Chapter 19

2.9K 220 34
                                    

Xixixi maaf baru keliatan, insyallah setelah ini kembali up-nya lancar y😊




Happy reading, enjooyy!!








Mata Ken yang awalnya terpejam kini terbuka karena mendengar ringisan. Dengan setengah tersadar ia melihat Kayla yang memengang perutnya sedangkan matanya sudah dipenuhi cairan bening.

"Kay, lo kenapa?" tanya Ken khawatir.

Kayla merintih, "Perut gue Ke-n."

"Perut lo kenapa? Sakit?"

"Iya, hiks," rasa sakit makin terasa nyeri, Kayla tidak bisa menahan tangisnya.

Ken mengelus kepala Kayla, "Tenang ya, kita ke rumah sakit aja."

Kayla menggeleng, "Gak mau!"

"Yaudah, gue suruh dokternya kesini," putus Ken.

"Gak mau Ken, nelpon mamih aja hiks sakitt,"

Ken menghela nafas gusar, kenapa Kayla serewel ini?! "Oke gue nelpon mamih."

Ken pun menuruti Kayla menelepon mertua-nya, matanya melirik-lirik Kayla yang meringis. Apakah sebegitu sakit?

"Halo, assalamualaikum mih,"

"Waalaikumsalam, kenapa Ken? Tumben pagi-pagi udah nelfon mamih,"

"Ini mih, pagi-pagi Kayla udah ngeluh perut-nya sakit, badan-nya panas juga. Mau ke dokter gak mau katanya hubungi mamih aja,"

"Lambung-nya kumat tuh pasti! Emang bandel tuh anak,"

"Kayla punya penyakit lambung mih?"

"Iya Ken, kalau terlambat makan kumat deh. Yaudah mamih kesana, bujuk dia makan ya Ken,"

"Siap mih,"

Tut.

Ken mendekati Kayla, matanya menatap Kayla tajam. "Lo niat hidup gak sih?!"

Kayla hanya diam, perutnya masih sakit. Ia tak sanggup untuk membalas ucapan Ken.

"Dari beberapa hari yang lalu lo selalu terlambat makan! Kenapa gak bilang kalau punya penyakit!"

"Mana gue tau bakal gini?"

"Terserah!" ucap Ken keluar dari kamar, Kayla semakin menangis. Apa Ken marah?

10 menit kemudian pintu terbuka, menampilkan Ken dan seorang wanita berjas putih berjalan mendekatinya.

"Ini dok, manusia paling bendel, udah tau punya penyakit masih gak rawat diri. Suntik mati aja dok," ketus Ken memandang tajam Kayla.

Dokter bernama Sarah terkekeh melihat pasangan muda itu. Ia langsung mengecek keadaan Kayla, "Lambung Kayla tidak terlalu parah, jangan sampai terlambat makan lagi. Ini obatnya, minum sesuai yang saya tulis disini." jelas dokter Sarah.

Ken mengangguk, "Terimakasih dok, lain kali kalau dia bandel biar dokter suntik mati aja."

Kayla mengerucutkan bibir, suami-nya ini kalau ngomong suka sembarangan. Kalau ia mati juga Ken jadi duda.

"Yasudah kalau begitu saya pamit dulu, Kayla jangan lupa diminum obat-nya," ucap Dokter Sarah ramah.

"Terimakasih dok," balas Kayla.

"Mari dok, saya antar," ucap Ken mengantarkan Dokter Sarah.

Setelah mengantarkan dokter Sarah Ken kembali dengan membawa semangkok bubur. Ia duduk di pinggir ranjang menatap Kayla yang matanya terpejam, Ken tau bahwa Kayla menahan sakit terlihat dari bibir bawah digigit.

Ken & Kayla [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang