Part 26 : Tawaran

3.9K 281 22
                                    

Happy Reading😊

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

"WOY LANG BANGUN" teriak Givea sembari melemparkan bantal ke arah Gilang hingga mengenai cowok itu.

Namun adiknya itu malah membalikkan tubuhnya tengkurap, bahkan Gilang sepertinya sama sekali tak terusik oleh teriakan melengking dari kakaknya itu.

"Anjir sialan kesel gue" umpat Givea sambil mencak-mencak.

Inilah yang membuat Givea malas ketika disuruh membangunkan adiknya oleh maminya tercinta, menghadapi makhluk astral yang satu ini memang benar-benar membuat Givea naik pitam kalo bukan adiknya mungkin Gilang sudah pasti akan ia tendang dari rumah ini.

Namun ia tak kehabisan cara, ia mengambil satu botol yang berisi air mineral itu dan menyiramkannya ke tubuh Gilang yang masih tengkurap.

"AAA DINGIN ANJIR BANJIR-BANJIR" teriak Gilang kaget dan langsung bangkit membuat Givea memutar bola matanya malas.

Gilang masih belum sadar jika sedang dikerjai oleh kakaknya.

Kaos oblong putih Gilang kini sudah basah oleh siraman air dari Givea membuat Givea menahan tawanya, sedangkan Gilang mengerjab beberapa saat untuk mengumpulkan nyawanya dan saat itu juga ia menyadari kehadiran kakaknya yang kini berdiri di tepi sofa ia pun melotot.

"Anjir lo ngerjain gue kak?" tanya Gilang menatap Givea tak percaya.

Sedangkan Givea kini sudah terbahak-bahak membuat Gilang mendelik tajam.

"Gara-gara lo sih kak baju gue jadi basah nih" protes Gilang seraya mengibas-ngibaskan kaosnya yang basah agar terkena angin.

"Makanya kalo dibangunin tuh bangun jangan ngebo mulu kan jadi kesel gue" balas Givea santai.

"Ya lo kalo mau bangunin pakek cara baik-baik dong" kesal Gilang memperingati.

Givea melipat kedua tangannya di depan dadanya "Udah pe'a tapi lo nak tetep ga bangun malah seenaknya nyalahin gue lo-nya yang kebo!" balasnya tak terima.

Gilang membuang muka kesal.

"Cepetan mandi gue tunggu sepuluh menit kalo nggak gue tinggal and hari ini mobil gue bawa"

"Terus gue pulang sekolah gimana?" tanya Galang protes sambil berjalan menuju arah kamar mandinya.

Givea mengedik acuh "Nebeng temen lo aja"

Gilang membalikkan tubuhnya dan berdecak sebal "Awas aja ntar kalo gue udah punya mobil sendiri ga bakal pernah gue mau berbagi sama lo" balasnya sewot lalu masuk sambil menutup pintu kamar mandinya lumayan keras.

Givea menaikkan sebelah alisnya "BODO AMAT" teriaknya yang ia yakini masih dapat di dengar oleh adiknya itu.

*****

Setelah mengantar Gilang sampai sekolahannya tadi Givea langsung melajukan mobilnya cepat dan kini ia sudah sampai di sekolahnya sendiri.

Givea berhenti berjalan dan memandangi gerbang SMA-nya itu, tak terasa ternyata ia sudah hampir dua tahun bersekolah disini dan banyak sekali cerita yang terkenang di sekolah ini mulai dari titik perjuangannya pada awal ia masuk hingga saat ini sudah banyak sekali kisah yang ia lalui mulai dari yang menyenangkan sekaligus menyedihkan.

Gavin untuk Givea (Tahap revisi)Where stories live. Discover now