three

8.1K 350 0
                                    

"Kita harus pindah ke Inggris untuk sementara."

Deg

Semuanya kecuali Kevin dan Sara, terkejut dan terlihat sedikit kecewa, mereka tahu jika kehidupan disana berbeda dengan disini.

"Kok begitu sih dad, terus gimana dengan rumah ini, Zidan rasanya gak rela, rumah ini banyak kenangannya, dari Zidan masih bayi sampai segede sekarang." Kata Zidan sedikit kecewa.

"What? Serius dad? Kapan kita pindah?" Tanya Zara yang sedikit shook dengan ucapan Kevin tadi.

"Masih ada waktu satu bulan lagi, kalian harus bersiap-siap dari sekarang. Papa tau, kalian pasti berat untuk meninggalkan rumah ini. Nanti kita buat kenangan baru disana."

"Pah, terus gimana, Noah kan ingin ikut study tour?" Tanya Noah dengan wajah memelas.

"Tenang aja, kalian bisa ikut study tour. Setelah pulang study tour kalian istirahat dua hari, lalu kita akan berangkat ke Inggris." Ucap Kevin.

"Dad, udah selesai kan bilang sesuatunya? Sekarang Nathan ngantuk banget, jadi Nathan duluan ke kamar, good night." Ucap Nathan lalu beranjak pergi dari ruang makan menuju kamarnya yang berada dilantai atas. Nathan tahu jika itu tidak sopan.

Sepeninggalan Nathan, suasana menjadi sepi. "Papa rasa hanya itu saja, so papa harap kalian menerimanya tanpa rasa beban... good night." Ucap Kevin berjalan menuju kamarnya dan Sara.

"Yaudah kalau begitu mama ingin ke kamar Nathan dulu." Ucap Sara sambil berlalu menuju kamar Nathan.

Zara berdiri untuk membereskan meja makan begitu juga Naya.

"Nathan kok begitu ya..." Ucap Zidan.

"Maybe, Nathan gak setuju kalau kita pindah ke Inggris. Asal kalian tau Nathan udah punya pacar, mungkin dia gak mau LDR-an." Ucap Noah sambil mengambil cemilan yang ada dimeja makan.

"Yaampun Nathan udah punya pacar ternyata, kok gak pada bilang ke gue." Zara menimbrung percakapan mereka.

"Hahaha, itu juga baru nembak dua hari yang lalu." Ucap Noah ketawa garing.

"Nathan yang nembak?" Tanya Naya, karena tipe orang kaya Nathan itu susah banget kalau bukan terpaksa, yang parahnya lagi ceweknya itu pernah bully Naya pas waktu pertama kali masuk SMA.

"Eh ngga tau juga." Kata Noah sambil mengangkat kedua bahunya. Nathan tuh orangnya emang tertutup kadang juga sensitif kalau ditanya soal pacar.

"If you're want to know, gue tadi baru aja nembak Sarah kakaknya Risa itu..." Zidan dengan entengnya bilang seperti itu.

"Wtf, serius bro?! terus diterima gak?" Tanya Noah antusias.

"Di terima lah... gue kan ganteng, baik, rajin menabung dan tidak sombong." Ucap Zidan asal.

"Terus gimana nasibnya kalau lo pindah ke Inggris, hahaha." Celetuk Zara sambil tertawa, Naya juga ikut tertawa.

"Nah makanya itu, nasib gue kaya Nathan nih, pas tadi papa bilang kalau kita mau pindah hati gue jadi terasa gimana gitu." Zidan memasang muka sedih.

"Alahh sok-sokan sedih lo!" Cibir Zara.

Seketika tawa Noah dan Naya pecah.

"Untung jomblo." Celetuk Naya masih tertawa.

"Duaaa, sama Nay." Sambung Zara.

"Tigain, gue juga jomblo nih... savage." Sambung Noah lagi sambil menunjukan gaya jamet.

Dan merekapun tertawa bersama.

***

Nathan masuk kekamarnya lalu menjatuhkan diri kekasur. Mood nya benar-benar hancur hari ini, di tambah lagi mendengar kabar bahwa ia akan pindah ke Inggris.

Triplets [END]Where stories live. Discover now