18 : Askya

16K 1.2K 36
                                    

Seperti yang dibilang askya kemarin, hari ini dirinya dan juga nathan sedang ada dimarkas untuk berlatih panah. Dan sialnya renhart dkk juga ada disana.

Askya mencoba mengacuhkan renhart dkk, namun sedari tadi renhart dkk lah yang memperhatikan askya dan itu membuat kya risih sendiri.

"Bisa enggk lo gak usah ngelihatin gue!," ucap askya tanpa menoleh kearah renhart dkk. Renhart dkk yang mendengar ucapan askya terkejut dan langsung mengalihkan pandangannya.

"Jadi orang itu jangan kePDan bett! Jijik gue ngelihati lo!," balas renhart dengan nada sombongnya.

"Cuih! Terlalu tinggi tingkat kesombongan anda, saya tidak kePDan namun saya melihatnya!,"seru askya yang masih fokus pada panahnya.

"Sok jadi cenayang! Padahal mah jalang!," gertak arlan, askya hanya tersenyum gentir mendengar ucapan abangnya itu.

Namun ia tak ada niatan untuk membalas dan ia fokus kepada panah yang ia pegang, dan askya membidik targetnya yang ada didepan, yaitu seorang manusia yang berkhianat diperusahaan mommynya.

Tak.

Panah itu mengenai tepat dijidat target, dan askya tersenyum puas melihat hasilnya walaupun ia tak begitu berminat untuk latinah panah.

Nara yang berada tak jauh dari pintu hanya tersenyum tipis melihat putrinya begitu lihai menggunakan senjatanya. Namun sayangnya nasibnya menurun kepada askya.

"Sepertinya aku melihat seseorang yang sedang berdiri didepan pintu, dan menyalahkan dirinya sendiri!," ucap askya, berbalik menatap nara yang juga menatap dirinya.

"Sudahlah tak usah dibahas, askya ikut mommy!,"titah nara, askya hanya bisa mengangguk dan mengikuti langkah nara.

"Ada apa mom?,"tanya askya saat sudah memasuki ruangan nara.

"Masalah ini tak akan selesai, banyak musuh yang mengincar dirimu dan juga kakakmu. Mommy minta kamu terus disisi asky karna kamu tahu sendiri ia terlalu ceroboh,"ucap nara, askya mengangguk mengerti dan ia duduk didepan mommynya.

"Mom,"panggil askya dan nara menoleh menatap askya.

"Kenapa?,"

"Mommy gak sakit hati, dikhianati sama daddy?,"tanya askya menatap lekat mommynya, ia tahu bahwa nara sangat sakit hati.

Nara menghela napas berat, lalu berjalan menuju balkon ruangan itu. Askya tak tinggal diam ia mengikuti kemana mommynya berjalan.

"Sakit hati? Huhh ... Mommy sudah muak dengan ini semua! Dari kecil mommy sudah merasakan ini semua,"balas nara, menatap pepohonan hutan disekitar markas.

"Kya memang gak ngerasain mom, tapi kya tau perasaan mommy!,"ucap askya yang duduk diayunan.

"Yaa, mommy tau itu kya! Gunakan kelebihanmu untuk membunuh seluruh musuh mommy!,"ucap nara, tanpa mengalihkan pandangannya

"Iyaa mommy!."balas askya, dan nara berbalik menatap askya lekat.

"Soal kekuasaan, ini sudah berpindah tangan 2 kali! Ayahnya kak mawar dan mommy, generasi ke-3 adalah kamu kya dan kenerasi setelah kamu adalah keturunanmu nanti!,"ucap nara yang sudah duduk disamping askya.

"Kenapa keturunanku harus ikut andil mom?,"tanya askya, nara mendelik kesal melihat askya yang berpura pura bego.

"Kamu ini! Ahh ... Sudahlah, mommy cape,"ucap nara kesal dan langsung meninggalkan askya yang terkekeh melihat kekesalan mommynya.

*****

Saat ini askya dkk sedang berada ditaman belakang sekolah, karna askua sangat malas untuk kekantin. Dan menurutnya taman ini sangat indah.

Karna sangat jarang ada yang mau ketaman ini, karna banyak yang mengatakan taman ini angker namun askya tak percaya.

"Dimana nathan dkk?," tanya qella, karna nathan dkk sedari tadi tak ada.

