Part 19 : Pasar malam (Sudah revisi)

Start from the beginning
                                    

Damn!

"Dasar adik laknat" umpatnya.

Gilang tertawa terbahak-bahak setelah puas menjahili kakaknya.

"Wkwk sumpah lucu banget ekspresi lo kak haha."

"Puas lo?"

"Banget," jawabnya masih tak berhenti tertawa.

Givea bersedekap dada sebal. "Mobil gue kemana? terus lo pake motor siapa? Jangan bilang mobil gue lo jual, huaaa mama," teriaknya dramatis.

"Ck, sabar elahh ntar gue jelasin, gausah teriak-teriak!" Gilang malu kalo sampai dilihat banyak orang membuat perempuan menangis, bisa-bisa hancur reputasinya sebagai cowok terganteng di sekolahnya.

"Cepat jawab!"

"Mobil lo di bengkel bannya kempes, terus ini gue pinjem motor temen gue daripada lo kasian kek orang ilang nunggu gue."

Givea menganga lebar. "Lah kok bisa mobil gue kempes?"

"Gatau juga," ujarnya sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Sialan lo itu kan mobil kesayangan gue!"

"Ya maap."

"Besok mobilnya mau gue bawa," ucap Givea mutlak.

"Terus gue pake apa dong?" tanya Gilang cemberut.

"Terserah lo! E-G-P!"

Gilang menghela napasnya pasrah. "Yaudah iya, sekarang lo naik dulu buruan cepet!" titahnya dan Givea pun menurutinya.

Givea merasa ketce membonceng Gilang yang model tubuhnya pas layaknya pacarnya. Juga motor ninja itu mendukungnya sebagai pembonceng tercantik. Apalagi rambut Givea yang tergerai dibiarkan berkibar, menambah kecantikannya berkali-kali lipat.

"Lang!"

"Hm?" Suara Gilang terdengar lirih terbawa hembusan angin.

"Gue udah kayak Reva di film anak jalanan, dan lo kayak Boy haha."

*****

Malam ini Givea sedang duduk bersantai di teras rumahnya sambil membaca novel kesayangannya, tak lupa juga ditemani secangkir teh hangat di mejanya.

"Kak mau ikut gue nggak?" tanya Gilang tiba-tiba nongol dari balik pintu.

Givea menoleh mengerutkan keningnya. "Kemana? udah malem, tidur aja sono!" suruhnya.

"Yaelah ini ini kan masih jam tujuh, mending sekarang lo ganti baju terus ikut gue deh daripada gabutz di rumah," ujarnya.

"Enak aja gabutz, lo ga liat gue lagi baca novel nih!" balasnya tak terima dikatakan gabutz.

"Ck, baca novel bisa ntaran, ayolah kak temenin gue pliss!" pintanya.

Givea berdecak malas, "Kemana sih, males gue."

"Pasar malem," balasnya.

Ah, pasar malam. Mendengarnya saja sudah membuat jiwa semangat dalam diri Givea bangkit, yah selama tiga hari terakhir ini memang ada pasar malam di daerahnya dalam rangka menyambut festival perayaan ulang tahun di kotanya.

Tanpa ba-bi-bu Givea langsung beranjak dan menatap adiknya berbinar. "Serius lo?"

"He'em dua rius malah," balasnya sembari melengos. "Giliran diajak kesana langsung semangat lo!"

Gavin untuk Givea (Tahap revisi)Where stories live. Discover now