fifty six

443 37 15
                                    

*selamat membaca*

Naya terbangun dari tidurnya. Sekarang hari sabtu jadi ia bisa bangun agak siang. Ia mengambil ponselnya dan mengecek notifikasi, berharap nama Athalah muncul dari salah satu notifnya itu, tapi kenyataannya memang tidak ada.

Ia menghela napas dengan wajah gusar, mengingat dua hari yang lalu saat bertemu dan menjelaskan semua pada Arkana. 'Apa Arkana udah dapat balasan dari Athalah?' Pertanyaan itu terus terbenak dikepalanya.

Satu notifikasi masuk, Naya segera mengeceknya yang ternyata dari Kalista. Jantung Naya berdebar begitu cepat saat membuka room chatnya dengan Kalista.

Kalista
Naya, barusan gue cari tau ttg Athalah.
Kata tetangganya, Athalah udah gak ada dirumahnya beberapa minggu ini.
Orang tuanya juga gak keliatan, jadi tetangganya gak tau kemana dia pergi.

Naya menatap nanar ponselnya, mengetahui hal itu membuat Naya sangat khawatir dengan Athalah.

Naya
Athalah bener2 gak ada kabar Kal?
Oke thanks infonya kal

Kalista
Engga ada Nay :((
Lo juga gak dapet kabar dari dia?
Kali aja nanti dia kabarin lo Nay

Naya
Iya Kal
Semoga aja, thanks lagi ya Kal :') <3

Kalista
Iya sama-sama Nay, kalo emang ada kabar dari Athalah kabarin gue sama temen2 yaa

Naya
Siap Kall

Naya mengusap wajahnya gusar, lalu ia melihat sekeliling ruangan, tidak ada Noah dan Nathan, berarti mereka sudah turun kebawah. Dan Naya memutuskan untuk berdiam diri dikamar untuk sesaat.


***

Noah tengah merenung dengan segelas coklat panas ditangannya. Sejak kemarin ia memikirkan tentang Louis yang tidak menampakan batang hidungnya disekolah, ia juga tidak melihat Jackson dan teman-teman dekatnya.

"Noah bantuin gue," ucap Nathan sedikit berteriak dari dapur.

Tanpa mendumal Noah menghampiri Nathan yang sedang belajar masak. "Bantuin apa?" Tanya Noah datar dengan cangkir yang masih ada ditangannya.

"Lanjutin nih, gue udah males." Ucap Nathan sambil menunjukan makanannya yang baru setengah jadi.

"Lah, aneh lo. Masa setengah-setengah, lanjutin lah sampe selesai," protes Noah lalu dengan santai duduk dimeja dapur.

Nathan dengan wajah yang sudah tidak minat memasak hanya berdengus melanjutkan kegiatannya itu.

"Nath, papa gimana urusannya?" Tanya Noah setelah Nathan sudah menyiapkan makanannya dipiring.

"Tunggu aja sampe dia nyesel." Jawab Nathan datar.

Noah menghela napasnya. "Papa paling kena pelet cewek bangsat itu," gumamnya.

"Baru tau gue, orang sini bisa pake pelet," kekeh Nathan.

"Ya bisa aja," balas Noah. "Gue yakin, gak lama pasti papa nyesel sama perbuatannya." Lanjutnya.

"Kita tinggal tunggu waktunya," sahut Nathan sambil duduk dikursi meja makan. "Gue kasian sama mama, lo taukan mama cinta banget sama papa, begitu sebaliknya. Semoga aja papa cepet sadar,"

Noah mengangguk, merasa sedikit tenang karena ada sedikit rasa yakin kalau papanya akan kembali dengan sendirinya.

Naya datang dengan pakaian yang sudah rapih. "Guys gue kerumah temen dulu ya bareng Jess," ucap Naya terlihat sedikit lesu.

Triplets [END]Where stories live. Discover now