fourty two

823 69 30
                                    

*happy reading*

Noah memarkirkan mobilnya didepan club itu. Ia menghembuskan napas dengan kasar sebelum akhirnya keluar dari mobil. Louis teman baiknya Jackson telah menunggunya didepan pintu club.

"Hi bro." Sapa Louis dengan ramah, dia adalah satu-satunya orang yang paling ramah di gang mereka. Noah hanya mengangkat alisnya.

"Chill bro, I'm not bad person honestly. I'm just like you."
"Santai bro, sejujurnya gue bukan orang jahat, gue itu kaya elo." Ucapnya sambil menepuk pundak Noah.

Noah tertegun dengan ucapan Louis, apa benar dia orang baik, dan dia juga sama seperti Noah yang dipaksa Jackson untuk masuk ke komplotannya. "What do you mean?" Tanya Noah bingung apa maksud yang diucapkan Louis.

Louis menjelaskan bahwa dulunya ia pendiam dan juga nerd, ia sering dibully dengan Jackson dan teman-temannya. Karena lelah di bully, Louis melawan mereka hingga akhirnya Jackson memaksa Louis untuk masuk ke perkumpulannya. Semenjak itu Louis berubah dari segi penampilannya dan sifatnya. Louis juga bersyukur dengan bergabung ke perkumpulan mereka, ia merasakan kekeluargaan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

"You know why I join right? It's because Naya, I don't want Jackson bother my sister." Ucap Noah.

"Yeah I know. Jackson is a stubborn person, what he wants he has to get, whatever the odds." Jelas Louis, Jackson memang keras kepala apa yang ia ingin harus ia dapatkan apapun rintangannya.

Noah menghela napasnya, merasa sangat tertekan.

"Don't worry bro, I'm with you. Jackson not deserve to get your sister."
"Jangan khawatir bro, gue dipihak lo. Jackson ga berhak dapetin saudara lo." Ucap Louis yang berpihak dengan Noah. Noah bersyukur akhirnya ada orang yang akan mendukungnya.

"But i'm afraid if my attitude will be bad after this." Noah takut sikapnya menjadi buruk jika bergabung dengan mereka.

"That's normal dude, I feel it too when the first time I join. That's not really bad, I swear." Louis meyakinkan Noah, karena merasa dirinya bisa menyikapi diri dengan baik, walaupun teman-temannya berprilaku buruk.

Noah dan Louis memasuki club yang penuh sesak dengan orang yang berdansa ria sambil mabuk. Noah benci tempat ini.

Jackson dan teman-temannya menyambut kedatangan Noah dengan baik. "Welcome to our community bro." Ucap Jackson sambil berjabat tangan dengan Noah. Noah hanya tersenyum kecil menanggapinya.

"We're not bad as people said bro,"
"Kita gak seburuk apa yang orang bilang bro," ucap salah satu dari mereka.

"Don't worry Noah, we better have fun tonight." Kata satu teman lainnya yang Noah belum kenal. Noah yakin ia lagi mabuk karena memegang gelas yang telah kosong.

Awalnya Noah merasa canggung, lama-kelamaan Noah merasa nyaman dengan mereka. Mereka mengingatkan Noah ketika bersama teman-teman sekolahnya dulu, ia sangat rindu suasana tersebut dan sekarang ia merasakannya lagi. Louis benar, mereka tidak seburuk apa yang dikatakan orang. Mereka menyerang orang, bukan asal menyerang dan pasti ada alasan tertentu, misal seperti ada orang yang menyari masalah, atau memancing mereka untuk berantem. Dan juga yang membuat mereka terlihat buruk dimata orang adalah Jackson sangat terobsesi dengan wanita dan kadang melakukan hal yang bejat, oleh sebab itu teman-temannya juga ikut melakukan hal yang sama terhadap wanita.

"Do you wanna drink?" Tanya Jackson pada Noah.

"No, I'm not drink that." Jawab Noah.

"C'mon, that's taste good. You'll like it." Dan semua temannya menyuruh Noah untuk minum.

Noah sangat nervous saat itu, ia telah memegang gelas yang berisikan beer.

Triplets [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang