Chapter 32

3.2K 259 86
                                    

Cie yang lagi nungguin notif dari aku? Hehe canda







Happy reading, enjoyy!!













Ken mencekal tangan Kayla, saat Kayla ingin pergi dari hadapannnya. "Mau kemana lo? Ngehindar?"

Kayla menepis kasar tangan Ken, "bukan urusan lo! Lepas gue mau ke kamar."

"Urusan gue dong. Lo istri gue, jadi apapun masalah lo itu masalah gue juga," ujar Ken mengeraskan cekalannya.

"Dari kapan lo anggap gue istri?!" sentak Kayla.

"Kayla, gue tau gue salah maafin gue. Kan lo tau nyokap Nadya masuk rumah sakit, gue gak enak dong ninggalin Nadya,"

"Terus lo gak piikirin gimana khawatirnya gue?" tanya Kayla dingin.

Ken menghela napas, "Iya gue salah."

"Udah tau salah, masih aja nganterin anak orang pulang. Masih ingat bini lu?" sindir Kayla.

Ken tersenyum geli, "Lo cemburu? Ciee cemburu nih."

"Gue nggak cemburu, lo pede banget," elak Kayla.

"Duduk dulu ada yang pengen gue kasih." Ken menepuk sofa menyuruh Kayla duduk disampingnya.

Kayla pun duduk di sofa, "Apaan?"

Ken merogoh saku celana mengambil sesuatu. "Ini buat lo, kemarin pas di pasar malam gue liat ini keinget lo." Ken menyerahkan gantungan yang waktu itu ia beli.

"Makasih," ucap Kayla cuek.

"Lo nggak mau gitu ngelepasin gelang yang ada di tangan gue. Risih gue," ucap Ken menunjukkan gelang couple yang di kasih Nadya.

Kayla tidak berniat untuk melepaskan gelang ditangan Ken. "Pake aja cocok kok."

"Cocok sih, tapi kalau di pake ada yang cemburu. Gimana ya," goda Ken.

Kayla mendelik. "Idih siapa juga yang cemburu."

"Eh gue nggak bilang lo ya, oh berarti lo cemburu," goda Ken.

"Najis."

Ken tersenyum geli, "Dasar macan! Nih lepasin dong, risih gue pake beginian."

"Nadya nggak marah apa?" tanya Kayla.

"Biarin deh, yang penting jangan lo. Gue lebih teriksa kalo lo yang marah," ucap Ken tersenyum menggoda.

"Gembel teruss, sini gue bukain," Kayla melepaskan gelang itu. "Nih udah."

"Kalau gitu lo nggak marah lagi dong?" tanya Ken sambil terkekeh.

"Tergantung sih," ujar Kayla.

"Tergantung ape nih? Lo mau apa sayang?" tanya Ken dengan nada lembut. Kalau kayak gini siapa coba yang tidak baper.

"Coklat deh sama ice cream juga,"

"Itu aja nggak yang lain? Kayak tas kek atau berlian,"

Kayla menoyor jidat Ken, "gaya lo beli berlian. Beli abis kita nggak makan setahun."

Ken terkekeh, "Gapapa nggak makan, asal sama lo."

"Udah sana beliin gue," ujar Kayla mendorong bahu Ken.

Ken mengulurkan tangannya. "Tuan putri bersediakah kamu untuk ikut dengan saya pergi membeli coklat?"

"Ya, saya bersedia babu. Siapkan kereta sekarang," balas Kayla tersenyum anggun.

Ken & Kayla [SELESAI]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora