Part 30 : Rumah sakit (2)

3.8K 224 23
                                    

Happy Reading😊

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Givea kini baru keluar dari ruangan Gavin dan saat ia baru membuka pintu ia pun mengernyit heran saat mendapati kedua sahabatnya yang masih setia duduk di kursi tunggu sambil memainkan hp-nya masing-masing.

"Kalian nggak pulang?" tanya Givea yang masih diambang pintu dengan menatap satu persatu sahabatnya bergantian.

Farah menoleh dan nyengir kuda ketika melihat Givea "Enggak Giv, kita kan nungguin lo disini" ujarnya.

"Kenapa harus nungguin gue?" tanya Givea heran.

"Kan sahabat Giv" jawab Dinda tersenyum lebar membuat Givea merasa tersentuh oleh kata-kata 'sahabat' yang diucapkan Dinda barusan.

"Btw gimana keadaan Gavin?" tanya Dinda.

Givea menghela napas panjang kemudian menggeleng "Belum ada perubahan" jawabnya tanpa ekspresi.

Dinda beranjak mendekat dan menepuk-nepuk bahu Givea, ia mengerti seperti apa hancurnya perasaan sahabatnya itu sekarang ini.

"Lo yang sabar ya Giv, gue tau lo cewek yang kuat" ucap Farah menatap Givea iba.

Givea mengangguk lesu "Gue selalu dipaksa kuat oleh keadaan Din" balasnya membuat kedua sahabatnya terdiam.

"Ngomong-ngomong kalo lo keluar gini terus siapa yang jagain Gavin?" tanya Farah mengalihkan pembicaraan agar suasana tak melow.

"Lina" balas Givea singkat.

Mereka saling tatap "Lina?" tanyanya bersamaan.

Ah iya Farah dan Dinda kan belum siapa Lina sebenarnya pasti mereka heran "Lina itu sepupunya Gavin" jelas Givea membuat mereka melongo.

"Serius lo Giv?" tanya Dinda menatap Givea tak percaya sedangkan Givea hanya mengangguk saja.

"Ck, baru tau gue" gumam Farah.

"Giv lo makan dulu ya gue anter ke kantin rumah sakit sekarang" ujar Farah namun Givea menggeleng.

Givea pun mendudukan dirinya di tengah-tengah sahabatnya namun tiba-tiba sakit kepalanya sepertinya kambuh lagi membuat Givea memegangi pelipisnya sembari berdecak beberapa kali.

"Giv kepala lo masih sakit ya?" tanya Farah khawatir sedangkan Givea hanya menggeleng.

"Itu pasti karena efek Givea belum makan" celetuk Dinda membuat mereka menatapnya.

"Oh iya mungkin, Giv lo makan ya gue temenin ke kantin rumah sakit, soalnya dari tadi pagi bahkan lo sama sekali belum makan" bujuk Farah.

Givea tetap menggeleng "Tapi gue nggak laper"

"Giv kondisi lo itu masih lemah artinya lo masih sakit dan lo tetep nggak mau makan? plis jangan sakiti diri lo sendiri mau jadi apa tubuh lo tanpa terisi makanan?" omel Dinda.

"Bener kata Farah Giv lo mau tetep jagain Gavin kan? gimana caranya lo bisa jaga dia kalo lo aja ga bisa jaga diri lo sendiri, kalo lo sakit juga siapa yang bakal nemenin Gavin harusnya lo bisa mikir sampe situ! lo tau? bahkan kesehatan itu lebih penting di atas segalanya" timpal Farah menjelaskan panjang lebar dengan nada tak santai.

Givea terdiam.

Ada benarnya juga yang dikatakan Farah kalo ia sakit siapa yang bakal nemenin Gavin? Siska? Ah iya Givea lupa bahkan Gavin kan punya Siska.

"Gue tetep gamau makan!"

"Giv lo--"

"Kalo gue sakit kan ada Siska yang bisa nemenin Gavin" potong Givea cepat namun entah mengapa hatinya sedikit merasa tak rela saat dirinya mengucapkan kata-kata itu.

Gavin untuk Givea (Tahap revisi)Where stories live. Discover now