Chapter 13

3.4K 259 19
                                    

Part sudah direvisi bila ada typo tolong tandai




Happy reading, enjoyyy!






Dua minggu, sejak kejadian dimana Aldo meninggalkan Kayla di pantai, Aldo berubah. Bukan berubah menjadi ironman tapi Aldo menjadi menjauh.

Belakangan ini Aldo sering absen dan yang bikin penasaran Aldo selalu menerima telpon dari seseorang. Hubungannya dengan Kayla semakin merenggang, mereka tidak pernah mengobrol berdua seperti biasanya Aldo lebih tepatnya terus menghindar.

Kayla juga uring-uringan karena sikap Aldo dari beberapa hari ini. Ia sering menangis, tidak ingin makan dan sering melamun.

Sekarang berdampak pada Ken, ia juga yang harus membujuk Kayla kalau tidak bisa kena amuk dari kanjeng ratu kalau Kayla sakit.


Tok. Tok.

"Kay, makan dulu. Dari kemaren lo gak makan, mau jadi mayat lo" bujuk Ken di depan pintu.

"Lo makan aja, gue udah kenyang!" teriak Kayla dari dalam kamar.

Ken menghembuskan napas kasar, "Kenyang nenek lo! Makan Kay, pikirin Aldo gak buat lo kenyang, stop pikirin dia dulu."

"LO MAKAN AJA! MAU GUE PIKIRIN SIAPA JUGA BUKAN URUSAN LO!" teriak Kayla.

Ken mencoba tidak emosi, dia selalu berujar dalam hati 'sabar Ken itu istri lo'. "Urusan gue karena lo istri gue, apa perlu sekarang gue seret tu Aldo baru lo mau makan?"

Tidak ada jawaban sama sekali dari Kayla, Ken menyerah. Baru saja Ken ingin pergi dari sana, pintu kamar Kayla dibuka.

Ceklek

"Kennnnn, hiks," ucap Kayla sudah berada di depan pintu, hidungnya merah dan kantong mata yang kelihatan hitam. Ken tertegun melihat keadaan Kayla, tiba-tiba saja Kayla memeluknya.

Dengan lembut Ken membalas pelukan dan mengusap-usap rambut panjang Kayla yang berantakan, "Jangan nangis, besok ngomong sama Aldo."

"Sebenarnya gue salah apa? Hiks, harusnya gue yang marah dia ninggalin gue di pantai tapi dia gak minta maaf malah dia yang ngejauhi gue," isak Kayla dalam pelukan Ken.
Ken sekarang mengetahui bahwa selain galak dan manja seorang Kayla, gadis itu juga cengeng.

Ken bingung harus menjawab apa, lebih baik ia mengalihkan pembicaraan. "Lo nggak ada salah, dianya aja yang aneh. Kita ke bawah aja, bi Asih udah masak lo gak laper apa?"

Kayla menggeleng di dekapan Ken. "gue malu," cicitnya.

"Apaan dah malu, biasa juga malu-maluin," ucap Ken membuat Kayla menabok dada Ken.

Tanpa aba-aba Ken menggendong Kayla seperti menggendong anak monyet, Kayla refleks memukul punggung Ken.

"Kenn, turuninn," teriak Kayla.

Ken tidak mengubris teriakan Kayla, sampai di meja makan dia mendudukan Kayla yang sedang cemberut.

Dengan telaten Ken menyendokkan nasi beserta lauk pauknya. Lalu menyodorkan ke Kayla, "nih makan."

Ken & Kayla [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang