54 : Askya

12.7K 1K 45
                                    

"Eh, lihat Askya enggak?," tanya Anara kepada salag satu mahasiswa.

"Tadi gue lihat dia ada diroftoop!" balas mahasiswa tsb, Anara mengangguk tak lupa mengucapkan terimakasih. Anara dkk langsung saja berlari kearah roftoop untuk mencari Askya.

Dan saat sampai diroftoop Anara dkk melihat Askya yang sedang duduk disofa kumuh yang memang sudah ada diroftoop sejak lama, Anara menghampiri Askya dengan nafas terengah engah.

Askya mengalihkan pandangannya menatap kearah Anara dkk yang seperti habis dikejar setan, Askya menyerengitkan keningnya menatap heran kearah Anara dkk.

"Kenapa lo? Habis dikejar kejar setan?," tanya Askya menatap heran kearah mereka, mereka menggelengkan kepala sambil mengatur nafas yang masih terengah engah.

"Gue mau minta tolong.." ucap Derista menjeda ucapannya dan manarik nafas dalam dalam lalu menghembuskannya.

"Minta tolong apaan?," tanya Askya yang makin dibuat bingung oleh mereka, Anara duduk disamping Askya dan masih mengatur nafasnya.

"Tolongin Edward dkk, mereka dikeroyok sama Abra dan sahabatnya! Abang lo juga ada disana," ucap Anara, Askya yang mendengar abangnya ada disana langsung pergi begitu saja tanpa memperdulikan Anara dkk yang meneriakinya.

Saat sampai dibawah Askya melihat kerumunan dilapangan basket dan dengan wajah dinginnya ia membelah kerumunan mahasiswa tsb, ia melihat abangnya sudah babak belur namun masih saja dipukuli oleh Abra.

Askya dengan wajah dingin dan hampir saja Mawar mwngambil alih tubuhnya namun Askya langsung menahan Mawar, Askya berjalan dan langsung menendang tulang kering Abra.

"Ck, berani banget lo mukulin abang gue! Cari mati lo?," ucap Askya menatap dingin kearah Abra, Abra meringis saat merasakan sakit dibagian tulang keringnya.

"Berani banget lo sama gue, lo belum tahu siapa gue? Hah!," bentak Abra kepada Askya, Askya terkekeh mendengar bentakkan Abra dan tanpa aba-aba ia langsung memukuli Abra hingga babak belur.

"Gue peringatkan sama lo jangan pernah nyentuh abang gue, atau lo berurusan sama gue Askya Xandra Putri Leorand!," ucap Askya menekan nama panjangnya dan itu didengar oleh para mahasiswa yang melihat kejadian ini, mereka terkejut saat mengetahui bahwa gadis badgirl itu adalah putri bungu keluarga Leorand.

"Bukan hanya abang gue, lo juga jangan pernah nyentuh Edward sama temennya! Kalau gue denger lo nyewa atau ngeroyok mereka, gue jamin hidup lo enggak akan tenang!," ucap Askya lalu berjalan kearah Arken yang pingsan, Askya menangis? Yaa, ia menangia melihat abangnya pingsan.

Semua mahasiswa tercengang melihat gadis yang baru saja menghajar preman kampus dengan wajah sangarnya, kini berubah menjadih wajah yang jauh lebih damai.

"Bang bangun, gak lucu kalau abang bercandanya kek gini! Bang bangun," ucap Askya sesegukkan dan berusaha membangunkan Arken.

"BANG SATYA BAWA, BANG ARKEN KERUMAH SAKIT! KALAU PERLU BUNUH AJA," teriak Askya memanggil Satya orang yang menjadi tangan kanannya, Arken yang mendengar itu langsung bangun dan berniat lari namun Askya meneriakinya.

"BANG ARKEN KAMPRET! MENDING LO PINDAH KELONDON AJA SANA, GANGGU HIDUP GUE TAHU GAK!," teriak Askya yang kesal kepada abangnya, dan itu semua tak luput dari pandangan para mahasiswa.

Edward tersenyum tipis saat melihat wajah kesal Askya ia selalu teringat oleh pacarnya yang sudah meninggal akibat kanker otak, semus mahasiswa terkekeh melihat tingkah laku kakak beradik tsb.

"Janganlah, mending gue disini kalau gue pindah kesana yang ada mommy ngekang gue mulu!," ucap Arken yang menahan nyeri diwajahnya, Askya tak mendengarkan ucapan Arken ia lebih memilih menyendiri kembali keroftoop.

She Is My Queen Askya [END] Where stories live. Discover now