I Brave, I Know 📍

6.6K 582 8
                                    

Messed up.

Agenda yang seharusnya kami bertiga makan siang bersama dengan tenang harus berubah 180° karena serangan tiba tiba itu.

Grandpa membawaku duduk di ruang tamu dan menuangkan air untuk ku. Dia bilang aku masih syok, dan itu benar. Tentu saja benar. Hari ini terlalu mengejutkan untuk diriku.

Ada banyak hal berputar di pikiranku. Tentang siapa mereka-- yang Cristian sebut dengan Rhisand's Family? Kenapa mereka menyerang kami? Siapa X dan Grandpa Adam? Kemana X pergi? Apa X akan kembali?

Oh, ada banyak sekali hal yang tidak ku ketahui. Aku harus tau. Ya, aku harus tahu. Tapi, dimulai dari mana aku bisa mengetahui semuanya? Terlalu banyak yang tidak ku ketahui.

Dan.. Apa aku siap? Apa aku berani menerima fakta apapun nanti yang akan ku ketahui tentang mereka? Penyerangan tadi dan betapa menakutkan X ketika dia marah saja sudah membuatku begitu ketakutan. Padahal aku yakin, hal seperti tadi adalah sebagian kecil yang aku ketahui.

Pasti ada banyak penyerangan lain-- terlihat dari banyaknya pengawal di rumah X dan di mansion Grandpa Adam. Seolah para pengawal itu memang sengaja disiapkan untuk berjaga jaga.

Juga aku yakin, X bukanlah pemuda biasa. X bisa jadi lebih menyeramkan dari apa yang tadi aku lihat.

"Aku tidak berdaya. Aku tidak membawa senjataku, Grandpa."

That's it!!

X berkata dia tidak membawa senjata. Itu artinya dia selalu membawa senjata? Dia pernah menembak banyak orang? Berapa banyak orang yang sudah terbunuh di tangannya?

How deadly you are X..

But, no!

I should brave. Aku tidak boleh lemah. Aku sudah terlanjur masuk ke dunia mereka, aku sudah terlanjur jatuh pada pesona X.

Aku harus tau semuanya.

"Megg.." Grandpa memanggilku seraya menepuk pundak ku pelan.

"Ya, Grandpa?"

"Feel better?

"Ya."

Grandpa menyodorkan kembali gelas minum ku, memintaku meminumnya sekali lagi. Aku menurut dan meneguk lagi air itu hingga habis.

"Sudah berapa lama kau mengenal X, Megg?"

"Belum ada satu minggu."

"Are you seriously? How fortunately you are! Xavier tidak pernah membawa siapapun masuk ke dalam rumahnya. Dan kau? Gadis yang baru bertemu dengannya sudah di ijinkan masuk bahkan menginap disana? Kau pasti sangat istimewa bagi Xavier."

Grandpa terkekeh pelan dengan mengerling menggodaku. Aku tersenyum malu.

Istimewa? Benarkah? Apa Xavier menganggapku istimewa?

"Grandpa,"

"Ya, Megg?"

"Could I know who you are?"

Grandpa menatapku lama. Seperti sedang menimang nimang sesuatu. "Are you sure wanna know, Megg?"

Aku mengangguk yakin. Aku siap untuk tahu. Aku akan membuat diriku berani menerima kenyataan apapun nanti yang akan ku ketahui.

"Follow me."

Grandpa membawaku ke masuk ke sebuah lift. Namun bukannya membawaku naik, lift ini justru turun ke bawah. Apa Grandpa akan membawaku ke bawah sana?

DARK Eyes Prince [END]Where stories live. Discover now