69 : Askya

12.4K 1K 82
                                    

"Apakah aku harus ikut denganmu ke Indonesia?" tanya Carlos menatap Askya.

"Harus Carlos! Aku sudah muak dengan segala tingkah lakumu," balas Askya menatap Carlos malas, Carlos menggaruk tengkuknya yang tak gatal lalu mengikuti langkah Askya yang memasuki Jet.

"Nanti kami tinggal dimana? Tidak mungkin 'kan kita tinggal dimarkas," tanya Carlos menatap Askya yang sedang membaca novel.

"Kenapa akhir-akhir ini kau begitu cerewet Carlos! Kau dan anggota Araster lainnya akan tinggal dimansion ku," balas Askya, Carlos hanya mengangguk tanpa mau bertanya lebih kepada Askya.

Karena perjalanan yang begitu jauh, Askya memutuskan untuk istirahat sejenak.

10 jam kemudian.

Akhirnya Askya dan anggota Araster lainnya sudah sampai di bandara Internasional Hoekarno-Hatta, sebenarnya Askya ingin pulang sendiri saja namun Nathan memaksa ingin menjemput dirinya.

Mata Askya mencari keberadaan Nathan dimana, namun ia sama sekali tak melihat Nathan dan alhasil ia harus menghubungi Natha. Namun tak dijawab oleh Nathan, Askya mulai kesal dan ia memutuskan untuk ikut Carlos saja.

Saat diperjalanan Askya hanya diam sambil menatap jalanan, dan begitu pun Carlos ia tak ingin menganggu Askya. 15 menit kemudian mobil Carlos memasuki area mansio keluarga Leorand, Askya mengajak Carlos masuk dan Carlos hanya menurut.

"Kenapa wajahmu sangat kusut? Kau kesal dengan Nathan?" tanya Carlos menatap Askya, Askya hanya menggelengkan kepalanya.

"Asslamualikum pengsuni mansion!" ucap Askya memasuki Mansion, namun kondosi mansion sangat sepi hanya ada bi Tuti dan teman temannya.

"Bi, yang lain kemana?" tanya Askya menatap bi Tuti.

"Eh non sudah pulang, kalau nyonya dan tuan mereka sedang ada dikantor sedangkan den Arlan sama yang lain lagi kepantai!" balas Bi Tuti menyiapkan minuman untuk Askya dan Carlos.

"Nathan juga itu bi?" tanya Askya, dan bi Tuti mengangguk Askya hanya diam saat melihat jawaban bi Tuti.

"Dan sekarang kau ingin kemana?" tanya Carlos menatap wajah kesal Askya.

"Kantor, aku ingin lembur!" balas Askya langsung pergi begitu saja, Carlos menatap heran kearah Askya apakah dia tidak lelah?.

Askya memang ingin ke kantor tapi entah mengapa ia mengarahkan mobilnya kearah pantai yang biasa dikunjungi oleh para sahabatnya, saat sampai didekat pantai Askya melihat mobil para sahabatnya.

Ia memajukan mobilnya mendekat kearah mobil Agra, Askya membuka sedikit kaca mobilnya dan melihat kearah bibir pantai. Matanya melihat Nathan tengah merangkul seorang gadis yang sangat ia kenali, dan para sahabatnya hanya diam menbiarkan Nathan.

Askya mengubah raut wajahnya menjadi dingin lalu ia mengeluarkan handphonenya dan memotret Nathan, setelah itu Askya mencoba menghubungi Natha.

"Iyaa apa sayang?"

"Kamu dimana?"

"Aduh maaf ya sayang aku lupa mau jemput kamu tadi, aku ada dikantor!"

"Kantor terbuka?hm? Bersama seorang gadis! Hm?"

"M-maksud k-amu a-"

Askya langsung memutuskan sambungan telponnya dan ia melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata, ia memilih menuju kantor untuk menyibukkan diri.

Sementara itu Nathan mengerutkan keningnya saat Askya berbicara demikian, Qella menatap heran kearah Nathan yang sepertinya tengah terkejut.

"Lo kenapa Nath?" tanya Qella menatap Nathan.

She Is My Queen Askya [END] Où les histoires vivent. Découvrez maintenant