Ekstra Part : second

15.2K 1.1K 85
                                    

Hoekk hoekk hoekk.

Nathan terbangun dari tidurnya saat mendengar Askya muntah-muntah dikamar mandi, dengan raut wajah khawatir Nathan menghampiri Askya yang sedang mencuci mulutnya diwastafel.

"Sayang, kamu kenapa?" tanya Nathan mengurut leher Askya yang kembali muntah.

"Aku engg- huekk huekk!" balas Askya yang kembali muntah, Nathan dengan lembut mengurut leher Askya dan mengelus punggung istrinya.

"Kamu salah makan mungkin?" ucap Nathan memperhatikan wajah pucat istrinya, Askya hanya mampu menggelengkan kepalanya karna perutnya kembali terasa mual.

Huekk huekk.

Nathan masih setia mengurut dan mengelus dengan lembut, leher dan punggung istrinya ia juga tidak tahu apa yang terjadi dengan istrinya, setelah merasa mendingan Nathan menggendong Askya menuju ranjang karna ini masih jam 04.15.

"Kamu tidur lagi ya" ucap Nathan mengecup kening Askya, Askya mengangguk dan mencoba untuk tidur kembali namun tidak bisa.

"Nathan, aku pengen martabak manis!" ucap Askya menatap Nathan, Nathan mengerjap pelan saat mendengar permintaan istrinya.

"Tapi sayang, ini 'kan sudah jam 4 emang ada yang buka jam segini?" tanya Nathan menatap polos kearah Askya.

"Aku enggak mau tahu, aku mau martabak manis sekarang juga!" ucap Askya berbalik membelakangi Nathan, Nathan hanya bisa pasrah dan menuruti kemauan istrinya.

"Iya sayang iya, aku cari dulu!" ucap Nathan mencium leher Askya, lalu beranjak mengambil hoodei dilemari lalu mengambil kunci mobil yang menggantung.

Nathan berjalan menuruni tangga dan ia berpapasan dengan Arken yang baru pulang membeli sesuatu.

"Beli apa bang?" tanya Nathan menatap Arken.

"Martabak manis!" balas Arken dan berniat melanjutkan jalannya namun dicegah oleh Nathan.

"Beli dimana bang? Cepet gue butuh untuk Kya!" tanya Nathan menatap Arken, Arken menyerengitkan keningnya saat adik iparnya ini butuh martabak manis untuk adiknya.

"Diujung komplek, Kya kenapa?" balas Arken, tanpa menjawab Nathan langsung berlari untuk membelikan istrinya martabak manis.

Nathan melajukan mobilnya untuk menuju ujung komplek, karna itu lumayan jauh. Dan benar saja disana ada yang menjual martabak manis dan antriannya begitu panjang, Nathan menghela nafas saat antrian begitu panjang.

Akhirnya ia sudah mendapatkan martabak manis setelah mengantri kurang lebih 25 menitan, Nathan langsung masuk kedalam mobil dan bergegas pulang. Saat sampai dimansion Nathan langsung berlari menuju kamar.

Saat sampai dikamar ia melihat Askya yang tengah menunggunya sambil bersedekap dada.

"Lama banget sih!" ucap Askya dan langsung merampas kantong plastik yang ada ditangan Nathan.

"Yaa maaf sayang, antriannya panjang soalnya!" balas Nathan sambil mengelus kepala Askya, Askya hanya memakan satu potong saja dan sisanya diberikan kepada Nathan.

"Kok enggak dihabiskan sayang? Aku ngantri sampe pegel lho!" tanya Nathan menatap istrinya.

"Enggak, sudah kenyang! Kamu aja yang habisin," ucap Askya lalu beranjak dari duduknya dan keluar dari kamar menuju dapur.

Nathan hanya mengangguk dengan pasrah lalu mengambil sepotong martabak manis yang ada ditangannya, dan ia beranjak menyusul Askya yang tadi berjalan kearah dapur.

Saat sampai didapur ia melihat Askya tengah memasak dengan sangat bahagia, ia heran biasanya Askya sangat malas memasak terlebih untuk para sahabatnya. Nathan menghampiri Askya dan menatapnya heran.

She Is My Queen Askya [END] Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon