,sudah sekitar 30 menit dari sholat isya Ferry belum juga menampakkan dirinya.

Hanum mengambil ponsel nya lalu mengetik sesuatu dan meletakkan kembali ponselnya. Suara lelaki yang ia tunggu terdengar samar di telinga nya,suara ummi yang lembut memberi tahu bahwa Ferry sudah datang.

Hanum membuka pintu kamarnya dan melihat ummi yang sudah berdiri di depan pintu dengan senyuman hangat.

"Ummi,Hanum takut pilihan Hanum salah" ucapnya dengan penuh keraguan.

"Hanum udah minta sama Allah untuk di berikan yang terbaik?" Tanya ummi dengan senyuman. Hanum mengangguk.

"Hanum jangan takut salah,karna Hanum udah minta yang terbaik dan in shaa allah pilihan Hanum yang terbaik" ummi mencoba menenangkan Hanum dengan usapan lembut di lengannya.

"Sekarang ke depan yaa, sampaikan keputusan Hanum dengan cara yang baik" ucap ummi karena ummi sendiri pun tidak tahu apa keputusan Hanum.

Hanum dan ummi melangkah menuju ruang tamu. Hanum tidak percaya dengan apa yang dia lihat,Ferry ke sini bersama dengan teman-temannya.

Ferry membisikan sesuatu kepada Gibran,dan Gibran bersama teman-temannya langsung saja keluar dari ruangan.

Ferry sudah tahu jika Hanum tidak nyaman dengan keberadaan mereka,dalam hati Hanum 'ya Allah dia peka sekali' ucapnya dalam hati sembari tersenyum,dan Hanum semakin yakin dengan keputusannya.

Pesan yang di kirimkan Hanum membuat Naya langsung bersiap untuk pergi ke rumahnya. Ahh lagi lagi Naya bertemu dengan banyak lelaki yang tadi berhenti di depan kamarnya.

Naya berjalan menunduk melewati mereka,namun salah satu dari mereka tidak sengaja menatap mata Naya yang membuat Naya menatap nya kembali. Sakit kepalanya kambuh,namun Naya harus tetap masuk karena Hanum mengatakan ada hal yang sangat penting.

Naya mengucapkan salam dan langsung saja di jawab oleh orang yang mendengar. Hanum tersenyum kepada Naya yang di balas senyuman juga oleh Naya,Hanum mempersilahkan Naya duduk di sampingnya.

"Mau,aku minta kamu datang ke sini untuk menjadi saksi atas keputusan aku" ujar Hanum.

Naya merasa bingung dengan apa yang di ucapkan Hanum barusan.

"M-maksud nya?" Tanya Naya tak mengerti.

Hanum tersenyum membuat Naya semakin bingung. Naya belum menyadari keberadaan Ferry yang berada di depannya.

"Dengan izin Allah aku memutuskan untuk tetap menerima nya.  Ferry Aditya Prakasa aku tidak peduli tentang masa lalu kamu karena aku ingin bersama kamu di masa depan" jelas Hanum membuat Naya sedikit kaget,jadi ini yang di maksud Hanum?

Langsung saja Naya melihat lelaki yang di depan nya.
' Ferry Aditya Prakasa?' Serasa tidak asing nama itu di telinganya. Bayang bayang langsung memasuki kepalanya,sakit kepalanya kembali terasa namun ini sangat sakit ketika Ferry menatap matanya.

"aahhhh" Naya langsung memegang kepalanya yang berdenyut sakit.

Ferry terlihat sangat panik langsung saja dia memegang bahu Naya untuk menenangkan. Naya langsung terdiam cukup lama lalu memejamkan matanya yang tak kunjung kembali membuka.

Naya pingsan,tanpa aba aba Ferry langsung menggendong nya ala bride style . Temannya yang berada di depan langsung panik melihat Ferry keluar dari rumah dengan membopong Naya.

Guide Me To JannahWhere stories live. Discover now