Part 28 : Sebuah keputusan

Start from the beginning
                                    

"Apaan sih emangnya jangan bikin gue ikut-ikutan penasaran lo Rom" sarkas Deni.

"Ini Vin lo harus liat ini" ujar Romli sambil memperlihatkan layar hp-nya.

Gavin mengernyit saat Romli memperlihatkan sebuah video padanya yang dimana di dalam video itu ada sosok Givea, mereka pun menonton video itu sampai habis ternyata isi video itu adalah Givea yang sedang menggombali Rizal dengan kata-kata romantis.

"Gila-gila itu sih Givea romantis banget, belajar darimana ya dia? jadi mau deh digombalin gitu juga" celetuk Deni antusias membuat Romli langsung menoyor kepala sahabatnya itu.

Gavin mengepalkan tangannya erat-erat, mengapa ia mendadak emosi saat mengetahui isi video itu?

"Gimana videonya lo udah liat kan?" tanya Romli pada Gavin dan Gavin hanya mengangguk singkat.

"Terus menurut lo gimana?"

"Biasa aja" balas Gavin cuek.

Romli menghela nafas "Maksud gue lo cemburu enggak liat Givea sama Rizal?"

Gavin terdiam dan menatap Romli dengan datar "Ga, gue ga cemburu sama sekali" tegasnya.

Deni dan Romli saling tatap.

"Masa sih Vin?" tanya Deni tak percaya.

"Terserah kalian kalo ga percaya" balas Gavin dingin lalu beranjak keluar dari kelasnya.

"Tuh anak kenapa si?" tanya Romli masih dengan wajah cengo.

"Dia tuh cemburu" jawab Deni sambil menyumpalkan earphone ke telinganya.

"Tapi tadi katanya dia ga sama sekali ngerasa cemburu deh" ujar Romli bingung seraya menggaruk telinganya yang terasa gatal.

Deni memutar bola matanya malas "Lo kayak gatau aja Rom gimana sikap Gavin, ya dia gengsi lah goblok ngakuinnya" balas Deni sedikit kesal.

Romli pun mengangguk membenarkan "Iya juga sih"

*****

Bel pulang sudah berbunyi sejak lima menit yang lalu dan Givea sekarang sedang berdiri di depan koridor untuk menunggu Dinda kembali dari toilet.

"Giv" panggil Rizal dengan berjalan menghampirinya.

Givea beralih menatap Rizal dengan tatapan penuh tanya.

"Giv lo suka ya sama gue?" tanya Rizal tiba-tiba membuat Givea tersentak.

Givea melongo mendengar pertanyaan Rizal barusan, mengapa tiba-tiba Rizal menanyainya seperti itu?

"Ke-kenapa lo nanya gitu?"

"Kan tadi lo gombalin gue di kelas berarti tandanya lo suka sama gue iya kan? udah ngaku aja Giv" ujar Rizal sembari tertawa.

Givea meringis mendengar penuturan dari Rizal barusan.

"Em sebenernya gue tadi cuman ngelakuin Dare gue aja soalnya Farah ngasih Dare ke gue buat gombalin lo jadi sorry ya lo salah paham" jelas Givea seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Rizal pun terdiam dan tersenyum kecut.

Harapan Rizal sudah sangat tinggi tadinya, namun lagi-lagi ia dijatuhkan oleh jawaban Givea yang membuat hatinya terasa sakit.

"GIV!" panggil Dinda berteriak dari kejauhan membuat ia menoleh menatap Dinda dan Farah yang sedang berlari kecil menuju ke arahnya, ternyata Dinda sudah balik dari toilet.

Gavin untuk Givea (Tahap revisi)Where stories live. Discover now