fifty nine

478 34 18
                                    

*happy reading*

Setelah Nathan mendapat kabar dari Clara tentang Naya, Laura dan satu orang lainnya malam itu, ia segera memberi tahu kepada semua teman-temannya yang kala itu ada di rumah William.

Semuanya bingung, kenapa bisa Jackson ada dirumah Clara yang notabenya anak baik-baik dan berprestasi, sedangkan Jackson sebaliknya. Mereka jadi berburuk sangka kalau Clara jadi bahan selanjutnya untuk Jackson.

"Okay guys, now we have to rest. And tomorrow we have to be able to fight Jackson and get the captives out of there."
"Oke guys, sekarang kita harus istirahat. Dan besok kita harus bisa ngelawan Jackson dan membawa mereka yang disekap dari sana." Ucap William pada semuanya.

"We must have a lot of energy to fight them, because I'm sure there will be a lot of them tomorrow."
"Kita harus punya banyak energi buat ngelawan mereka, karena gue yakin besok jumlah mereka akan banyak." Kini Romeo membuka suaranya.

"Hope we have a good luck tomorrow," timpal Tessa dan di angguki oleh Jess dan lainnya.

***


Dering telpon berbunyi tepat di samping telinga Nathan, membuat ia mengerjapkan matanya. Ia baru saja tersadar dari mimpi indahnya.

Terpampang nama Clara di ponselnya dan ia segera menekan tombol hijau walaupun ia masih berbaring sekarang.

"Hallo?" Ucap Nathan dengan suara khas orang baru bangun tidur.

"Ehm, Nath sorry you just woke up?"

"Ehm, Nath sorry lo baru bangun?" Tanya Clara dari sebrang sana.

Nathan duduk ditepi ranjang sambil mengusap wajahnya. "Yeah. Anything bad?"

"For now, it's not there. But, earlier I heard that Jackson would take them to a place far from here. I suggest you come here quickly, before it's too late."
"Untuk saat ini sih ngga ada. Tapi, tadi gue sempet denger kalau Jackson bakal bawa mereka ketempat yang jauh dari sini. Gue saranin, elo cepet-cepet deh kesini, sebelum semuanya terlambat." Kata Clara.

Nathan melebarkan matanya dan segera bangkit dari duduknya. "Okay, me and the others will get ready,"
"Oke, gue dan yang lainnya bakal siap-siap," ucap Nathan terburu-buru.

"Okay, make sure you are with people who are good at martial arts, Nath, I'm worried because there are so many Jackson troops here."
"Oke, pastiin lo sama orang-orang yang jago bela diri ya Nath, gue khawatir soalnya pasukan Jackson banyak banget disini." Ucap Clara sedikit berbisik.

Nathan mengangguk sendiri. "Yeah, I'm with William, and he brought his troops, I'm sure they're good and reliable at things like that."
"Yeah, gue sama William, dan dia bawa pasukannya, gue yakin mereka jago dan handal dalam hal kaya gitu."

"Seriously?? Good, very good Nath."

"Serius?? Bagus, bagus banget Nath." Kata Clara terdengar bersemangat.

"Of course. But can I ask you a favor?"
"Of course. Tapi gue boleh minta tolong sama lo?" Tanya Nathan sambil memasukkan sebelah tangannya kesaku jeans nya.

"What's that?"

"Please stop Jackson if he wants to take Naya and the others away from there, until me and Will's troops arrive."

Triplets [END]Where stories live. Discover now