The Last, The End.

6.9K 354 19
                                    

Warning!

This chapter may contain an awakward and weird content.

_________________________________

Four years later.

"Oh my God, Alisha! Aku tidak menyangka kalau si cerewet kita yang satu ini akan menikah dengan cepat." Oh, lihat Crystal. Meski ucapannya terdengar seperti mengejek, namun matanya terlihat berkaca kaca. Sirat akan kebahagiaan.

It's Alisha and Tylor wedding. Ya. That's right.

Tawa Alisha terdengar. "Lebih tidak menyangka lagi si bodoh Felin itu tidak bisa menghadiri pernikahanku karena sibuk dengan perkuliahannya di Harvard university. Kita semua tahu dia yang paling bodoh dan lambat berpikir."

"Mungkin dia menyuap para dosen agar bisa diterima disana." Kata ku yang diiringi tawa mereka lagi.

"Huh, tapi tetap saja aku benar benar kesal. Menyebalkan saat sahabatmu tidak bisa datang di acara pernikahanmu, kan? Seharusnya dia menjadi brides maid seperti kalian hari ini. Lihat saja. Saat dia pulang nanti aku pasti akan memberinya pelajaran." Alisha melipat tangannya di dada, memasang ekspresi kesal, dan berbicara dengan menggebu.

"Hei, lagipula siapa suruh kau menikah terlalu cepat? Oh, dan apa itu? Dengan Tylor? Really, Alisha? Bahkan dulu kau sering mengatakan kalau dia menyebalkan, dan kau tidak akan menyukainya--" Mata Crystal tiba tiba membelalak saat kata katanya tiba tiba berhenti begitu saja. "--Atau jangan jangan kau married by accident?!"

Plak!

Aku memukulnya. Crystal memang selalu berbicara tanpa dipikir terlebih dahulu. Bicaranya sekarang, mikirnya kapan kapan.

"Shut up your fucking mouth, Crys!"

Oh, bukan aku.

Itu suara Tylor, si pengantin pria yang baru saja kembali menghampiri kami bersama dengan Crystal's boyfriend dan Archie's little family.

Crystal tertawa. "Aku hanya menebak."

"Cih.. Lihat saja. Suatu saat nanti kau yang akan married by accident."

"Hei, jaga ucapanmu. Kami sudah menjalin hubungan lebih dari delapan tahun dan kami bisa menjaga diri. Itu tidak aka terjadi." Kekasih Crystal membela diri. Tentu dia akan berada di kubu kekasihnya.

"Oh, maaf aku lupa kalau kau impoten."

"Kau-- bicaralah sekalai lagi agar aku punya alasan untuk menghajar seorang pengantin di hari pernikahannya."

"Honey, coba lihat. Dia lupa kalau aku lebih ahli dalam hal berkelahi dari dia." Alisha dan Tylor tertawa, merasa berhasil telah memenangkan perdebatan. Ah, itu memang keahlian pasangan ini kan?

I'm happy. I swear!

Melihat semua teman teman ku sudah memiliki kehidupannya masing masing membuatku ikut merasa tenang. Terlebih mereka bahagia dengan hidupnya yang sekarang.

Crystal dengan kekasihnya. Alisha dengan Tylor. Felin dengan kuliahnya, oops, dia juga sudah memiliki seorang kekasih di sana, teman seperkuliahannya.

Para secret troops juga memiliki kehidupan mereka sendiri. Ada yang membuka bisnis kecil kecilan, ada yang bekerja di perusahaan Xavier, ada yang memilih menjadi pengawal di rumah Xavier, ada juga yang melanjutkan sekolah mereka ke university. Mereka tidak sepenuhnya lepas. At least, they are still the secret troops. Ku dengar mereka memiliki kode khusus yang jika kode itu sampai kepada mereka maka itu artinya Xavier sedang membutuhkan bantuan.

DARK Eyes Prince [END]Where stories live. Discover now