Part 41 : Disekap?

Start from the beginning
                                    

"Enggak Din, udah mendingan," balas Givea tersenyum tipis. Givea bergerak untuk bangkit dari ranjang UKS membuat ketiga temannya menatapnya bingung.

"Giv mau kemana?" tanya Farah.

"Keluar lah. Masa iya sampe nanti gue mau disini terus," balas Givea dengan tegas.

Farah langsung beranjak menghampiri Givea dan memapah tubuh Givea.

Givea menepis pelan tangan Farah lalu berkata "Far, gue nggak lagi kecelakaan atau lumpuh, jadi gue bisa jalan sendiri. Plis gausah pada perlakuin gue berlebihan, gue nggak suka."

Farah menghembuskan nafas kasar "Yaudah iya tuan putri," balasnya membuat Givea terkekeh.

Givea berjalan keluar dari UKS. Meskipun kepalanya masih sedikit pusing. Tapi Givea tak akan menghiraukannya. Ia tidak boleh terlihat lemah hanya karena dimusuh oleh bola saja.

*****

"KAK ZEVAAAN!" pekik Givea lumayan kencang saat melihat Zevan berdiri di depan halte untuk menjemputnya.

Givea langsung berlari kencang menghampiri Zevan dan memeluk cowok itu dengan erat. Tanpa memperdulikan tatapan bertanya dari sahabatnya maupun siswa-siswi lain yang lewat.

"Dia siapa Giv?" tanya Farah menatap cowok bule di depannya dengan terheran-heran. Kedua sahabatnya itu memang belum tau seluk beluk dari Zevan.

"Kakak sepupu gue dari London," balasnya membuat Farah kaget.

"Kok gue nggak pernah lihat ya," gumam Dinda yang masih bisa di dengar oleh Givea.

Givea tersenyum maklum "Kak Zevan belum lama pindah ke Indo. Makanya kalian berdua nggak pernah ketemu," jelasnya membuat mereka mengangguk.

"Kak kenalin mereka ini sahabat aku, namanya Farah sama Dinda," ujar Givea mengenalkan kedua sahabatnya pada Zevan.

"Hai kak," sapa Farah tersenyum ramah.

"Hai juga, gue Zevan kakak sepupunya Vea. Salam kenal ya para gadis cantik," ucap Zevan sembari tersenyum manis. Senyuman yang mampu membius kaum hawa. Bahkan Farah sempat terpana beberapa detik, sebelum akhirnya Givea menampol wajah sahabatnya itu menggunakan buku cetak yang dipegangnya.

"Inget pacar woy!" ujar Givea mengingatkan membuat Farah nyengir lebar.

"Yaudah ya Giv, kita pulang duluan bye-bye," pamit Dinda sembari menarik Farah menuju ke parkiran. Sedangkan Farah yang ditarik tiba-tiba pun sempat terhuyung dan mengumpati Dinda dengan kesal.

Givea geleng-geleng melihat tingkah sahabatnya "Kak Zevan tumben jemput aku?" tanya Givea beralih menatap Zevan.

Zevan tersenyum dan berucap "Iya dong, soalnya kakak mau ajak kamu ke apartemen kakak. Katanya kamu mau main kesana, sekalian kita jalan-jalan juga nanti."

Givea langsung berbinar begitu mendengar kata 'jalan-jalan' dari mulut Zevan, senyumnya pun mengembang "YEAYY JALAN-JALAN!" girangnya bak bocah TK.

Namun tak selang beberapa lama senyum mengembangnya mendadak hilang, mengingat soal hilangnya Gavin. Givea kan sudah berencana untuk lanjut mencari Gavin bersama Lina, Romli dan Deni sepulang sekolah.

Givea menggigit bibir bawahnya "Duh gimana nih," batinnya bingung.

"Yaudah yuk pulang," ajak Zevan membuat Givea tersadar dari lamunannya.

Zevan langsung menarik tangan adiknya untuk memasuki mobil, sedangkan Givea hanya menurut saja.

*****

Gavin untuk Givea (Tahap revisi)Where stories live. Discover now