Chapter 43

3K 282 131
                                    





"Merindukanmu seperti hujan yang datang tiba-tiba dan bertahan lama dan bahkan setelah hujan reda rinduku masih terasa."







Sudah tiga hari berlalu Kayla mengunci diri dikamarnya, semuanya sudah mencoba untuk membujuknya tapi tetap saja tidak mempan.

Setiap malam Kayla selalu menangis dan mencoba menghubungi Ken, Kayla bahkan tidur sambil memeluk foto Ken saking sayangnya ia.

"Ken pulang hiks, aku rindu kamu," isaknya menatap foto Ken.

Kayla memikirkan sedang apa suaminya disana? Apakah Ken baik-baik saja? Hari ini Ken sudah makan belum ya?

Ceklek.

"Shil," ucap Kayla melihat siapa yang masuk kedalam kamarnya.

Shila dengan wajah garangnya. "Dasar bocah nakal! Lo nggak laper apa? Lihat badan udah kurus gini, wajah udah kayak panda. Ck! Kasihan gue sama Ken, dapet bini kok gini amat."

"Shila," ujar Kayla menangis lagi, tiga hari ini memang Shila tidak sempat melihat keadaan Kayla.

Shila duduk disamping Kayla dan memeluk sahabatnya. "Jangan kayak Kay, gue tau lo sedih tapi nggak gini juga. Banyak orang yang khawatir sama lo, gue yakin pasti Ken bakal kembali."

"Ini semua salah gue, andai gue nggak setujuin omangan tante Santi pasti sekarang nggak gini."

Shila langsung menatap bingung Kayla, "Tante Santi? Dia ngomongin apa sama lo?"

Kayla menggeleng, "nggak bukan apa-apa."

"Maksud lo, rumah tangga lo lagi kritis gini lo bilang nggak papa? Tante Santi ngomong apaan sama lo? Cerita sama gue," ucap Shila dengan wajah datar.

"Jadi gini...."

*

Sehari setelah kejadian dimana Ken menampar Nadya, Kayla menginap dirumah Shila. Saat pulang sekolah Kayla mendapat pesan dari Santi bahwa ingin bertemu dengannya.

Kayla menyetujuinya dan sore itu mereka bertemu disalah satu restoran. Beberapa menit menunggu akhirnya Santi datang.

Kayla sudah merasa tak enak dari awal ia menyetujuinya.

"Tante ngajak aku kesini mau ngomong apaan tan?" tanya Kayla to the point.

"Ken pacar kamu kan Kay?"

Kayla dengan ragu menggelengkan kepalanya.

Santi terkekeh kecil, "Tante udah tau kok, Nadya udah ceritain semua sama tante. Jujur tante kesal sama kamu Kay, gara-gara kamu Nadya hampir bunuh diri."

"Bunuh diri tan?" tanya Kayla.

Santi menganggukan kepalanya mengiyakan pertanyaan Kayla, "Iya Kay, Nadya stres gitu. Tante sebagai orang tua sedih Kay, apalagi Nadya anak satu-satunya. Tante boleh minta sesuatu sama kamu?"

"Apa tante?"

"Tinggalin Ken, relain Ken buat Nadya. Tante tau ini berat, tapi tante mohon. Tante nggak tega lihat anak tante kayak gini, takut kalau dia bakal ngelakuin hal-hal yang aneh lagi."

Kayla menelan ludah mendengar permintaan Santi. Ia harus memilih nyawa atau merelakan perasaanya. Kenapa harus ia yang dikasih masalah seperti ini.

"Tapi tante, Ken itu--"

"Tante mohon Kayla, demi Nadya. Tante tau ini berat tapi tante mohon,"

Ken & Kayla [SELESAI]Onde histórias criam vida. Descubra agora