Part 39 : Gavin emosi

Start from the beginning
                                    

"Ayok Giv" ajak Lina tetapi Givea masih tak bergeming.

"Vea" panggil Rio membuat Givea tersentak dari lamunannya.

"Eh i-iya pi kenapa?"

Rio geleng-geleng melihat putrinya yang melamun barusan "Udah sana kalo mau pergi ntar keburu malem" ujarnya menyuruh Givea.

Givea mengangguk antusias, mereka berdua pun beranjak pamit dan bersalaman dengan Rio dan Mira secara bergantian.

"Hati-hati di jalan" pesan Mira yang diangguki Givea.

"Jangan lupa oleh-olehnya" sahut Gilang membuat maminya langsung menyentil dahinya.

"Ish mami" rengek Gilang menatap Mira kesal, sedangkan Rio hanya geleng-geleng melihat anak bungsunya itu.

*****

"Lin, lo yakin nih ngajak gue?" tanya Givea sedikit ragu.

Mereka kini sudah berafa di perjalanan menuju ke arah club' Sky Filia. Givea juga tidak tau kenapa Lina harus mengajaknya, padahal Givea sendiri yakin kalo Lina bisa menjalankan rencananya sendirian.

"Kalo nggak yakin ngapain gue ngajak elo Giv" Lina mendengus sebal sedangkan Givea terkekeh kecil.

"Alesannya?"

"Biar gue nggak pergi sendirian" balas Lina asal membuat Givea mendelik.

"Niat banget lo mau bongkar kebusukan Siska" ujar Givea meledek.

"Niat lah gue kan gamau Gavin salah pilih nantinya, sebagai sepupu yang baik, gue mau gantian nghancurin hidup Siska, lagian rencana gue ini udah di restuin sama kak Kiya" balas Lina antusias.

"Kiya?" beo Givea.

"Kakaknya Gavin kalo lo lupa" dengus Lina membuat Givea nyengir.

"Kak Kiya sama tante Sandra sebenernya nggak setuju Gavin pacaran sama Siska, karena mereka udah tau sifat busuk Siska, tapi Gavin masih tetep aja ngeyel dan nggak percaya sama kita" Jelas Lina membuat Givea manggut-manggut.

"Gavin pernah ditinggal sama Siska dulu waktu masih pacaran, Siska pergi gatau kemana tanpa kabar selama bertahun-tahun dan sekarang dia balik lagi buat manfaatin Gavin doang, sialnya Gavin gatau Giv kalo Siska itu licik, modal ngomong masih cinta doang Gavin percaya gitu aja, pokoknya malem ini gue mau bikin Gavin sadar kalo Siska bukan cewek baik-baik" lanjutnya panjang lebar.

Givea hanya diam dengan pikiran yang berkelana jauh. Ternyata Gavin mempunyai masalalu yang menyakitkan.

Givea menatap ke luar kaca mobil dengan perasaan campur aduk "Gue takut Lin" cicitnya.

"Apanya yang lo takutin sih Giv?" tanya Lina menoleh ke arah Givea sekilas lalu kembali fokus menyetir.

"Kalo sampe Siska tau ini rencana kita berdua gimana? dia pasti ga bakal tinggal diem, apalagi sama gue, lo tau sendiri kan kalo dari awal dia benci banget sama gue" jelas Givea membuat Lina menghela nafas berat.

"Cabe itu bukan tandingan gue, dan lo aman sama gue Giv tenang aja!" balas Lina meyakinkan, sedangkan Givea hanya mengangguk saja.

Lina terlihat sangat misterius bagi Givea. Lina seperti bukan gadis biasa, dia merupakan gadis yang dikenal baik, lembut, rendah hati dan ramah saat di sekolah. Namun berbanding terbaik ketika di rumah atau sedang bersama dengan Givea, cewek itu terlihat sangat bar-bar, sangar dan juga mengerikan.

Gavin untuk Givea (Tahap revisi)Where stories live. Discover now