I'm Bleeding, I'm Drowning 📍

3.2K 321 0
                                    

Pusing dan perih adalah hal pertama yang kurasakan setelah aku kembali membuka mata. Perlahan kesadaran mulai kembali menguasaiku.

Bau amis bercampur dengan besi menyeruak ke dalam indera penciumanku. Aroma itu berasal dari darahku sendiri, sisa perkelahianku dengan Jennie tadi. Kepala dan sudut bibir ku robek dan mengeluarkan darah yang cukup banyak.

Hawa dingin yang begitu menusuk semakin terasa membekukan seluruh tubuh ku. Jika tadi aku terbangun di dalam ruangan gelap, maka sekarang aku terbangun di luar ruangan.

Lebih tepatnya, aku tergantung di sebuah tiang kayu berbentuk leter L di atas dek sebuah kapal. Sekali tali ini di lepaskan, maka tubuhku akan siap terjun ke laut yang akan membekukan tubuh ku dengan cepat karena suhunya yang begitu dingin. Aku bahkan masih bisa melihat beberapa bongkahan es sisa musim dingin yang mengapung di atas laut ini.

Aku tahu posisiku hanya sekitar 4 atau 5 kilo meter dari daratan karena aku masih bisa melihat dengan samar kapal kapal besar yang tertambat di pesisir sana. Oh, apa itu sebuah pelabuhan?

Tidak ada orang dibawah sana. Mungkin Jennie dan anak buahnya berada di dalam. Sengaja membiarkanku di luar sendirian dan merasa tersiksa karena kedinginan.

Ah, ini kesempatan untuk memanggil Xavier melalui earpiece yang masih terpasang ditelingaku.

"Xavier," Panggilanku begitu lirih. Aku bahkan sudah merasa tak sanggup mengeluarkan suara karena dinginnya udara disini.

Hey, tapi kenapa Xavier tidak menjawab ku?

"Xavier,"

"Shut up, Meng." God, akhirnya dia menjawab ku.

"Disini tidak ada orang, X. Tidak akan ada yang tahu aku bicara padamu."

Aku mengambil napas susah payah setelah itu. Hawa dingin ini sungguh menyiksa tubuh ku.

"Where are you?"

"Aku... Tidak tahu." Aku menjeda kalimatku saat aku merasa sesak di dadaku karena mulai kesulitan bernapas.

"Aku berada di atas kapal. Terikat, berdarah, dan--" Oh, God! Setidaknya bantu aku agar bisa bicara pada Xavier tanpa merasa sesak di dada ku. Rasanya aku seperti aku akan kehabisan napas.

"And what?" Suaranya terdengar panik.

"Dan.. Kedinginan."

Dia terdiam. Aku tahu di balik diamnya itu pikirannya sedang berkecamuk memikirkan keselamatanku. Diam dimulutnya adalah seribu kata di pikirannya.

"X.." Aku memanggilnya lagi.

"Ya."

"Will you find me?"

"Do you believe in me?"

"I do."

"Then I will. Please just still breathe."

Still breathe.

Xavier memintaku untuk tetap bernapas sedangkan untuk saat ini bernapas saja aku kesusahan.

Jika terjadi sesuatu hal yang buruk, bertahanlah sampai Xavier menemukan mu.

Perkataan Archie terlintas begitu saja di benak ku. Naluri ku juga memerintahkan ku untuk bertahan selama mungkin.

"Meng?"

"Ya?"

"I'm on the way. I'll safe you. Just wait for me. I beg you, Meng."

Xavier sudah memohon padaku untuk menunggunya datang. Itu artinya aku tidak boleh menyerah.

"I believe you, X."

DARK Eyes Prince [END]Where stories live. Discover now