Chapter 12

3.3K 249 19
                                    

Part ini sudah direvisi bila masih ada typo tolong ditandai:)

Happy reading enjoyy!


Sepulang sekolah Kayla langsung berdandan secantik mungkin karena hari ini dia akan pergi bersama Aldo. Sedangkan Ken belum pulang karena masih mengikuti ekstrakurikuler di sekolah.

Kayla memakai dres panjang berwarna abu-abu garis-garis dan sneakers putih. Wajahnya sedikit dipoleskan make up tipis agar terlihat simpel namun cantik, rambutnya digerai.

Setelah merasa penampilannya sudah cukup baik Kayla keluar dari kamar.

"Lho non Kay mau kemana?" tanya bi Asih yang sedang menyiapkan makanan.

"Mau keluar bentar bi," jawab Kayla merasa tak enak karena bi Asih sudah menyiapkan makanan.

"Mau makan dulu non? Atau langsung pergi?" tanya bi Asih.

Tiba-tiba ponsel Kayla berbunyi,ternyata itu sebuah pesan dari Aldo.

Aldo❤:
Aku udah didepan nih


Oke. Bentar ya

Kayla menyalimi bi Asih, "Kay pergi dulu bi, Kay nanti makan diluar aja. Makanannya di simpen dulu buat Ken aja. Assalamualaikum,"

"Iya non, waalaikumsalam" balas bi Asih.

Kayla kemudian masuk ke dalam mobil disambut senyum manis Aldo.

"Tante kamu ada di dalam?" tanya Aldo.

Kayla menjawab, "Nggak ada, tante ku lagi ke acara temennya."

"Oh gitu, jadi kita mau kemana nih hari ini cantik?" tanya Aldo dengan senyuman manisnya.

"Aku mau kemana aja asalkan sama kamu," ujar Kayla bucin.

Aldo mencubit hidung Kayla gemas, "yaudah kita ke sisi yang maha kuasa aja."

"Kalo itu kamu pergi aja sendiri, aku alhamdulillah masih nyaman di dunia."

Aldo terkekeh lalu mengacak rambut panjang Kayla gemas. "kita ke mall aja yuk."

Kayla mengangguk antusias, sudah lama juga dia tidak ke mall. Mereka pun pergi ke mall, di dalam mobil Aldo selalu membuat gombalan yang sangat garing tapi Kayla malah merona. Emang yah cinta itu buat orang bisa-bisa gila.

Sesampai di mall, mereka berdua mengelilingi mall, dari bermain di timezone, berbelanja, melakukan photobooth dan lain-lain.

Setelah puas berkeliling mereka berdua akhirnya memutuskan untuk makan.

Sambil menunggu pesanan datang Kayla dan Aldo saling menceritakan pengalaman lucu mereka.

"Hahaha, udah Do, lucu banget sumpah. Hahaha," tawa Kayla.

Aldo cemberut ketika melihat Kayla yang menertawakan dirinya, "apaan yang lucu Kay. Aku pas abis dipeluk waria langsung mandi kembang deh."

"Hahaha, cukup Do. Perutku udah sakit nih, ahahaha kamu sih ngapain ganggu dia,"

"Udah Kay ketawanya di pending dulu, orang semua ngelihatin kita tau nggak," ujar Aldo saat mengetahui bahwa beberapa pasang mata menatap ke arah mereka.

Kayla pun kembali memasang wajah seperti biasa.

"Misi mas, mbak ini pesanannya silahkan dinikmati," ucap pelayan terusebut lalu meninggalkan Aldo dan Kayla.

Kayla dan Aldo pun makan dengan sangat tenang, tidak ada lagi canda tawa.

Waktu pun sudah sore Aldo mengajak Kayla ke pantai waktu hari pacaran yang pertama atau kencan pertama.

"Aku kangen banget sama pantai udah lama lho kita gak kesini Do," ucap Kayla dengan nada semangat.

Mereka duduk dipinggir pantai, kepala Kayla ditaruh dipundak Aldo. Mereka berdua sama-sama menikmati pemandangan di sekitar pantai.

