Part 34 : Gavin pergi jauh

3.4K 192 36
                                    

Happy Reading😊

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Givea berdiri di pembatas balkon kamarnya, tatapannya masih mengarah ke depan dengan kosong. Pikirannya berkelana, ia masih memikirkan ucapan Rizal saat di mobil tadi.

Perasaan bersalah sedikit menghantuinya saat di sepanjang perjalanan menuju ke Gramedia sampai pulang tadi ia mendiamkan Rizal, padahal sebenarnya Rizal tidak salah apa-apa, hanya dirinya yang terlalu syok.

Ting.

Bunyi notifikasi membuyarkan lamunan Givea, gadis itu berbalik dan berjalan ke arah ranjang untuk meraih hp-nya yang tergeletak di atas kasur.

"Rizal?" beonya ketika menatap satu persatu pesan bermunculan di layar hp-nya.

9 chat, 26 panggilan.

Rizal😀
Givea?
Lo marah sama gue ya?
Maaf Giv maaf.
Gue minta maaf karena udah buat lo kecewa.
Mungkin waktunya nggak tepat buat ngungkapin isi hati gue disaat lo lagi sedih.
Tapi serius Giv, gue nggak bermaksud apa-apa kok, gue cuman nggak mau lama-lama mendem perasaan ini.
Lo mau maafin gue kan Giv?
Giveaaa :(
Plis jangan diemin gue kayak gini, gue jadi ngerasa bersalah banget :((

Givea tak bergeming, tangannya meremas benda lunak itu kuat-kuat ketika membaca isi chat dari Rizal. Ia tak bisa, tak bisa marah kepada seorang Rizal yang sudah menjadi seseorang paling berarti di hidupnya, Rizal selalu baik kepadanya bahkan ketika terang-terangan cowok itu tau bahwa ia mencintai Gavin.

Kenapa harus Rizal yang mencintainya? kenapa bukan orang lain saja? Givea takut menyakiti hati Rizal, jujur ia tak bisa membalas perasaan Rizal dan Givea tidak mau ketika harus melihat orang terdekatnya merasakan hal yang sama seperti dirinya, yaitu terluka.

Cukup ia saja yang merasakan sakitnya mencintai tanpa memiliki.

"Gue harus apa?" gumam Givea dengan nada melirih.

*****

Farah merangkul pundak Givea memasuki kantin, dengan Dinda yang mengekor di belakangnya.

"My pacar, sini aja" teriak Romli melambaikan tangannya mengisyaratkan agar Farah bergabung di mejanya.

Cowok itu duduk berdua dengan Deni di meja belakang.

Farah beranjak dari sana dan bergabung di meja Romli. Tak lupa dengan kedua sahabatnya.

"Mau pesen apa?" tanya Romli lembut sembari mengelus rambut hitam milik Farah.

"Apa aja" balas Farah membuat Romli terkekeh pelan.

Jadi gini rasanya jadi bucin.

Mereka semua menatap dua sejoli itu dengan malas.

"Lo semua mau pesen apa? gue pesenin deh mumpung aa Romli lagi baik" ucap Romli menatap satu persatu wajah teman-temannya.

"Samain lo aja" balas Deni lesu, cowok itu nampak tak bersemangat hari ini.

Romli mengangguk lalu pergi untuk memesan makanan.

Dinda hanya melirik Deni sekilas lalu kembali fokus dengan ponselnya, Givea yang menyadari hal itu pun mengernyit, tak ada yang tau perubahan raut wajah mereka berdua, hanya Givea yang selalu peka oleh keadaan sekitar.

Mereka kenapa ya?

"Woy kita ikut gabung ya" ucap seseorang tiba-tiba datang menghampiri meja mereka. Dia Rizal dan Ali.

Gavin untuk Givea (Tahap revisi)Where stories live. Discover now