I'm Home, I'm Fine 📍

4.5K 411 11
                                    

And here I'm.

Di salah satu ruangan besar yang bernuansa gold-grey, masih di rumah Xavier. Grandpa yang mengajakku datang ke sini.

Di tengah ruangan ini terdapat satu set meja komputer dan kursi yang ditata melingkar. Lalu di bagian depan terdapat 3 layar komputer utama yang besar dan canggih. Oh, di depan sana juga terdapat banyak keyboard, tombol, dan kabel kabel penghubung.

Di dalam ruangan itu ada beberapa orang yang sedang mengoperasikan komputer yang ditata melingkar. Sedangkan komputer depan dioperasikan oleh Christian.

"Kenapa Grandpa membawaku kesini?"

Grandpa menepuk pundak ku lalu membawaku mendekati Christian. "Kau akan segera tahu."

"Welcome, Sir." Christian bangkit dari kursinya dan memberi hormat kepada Grandpa. Sekarang Grandpa yang mengambil alih tempat duduknya, sementara Christian berdiri disampingku, dibelakang Grandpa.

"Bagaimana perkembangannya, Chris?" Grandpa bertanya serius. Tidak ada lagi raut ceria seperti biasanya.

Christian sedikit maju untuk kembali mengutak atik komputer itu. Lalu tak lama kemudian layar menunjukkan peta Amerika dan terdapat sebuah titik merah disana.

"Seperti yang bisa kita lihat, tuan Xavier berada di Miami. Titik merah itu adalah posisi tuan Xavier saat ini. Saya berhasil melacak ponsel tuan Xavier dengan sinyal terakhir yang kita dapat selama dua minggu kemarin. Saya juga sudah menyadap kamera dan speaker ponsel itu dan sekarang yang saya ketahui adalah tuan Xavier, Archie, juga anak buah mereka sedang ditahan oleh beberapa orang disana, tuan."

God..

This is a bad news.

"Who did it ?"

"Peter Mickheleon, mafia besar di Miami, tuan. Mereka tidak ada sangkut pautnya dengan shadow economy. Tapi mereka adalah mafia yang memiliki jaringan yang kuat. Mereka bersenjata, licik, dan menguasai dunia gelap." Christian menjelaskan informasi yang dia dapat sejauh ini.

"Why they did it?"

"Karena Mr. Peter mencuri salah satu alat pelindung yang akan digunakan untuk mensterilkan area sekolah. Alat itu bisa menangkap sinyal bahaya apapun baik di atas tanah maupun dari udara dengan radius 2 km. Informasi ini saya dapatkan dari salah satu orang kepercayaan tuan Xavier yang ditugaskan untuk memegang cabang bisnis teknologi yang berada di Miami."

"Damn they are!" Grandpa mengerang marah, tangannya terkepal. "Berani sekali mereka mengusik cucuku, Chris."

"Tapi X bukankah tidak akan semudah itu untuk dikalahkan. Bukan begitu?" Aku yang sedari tadi diam memperhatikan kini turut angkat bicara.

"Itu juga yang saya heran. Kenapa mudah sekali si mafia itu menangkap tuan Xavier." Jawab Christian.

"Apa Xavier juga tidak memberi sedikitpun sinyal bantuan? Bukankah seharusnya kalian memiliki sistem SOS tersembunyi yang bisa memberi sinyal darurat bantuan jika dalam keadaan terdesak?"

Sekali lagi aku bertanya dan Christian hanya menggeleng.

"Besok kita berangkat ke Miami, Chris. Aku tidak bisa diam saja melihat cucuku menjadi sandera seperti itu."

"Copy that, Sir."

°°°°°°°°°

Deru suara helikopter terdengar keras sekali membangunkan tidurku. Suara helikopter siapa itu?

Apa Grandpa dan Christian? Itu tidak mungkin. Mereka baru akan berangkat ke Miami besok pagi. Mana mungkin helikopter sudah dinyalakan mesinnya sekarang?

DARK Eyes Prince [END]Where stories live. Discover now