Part 7 : Sorry (Sudah revisi)

5.2K 500 94
                                    

Happy Reading😊

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Bel pulang sekolah berbunyi, Gavin yang sudah mengemasi barang-barangnya pun langsung berlari keluar dari kelasnya, membuat teman-temanya menatap dirinya heran namun dia tak menggubrisnya.

"Gavin mau kemana tuh, buru-buru banget?" tanya Romli.

"Yaelah kayak gatau aja lo gong, dia pasti mau nyamperin si Givea lah!" ujar Deni santai.

"Oh iya ya, eh bentar-bentar lo tadi manggil gue gong? emang nama gue Bagong?" kesal Romli.

"Bagong juga boleh, tapi bukan itu!" balas Deni.

"Terus apa dong?" tanya Romli penasaran.

"DUGONG!" ralat Deni dan langsung berlari ngacir meninggalkan Romli yang masih terdiam mencerna ucapannya.

"DENII SIALAN WASUUU!" kesal Romli berteriak.

*****

Disisi lain Gavin kini berniat menghampiri Givea yang berada di UKS. Namun dirinya bingung, egonya ingin mempertahankan image-nya tapi hatinya ingin mengetahui keadaan gadis itu, yah semua manusia memang harus dihadapkan dengan ego sialan yang menyebabkan kegengsian.

"Bodo amatlah image gue nurun juga gapapa. Daripada nyampai rumah nanti gue masih kepikiran dia terus," gumamnya.

Gavin mulai memasuki UKS dan ketika sampai di kamar tempat Givea, dirinya disuguhkan oleh pemandangan yang tak mengenakan hati. Disana terlihat Givea yang sedang makan disuapi oleh seorang cowok, tunggu-tunggu cowok itu bukannya- sialan si anak baru itu!

Raut wajah Gavin seketika berubah menjadi dingin, ia mengurungkan niatnya untuk menjenguk adik kelasnya itu. Sedangkan Givea yang melihat ada Gavin langsung tersentak kaget, namun dilihatnya kakak kelasnya itu sudah berlalu pergi keluar.

"KAK GAVIN!" pekik Givea langsung bangkit mengejar kakak kelasnya itu sedangkan Rizal terlihat diam.

"Kak?" panggil Givea ketika melihat Gavin masih berdiri di depan pintu UKS.

Gavin berbalik menatap dingin Givea. "Apa?" tanyanya datar.

"Kakak kenapa pergi sih? aku tau kak Gavin mau jenguk aku kan?" tebak Givea tepat sasaran.

"Halu lo! Gue tadi nyasar doang," balas Gavin mengelak.

"Nyasar kok pas banget ke kamar tempat aku? Itu nyasar apa niat bang," goda Givea membuat Gavin memutar bola matanya.

"Kebetulan doang. Kata lo cuman murahan ke gue, ternyata lo murahan ke semua cowok ya!" ucap Gavin mendengus geli, semua kata-kata pedasnya keluar bukan tanpa alasan. Sementara Givea menatap cowok itu rumit.

"Maksudnya?"

"Lo pikir aja sendiri."

Givea terdiam mencerna maksud Gavin. Setelah sadar, barulah Givea menatap Gavin kesal. "Ihhh tadi itu Rizal, temen baru sekelas aku. Dia emang baik kok orangnya, jadi kakak ga perlu cemburu."

"Gue nggak peduli dan nggak butuh penjelasan lo!"

Givea mendengus sebal. "Ishh sebenarnya kak Gavin tuh ngapain ke UKS? Kalo nggak mau ngaku, yaudah aku balik ke Rizal aja!" lanjut Givea sembari berbalik badan. Tapi Gavin langsung menoleh tak suka dan menahan lengan cewek itu.

"Ga ada yang ngizinin lo balik berduaan!" ucap Gavin dingin.

Givea tersenyum penuh kemenangan."Ciee cemburu ya?" tebaknya menggoda.

Gavin untuk Givea (Tahap revisi)Where stories live. Discover now