62 : Askya

12.6K 1.1K 50
                                    

Seperti yang dikatakan Askya kemarin Aleya bersama suami dan anaknya akan ikut bersama Askya menuju keindonesia, sebelumnya Bara sempat menolak dan memilih untuk menggunakan pesawat biasa, namun karna Askya yang kesal ia langsung menendang Bara hingga kakinya terkilir.

"Udah gue bilang nurut aja, banyak gaya lo! Entar pacar lo nyusul pake jet markas, lo diem aja duduk disini!," ucap Askya yang masih kesal kepada Bara karna terus memberontak dan dengan terpaksa Bara dikawal oleh 2 orang anggota Black Rose.

"Sudah gue bilang, gue mau sama Liana aja! Kaga mau sama lo," ucap Bara sedikit membentak, Askya mengambil pistol dan menarahkannya kekepala Bara.

"Sekali lagi lo ngedumel peluru ini bakal nembus kepala lo!," ancam Askya, namun Bara menganggapnya hanya bercanda dan Askya langsung menembak salah satu anggota BR yang ia ketahui sudah berkhianat.

"Masih mau anggap bercanda ucapan gue?," tanya Askya menatap Bara yang terlihat pucat pasi, dengan cepat Bara menggelengkan kepalanya.

Askya tersenyum lalu menyuruh anggota yang lain membereskan mayat tsb, tampak Aleya menghampiri Bara dan langsung memeluknya, dan ternyata Bara takut dengan darah.

"Lo laki, tapi takut darah? Cemen lo! Apa yang lo takutin dari darah?." ucap Askya menatap remeh kearah Bara lalu berjalan memasuki jet pribadinya begitupun Aleya dan yang lainnya.

Askya duduk ditempat biasa ia duduki, Askya hanya diam sambil memainkan handphonenya dan matanya tak sengaja menatap kearah Bara yang wajahnya terlihat pucat. Askya mengeluarkan obat dari tasnya lalu berjalan kearah Bara yang tengah dipeluk oleh Aleya.

"Minum, gue minta maaf! Maaf tante," ucap Askya memberikan botol obat kepada Aleya.

"Iyaa, enggak apa apa nak! Ini salah Bara juga enggak mau nurut," ucap Aleya menerima obat yang diberikan oleh Askya lalu meminumkannya kepada Bara.

Askya kembali ketempat duduknya dan ia memilih untuk membaca novel namun Adlan dan Vando mendatangi Askya sambil menyodorkan handphone mereka, Askya menatap mereka heran.

"Apa?" tanya Askya menatap mereka heran.

"Minta nomer hp lo," ucap Adlan menatap Askya, Askya hanya mengangguk lalu memberikan kartu namanya yang sudah tertera nomer Handphonenya.

"Thanks!" ucap Vando, Askya hanya mengangguk lalu kembali fokus kepada novelnya hingga kantuk menyelimuti matanya.

16 jam kemudian.

Setelah perjalanan yang begitu panjang akhirnya jet pribadi Askya menderat dengan sempurna diroftoop mansionnya, Askya mengucek-ucek matanya beberapa kali lalu meregangkan otot-ototnya yang terasa kaku.

Setelah selesai Askya menyuruh pramugari untuk membangunkan keluarga Adijaya yang masih tertidur, Askya berjalan keluar dari jetnya ia sudah disambut dengan pelukkan hangat dari Nathan yang sudah menunggu kepulanganya.

"Aaa ... Akhirnya my sweety pulang! Aku kangen tahu." ucap Nathan memeluk pinggang Askya posesif, Aakya hanya terkekeh saat melihat sifat posesif dari kekasihnya ini.

"Kamu kok makin posesif sih? Padahal cuma ditinggal tiga hari lho!," ucap Askya mencubit gemas pipi kekasihnya itu.

"Tiga hari bagi kamu, bagi aku tiga tahun!," ucap Nathan manja, Askya mencubit pinggang Nathan karna menurutnya Nathan terlalu berlebihan.

"Au! Kok dicubit sih!?," ucap Nathan sambil mengerucutkan bibirnya.

"Kamu terlalu berlebihan Nathan, ayo keruang keluarga aku sangat lelah!," ucap Askya mengajak Nathan keruang keluarga sedangkan keluarga Adijaya sudah terlebih dulu masuk.

She Is My Queen Askya [END] Where stories live. Discover now