Chapter 39

3K 276 145
                                    

"Kayla" teriak Karina saat melihat anaknya pulang dengan keadaan basah.kuyup.

"Mami," isak Kayla memeluk Karina dan menangis.

Karina mengelus rambut putrinya yang basah. "Kamu kenapa sayang? Kok nangis?" tanya Karina pada Kayla tapi tidak dijawab.

Karina baru menyadari bahwa dua orang berdiri dihadapannya. "Aldo?"

Aldo tersenyum menyapa, "Assalamualaikum tante."

"Waalaikumsalam, Kayla kenapa Do? Kok bisa nangis gini."

"Aldo nggak tau tan, tadi juga nemu Kayla nangis dijalan ujan-ujanan," jelas Aldo.

Karina menebak pasti ada hubungannya dengan Ken, "Eh kalian duduk dulu, ya. Kayla kamu juga langsung mandi nanti kita bicarain dikamar ya sayang jangan nangis lagi." ucap Karina mengelap air mata Kayla.

Kayla hanya mengangguk dan tersenyum pada Intan dan Aldo, "Makasih udah nebengin gue pulang."

Intan dan Aldo mengangguk membalas senyuman Kayla.

"Terimakasih sudah mengantar anak tente pulang, kalian duduk dulu, tante buatin minumnya,"

"Nggak usah tante Aldo sama Intan langsung pulang aja, ini udah mau malam juga. Assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam."

◼◼◼

Kayla sudah berganti pakaian, ia duduk ditepi ranjang. Ia masih memikirkan pertengkarannya bersama Ken tadi. Semoga saja ia tidak salah jalan.

"Kamu kenapa? Melamun mulu?" tanya Karina yang membawa susu untuknya.

Kayla meneguk susu itu, lalu berkata. "Kayla nggak papa."

"Ada yang mau diceritain ke mami?"

Kayla memeluk Karina, entah mengapa nyaman berada dipelukan seorang ibu, "Kay mau cerita tapi mami nggak boleh marah ya."

"Iya, janji."

"Kay mau cerai sama Ken," ucapnya tenang membuat Karina melotot. "Kamu gila!"

Lihatlah bahkan hari ini sekitar tiga orang yang mengatakannya gila.

"Kayla beneran mau cerai sama Ken mih, Kayla nggak cinta sama dia. Ken terlalu baik buat Kay, Kay nggak pantes buat Ken. Kayla mau cerai!" tandas Kayla.

"Ken kasar sama kamu? Atau dia selingkuh? Kasih tau mami!"

Kayla menggeleng, "Ken nggak kasar sama Kayla, bahkan selingkuh pun tidak. Kay cuma ngerasa nggak pantes sama Ken, ada cewek yang lebih pantes sama Ken dibanding Kay."

"Kayla dengerin mami, kamu pantes buat Ken. Cerai bukan jalan yang tepat buat menyelesaikan masalah, apalagi karena nggak pantes itu kan sama sekali nggak masuk akal sayang," ucap Karina tak habis fikir.

Kayla tersenyum getir, "keputusan Kayla udah bulat mih."

"Kayla! Nggak ada cerai!" sentak Karina.

"Ini semua juga karena mami sama papi! Coba aja dulu nggak jodohin Kay, pasti Kay sekarang bahagia! Kayla capek mih. Kayla capek bohong, Kayla tertekan. Nikah diusia muda nggak gampang buat Kayla. Bohong sama temen, berpura-pura cuma untuk nutupin semuanya. Mami pernah nggak berpikir sedikit aja, kalau Kay tertekan, nggak kan?!" ungkap Kayla mengeluarkan semua unek-uneknya.

Hati Karina sakit mendengar kata-kata Kayla, iya ini semua salahnya telah merengut masa depan cerah Kayla.

"Maafin mami, sayang." lirih Karina.

"Tapi Kayla mohon, Kayla ingin cerai sama Ken," ujar Kayla tetap memohon.

"Kayla! Kalau ada masalah selesain baik-baik sebelum keputusan kamu itu akan kamu sesali di kemuadian hari.Dinginkan kepala kamu, pikirin baik-baik sebelun mengucapkan kata cerai," setelah itu Karina keluar dari kamar meninggalkan Kayla yang mematung.

Ken & Kayla [SELESAI]Where stories live. Discover now