"Dikantin, gue suruh beli makanan tadi," balas reyna dan qella mengangguk mengerti.

"Oh ya, kya lo belum lihat keponakan lo kan? Ayo keruangan mommy lo disana ada auty naurin," ajak nassya, karna dirinya juga penasaran.

"Ayok, rey kasih tau nathan dkk biar gak bingung,"balas askya, lalu mereka berjalan menuju ruangan nara dkk. Askya mendengus kesal saat melihat carla berada diruangan mommynya.

Askya berjalan masuk tanpak mengetuk atau mengucapkan salam, dan askya langsung duduk dikursi milik nara. Nara yang melihat kelakuan askya hanya menggelengkan kepalanya.

Askya menatap bayi kembar dihadapan naurin dengan gemas, sedangkan carla menatap benci bayi kembar dihadapan naurin itu. Askya menyadari itu karna tatapan yang diberi oleh carla.

"Aunty apakah aku boleh menggendong baby sasya?," tanya askya menatap wajah naurin yang sangat mirip dengan mommynya.

"Tentu saja boleh Queennya aunty!," balas naurin memancarkan senyuman yang manis, walaupun erkan dkk membenci askya tapi tidak dengan sahabat nara.

Askya berjalan kearah naurin lalu menatap dengan gemas kearah baby sasya, lalu askya menggendong baby sasya yang sekarang berusia kurang lebih 6 bulan.

Saat askya ingin melangkah dengan sengaja kaki carla dijulurkan berniat untuk membuat askya jatuh, namun itu tak berhasil karna nara dan askya menyadari itu. Dengan sangat keras askya menginjak kaki carla.

"Akhh ... Anak sialan!."pekik carla, askya hanya tersenyum miring melihat carla kesakitan lalu menatap arkan yang akan memarahinya.

"Sebelum memarahi diriku, intropeksi diri sendiri! Dia yang menjulurkan kakinya, aku menginjak kakinya untuk melindungi baby sasya!," ucap askya dengan nada dingin justru itu membuat baby sasya tertawa melihat askya.

Askya bahkan tak menyangka bahwa baby sasya akan tertawa melihatnya berbicara dengan nada dingin, dan batin askya mengatakan bahwa baby sasya akan ikuy andil dalam RGD saat dewasa. Bukan hanya baby sasya, baby rasya juga sama.

"Aku memiliki batin bahwa kedua bayi ini akan ikut andil seperti mommy, percaya tidak percaya! Siap tidak siap itu akan terjadi." ucap nara tanpa mengalihkan pandangannya dari baby sasya.

"Maksudmu, dia akan menjadi seperti nara?," tanya arka, dan askya mengangguk tanpa menatap arka.

"Kenapa harus mereka kya?," tanya naurin, karna naurin merasa tak rela anaknya ikut andil seperti dirinya dulu.

"Karna saat mereka dewasa banyak musuh yang mengincar mereka, bukan hanya dewasa sekarang pun ada dan orang itu ada diruangan ini!," ucap askya, itu membuat erkan dkk, chaca dkk, jessika dkk, dan renhart dkk terkejut.

"Maksudmu?,"tanya vanessa tak mengerti.

"Aku tak bisa menyebutkan namanya, karna mungkin kalian akan semakin membenciku. Biar ini menjadi tanggung jawabku!,"balas askya lalu menyerahkan bayi yang ia gendong kepada nara.

"Kya, 2 minggu lagi kamu harus keLA! Nanti kamu dibantu oleh nathan, renhart, arken, reyna, nassya dan Qella," ucap nara, askya menatap malas nara.

"Kenapa harus sama mereka?,"tanya askya, menatap kearah lain malas menatap arken dan renhart yang menatapnya.

"Terserah mommy,"balas nara berusaha mengejek askya, sementara askya menatap malas nara.

"Iya iya boss nara!," balas askya dengan nada menyebalkan.

"Anak kurang ajar!," desis nara.

"Biarin wlekk!,"ucap askya memeletkan lidahnya, dan itu membuat nara semakin kesal lalu berjalan kearah mejanya.

Arkan dan yang lainnya yang melihat nara dan askya betengkar hanya melongo, karna tak biasanya seorang nara dan askya bercanda seperti ini.












Tbc.

Jan lupa divote,coment,and follow akun author.

See you and
Next time.

She Is My Queen Askya [END] Where stories live. Discover now