Part 19 : Pasar malam (Sudah revisi)

4.5K 355 19
                                    

Happy Reading😊

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Tak terasa pelajaran hari ini berakhir dengan cepat, dan untuk pertama kalinya ia tak begitu menikmati waktu belajar yang diinginkannya hari ini adalah pulang, pulang dan cepat pulang. Alasannya? Tentu saja karena Gavin. Mengingat kejadian di perpustakaan tadi siang sudah cukup membuat moodnya kembali memburuk.

Dengan gerakan cepat Givea membereskan buku-buku dan alat tulisnya lalu memasukkannya ke dalam tasnya.

"Giv, mau pulang bareng?" tanya Farah mengajak.

Gadis itu terlihat berpikir menimbang-nimbang tawaran Farah barusan.

"Gausah deh Far, kayaknya gue dijemput" balasnya.

"Yah.. padahal mumpung gue bawa mobil sekalian jalan-jalan gitu," ujar Farah dengan nada kecewa.

Givea tersenyum kikuk merasa tak enak juga telah menolak ajakan sahabatnya. "Maaf yah, lain kali aja."

"Yaudah gapapa, kalo gitu kita duluan yah," balas Farah tersenyum memecahkan suasana.

"Kita duluan Giv," pamit Dinda melambai kearahnya.

Givea hanya mengangguk dan membalas lambaian tangan Dinda.

Setelah kepergian kedua sahabatnya Givea berjalan sendirian menuju ke arah gerbang, Givea juga sempat curi-curi pandang melirik ke arah kelas Gavin yang dilewatinya, namun kelas itu sepertinya sudah kosong bisa dipastikan kalo mereka sudah pada pulang.

Sampai di depan gerbang Givea celingukan melihat kanan kiri yang sudah sepi. Disana juga tak ada tanda-tanda seseorang menjemputnya.

"Lah sepi, Gilang kemana ya? Apa jangan-jangan dia ga jemput gue," gumamnya.

Givea langsung merogoh ponselnya di dalam tasnya, buru-buru Givea membuka aplikasi WhatsApp-nya disana sudah ada satu chat dari Gilang.

Gilang Arselino😈
Kak sorry banget gue gabisa jemput lo gue ada urusan sama temen-temen gue and mobil lo gue bawa, jadi lo pulang pesen ojol aja!

WHAT THE FUCK?

Givea berdecak sebal, bagaimana bisa Gilang menyuruhnya pesen ojol? Sedangkan mobilnya Gilang bawa demi kepentingannya bersama teman-temannya.

DAMN YOU GILANG!!

Givea mendaratkan pantatnya di halte bus depan sekolahnya, ia melirik arlojinya yang kini menunjukkan pukul 16.30 WIB, Givea meringis akankah ada bus lewat pada jam segini? Nasib buruknya lagi ia ingin memesan pesan ojol tapi kuotanya pas limit, tinggal kuota chat saja.

Givea mengacak-acak rambutnya frustasi. "Arrghh sial banget sih nasib gue hari ini," rungutnya.

Sambil menunggu bus lewat, Givea membuka story-story WA menghilangkan rasa bosan.

Brum, Brumm.

Givea tersentak kaget saat melihat motor ninja merah berhenti tepat di depannya.

"Naik!" titah seseorang dibalik helm full face-nya.

Bentar-bentar siapa dia? Apa katanya tadi, naik?

Givea memicingkan matanya menatap was-was seseorang di depannya ini. "Siapa lo?" tanyanya mengintimidasi.

"Cepet naik!" titahnya.

Tentu saja Givea menolak. "Gak, gue gamau!"

"Benarkah?" tanyanya sambil melepas helmnya.

Givea menatap tak percaya.

Gavin untuk Givea (Tahap revisi)Where stories live. Discover now