"Do," panggil Kayla.

Aldo menoleh, "iya."

Kayla menatap Aldo sebentar lalu kembali menatap kedepan. "Kalo misalnya, aku ninggalin kamu suatu saat nanti, kamu gimana?"

"Yaudah," jawab Aldo tapi mengandung makna bercanda.

Kayla mencubit lengan Aldo, "ish aku serius tau."

"Iyaiya, coba ulang pertanyaannya aku lupa, maaf."

"Kalo misalnya aku ninggalin kamu gimana?"

"Emang kamu mau ninggalin aku?" bukan menjawab Aldo malah membalikkan pertanyaan.

Kayla agak tersentak dengan pertanyaan Aldo, lalu kemudian dia menghembuskan napas pelan. "Aku cuma nanya, pengen tau aja reaksi kamu kayak gimana."

"Pertanyaan kamu itu, seolah-olah benar akan terjadi," jawab Aldo.

Jujur Kayla gugup tapi dia berusaha semaksimal mungkin agar tidak terlihat gugup dimata Aldo, "Aku cuma pengen tahu, nggak lebih."

"Kalo kamu ninggalin aku, yang pasti aku bakal benci sama kamu dan aku bakal buktiin ke kamu bahwa kamu menyesal ninggalin aku," jelas Aldo membuat Kayla meneguk ludah kasar. "Kalo kamu gimana Kay, misalnya aku yang ninggalin kamu?"

"Kalo aku bakal bejek-bejek kamu, terus aku mutilasi dan buang ke jurang," ucap Kayla.

"Tenang neng Kay, abang Aldo mah setia sama neng," tutur Aldo, kemudian mereka tertawa.

Drtt.. Drttt

Suara ponsel Aldo berbunyi, "bentar Kay, papa aku telpon. Aku angkat dulu." ujar Aldo perlahan mulai menjauh.

Dalam pikiran Kayla, kenapa Aldo menjauh saat menerima telfon dari seseorang. Padahal waktu awal-awal mereka pacaran Aldo selalu mengangkat telfon di depannya, maupun ayahnya sekalian.

Hampir tiga puluh menit berlalu Aldo belum juga muncul. Kayla menelpon Aldo tapi tidak diangkat. Akhirnya Kayla memutuskan pulang menggunakan taksi.

◼◼◼

"Berantakan amat tuh muka, kayak gak ada gairah hidup," ucap Ken yang melihat Kayla memasuki rumah dengan wajah yang di tekuk.

Kayla melirik sinis Ken, "Urusan orang dewasa anak kecil yang belum pernah pacaran diem aja."

"Pacaran itu dosa qaqa,"

Kayla menempelkan jarinya pada bibir Ken, "Sstt satu hari ini aja lo buat gue tenang, pusing gue."

Ken menepis tangan Kayla, "Emang ada masalah apa lo? Lihat-lihat nih masalah cinta? Sini cerita ke pakar cinta."

"Gue ditinggalin Aldo masa dipantai," ucap Kayla cemberut sambil duduk disebelah Ken.

"Ya mungkin Aldo males kali sama lo, bosen,"

"Ihh Kennn,"

"Gak canda, mungkin aja Aldo ada problem Kayla. Coba gih telfon dia,"

"Udah tapi gak di angkat gimana dong?"

"Santet sayang," kesal Ken. "Ditelfon lagi dong istriku yang cantik tapi bego, teror aja dia nanti juga angkat tuh anak. Sok-sok-an sibuk sampai lupa istri gue ditinggalin."

"Udah ah gue mau ke kamar capek, butuh bobo centik ala gue dulu," ucap Kayla sambil beranjak pergi.

"Bobo cantik? Nanti juga bangu tuh iler udah pada nempel di pipi," Kayla melirik sinis Ken dan menunjukkan jari tengahnya.

"Kayla-Kayla, curhat tentang pacar kok ke suami," guman Ken.

◼◼◼

Tbc

Ken & Kayla [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang