🔅 4 (re-write)

10.6K 1.8K 305
                                    

"Terimakasih Doyoung-ssaem!!" ucap anak anak dengan kompak ketika jam ajar mengajar sudah selesai tepat pada waktunya.

Doyoung tersenyum "Baiklah sampai bertemu besok anak anak, jangan lupa bereskan tugas rumah kalian ya"

Anak-anak pun mulai bangkit dari bangku mereka maisng masing lalu meninggalkan kelas satu persatu sampai menyisakan Yangyang, Haechan dan guru baru mereka Doyoung yang masih membereskan beberapa peralatan dan membersihkan papan tulis.

"Yangyang ayo Mae sudah menunggu kita lihat" ucap Haechan sambil menggandeng tangan saudaranya itu dan menunjuk ke arah jendela kelas yang langsung menampilkan orangtuanya sudah menunggu di luar.

Sebelum keluar pintu Yangyang sempat menolehkan kepalanya sebentar berniat untuk memberikan salam pada Doyoung tapi lagi lagi ia dikejutkan dengan sosok wanita ber dress putih tadi berdiri di samping Doyoung tengah tersenyum padanya "Mama" Gumamnya.

Mendengar Yangyang bergumam Doyoung langsung menghentikan aktivitasnya yang sedang membereskan meja, lalu menolehkan kepalanya dan melihat Yangyang yang pergi sambil menatapnya membuat dirinya kembali di buat bingung oleh tingkah Yangyang "Sebenarnya ada apa dengan Yangyang?"

Setelah dari sekolah ia langsung pergi menuju panti asuhan yang memang tidak jauh jaraknya dari sekolah, selain bekerja menjadi guru pengganti ia juga bekerja menjadi salah satu perawat di panti asuhan menggantikan posisi ibunya yang juga pernah bekerja selama puluhan tahun di panti asuhan itu.

Hanya panti asuhan sederhana tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil tapi mampu menampung anak anak yang membutuhkan tempat tinggal dan kasih sayang. Dari jarak jauh pun ia sudah bisa mendengar suara tawa anak-anak dari luar, mendengar suara anak-anak membuat moodnya kembali membaik, ia pun masuk kedalam dan menghampiri seorang wanita berseragam merah muda tengah menyiram tanaman yang ada di taman utama panti asuhan.

"Suster Choi apa kabar?" sapanya pada wanita yang ia panggil Suster Choi itu.

Wanita itu membalikkan badannya dan langsung tersenyum saat melihat bintang panti asuhannya datang "Astaga Doyoung!" ia pun langsung memeluk tubuh Doyoung membuang rasa rindunya yang sudah terbendung berbulan bulan.

"Akhirnya setelah lama menghilang kau kembali juga Doyoungie, kami semua sangat merindukan mu" Ucap wanita itu.

Doyoung tersenyum lalu melepaskan pelukannya "Aku juga merindukan kalian semua, bagaimana anak-anak?"

"Jangan khawatirkan anak anak mereka semua baik baik saja, bagaimana kabar ibumu? Apa ada perkembangan?"

Seraya berjalan masuk Doyoung menceritakan semua apa yang terjadi pada ibunya akhir akhir ini pada suster Choi yang sudah mengenal ibunya sangat lama itu "Aku tidak tahu pasti soal itu, tapi Dokter bilang kesehatan Eomma semakin memburuk akhir akhir ini dan Dokter bilang operasi harus dilakukan secepatnya, dan aku tidak tahu harus mendapatkan uang operasi darimana"

"Dan akhirnya aku memutuskan untuk menjadi guru pengganti di salah satu sekolah di dekat sini, walaupun gajinya tidak seberapa setidaknya aku mulai bisa mencicil untuk biaya operasi eomma" Ucapnya.

Suster Choi menatap iba Doyoung yang tengah bekerja keras tapi mereka pun tidak bisa berbuat banyak selain membantu mendoakan agar ibunya tetap sehat karena gaji menjadi perawat panti asuhan pun tidak bisa mencukupi biaya operasi yang lumayan besar itu "Aku yakin kau dan ibumu bisa melewati ini semua, ibumu orang yang baik pasti Tuhan akan memberikan pertolongan padanya, semangat lah nak"

Lalu dari belakang sana terlihat seorang anak perempuan tengah mengendap endap seraya menahan tawanya berjalan menghampiri Doyoung yang tengah mengobrol dengan suster Choi, merasa Doyoung tidak belum menyadari keberadaannya saat ini ia langsung merentangkan kedua tangannya lalu berjinjit dan melompat memeluk Doyoung dari belakang "Bundaaa"

[END] I Want Perfect Family | ILYOUNGWhere stories live. Discover now