🔅61

3.2K 550 103
                                    

07:00 AM.

Pipp~~~ pip~~

Mendengar alarm berbunyi Taeil langsung membuka matanya dan tangannya meraba ke nakas di sampingnya untuk mematikan alarm yang berbunyi, setelah alarmnya mati ia pun bangun dan duduk menyender untuk menyempurnakan dulu kesadarannya.

Ia pun menoleh ke sampingnya dan melihat Doyoung yang masih pulas tertidur, dan ia ingat sesuatu, ia lupa memberitahu Doyoung semalam.

"Doyoungie..." panggilnya pada Doyoung sambil mengusap kepalanya.

Hari ini dirinya di undang untuk makan bersama dengan pemilik perusahaan yang sudah resmi bekerja sama dalam projek barunya, pemilik perusahaan itu datang dari Cina dan kebetulan memiliki beberapa saham di Korea, selain di Korea banyak saham saham yang ia kembangkan di beberapa negara juga, seperti Singapura dan Thailand.

"Doyoung, sayang." panggilnya kembali pada Doyoung.

Doyoung mengedipkan matanya sambil mengubah posisi tidurnya menghadap Taeil, lalu matanya pun terbuka menatap Taeil.

"Hyung," gumamnya.

Taeil tersenyum, ia pun membantu Doyoung untuk bangun dan menyenderkannya pada senderan ranjang.

"Apa aku mengganggu tidur mu?" tanya Taeil pada Doyoung.

Doyoung menggelengkan kepalanya sambil menggosok matanya "Tidak sama sekali hyung, kau tidak bekerja?"

"Tidak, sebenarnya aku lupa memberitahu mu semalam, aku di undang untuk makan bersama dengan salah satu pemilik perusahaan yang bekerja sama denganku. Aku, kau dan anak anak akan pergi bersama." ucap Taeil.

Doyoung menatap Taeil "Sekarang?"

Taeil mengangguk "Tapi tenang saja jangan buru buru, kita akan berangkat 2 jam lagi. Aku tidak mau kau panik dan terburu buru."

Doyoung mengangguk lalu ia pun menyenderkan kepalanya pada pundak Taeil dan tangannya melingkar pada perut Taeil.

Taeil terkekeh sambil mengusap punggung istrinya "Ingin kubuatkan sarapan?"

Doyoung mendongak "Kau akan membuatkan ku apa?" ucapnya sambil tersenyum.

Taeil tampak berpikir "Hemm apa ya?  Nasi goreng udang? Atau omellet?"

"Keduanya." ucap Doyoung sambil tersenyum.

Taeil terkekeh mendengar jawaban dari Doyoung, tentu saja pria manis di hadapannya ini akan memilih keduanya, karena akhir akhir ini Doyoung selalu kelaparan.

"Ayo, mau ku gendong?" ucap Taeil sambil merubah posisinya.

Doyoung terkekeh "Aku masih bisa berjalan hyung,"

Taeil terkekeh lalu ia pun turun dari ranjang dan mengulurkan tangannya untuk membantu Doyoung turun dari ranjang yang lumayan tinggi itu.

"Mau bangunkan anak anak juga?" tanya Doyoung padanya.

Taeil sedikit berpikir lalu sedetik kemudian mengangguk "Ya bangunkan saja, aku akan membuat porsi sarapan besar."

Doyoung mengangguk lalu mereka berdua pun keluar dari kamar dengan bersama dan berjalan sampai berpisah di tengah jalan karena Doyoung yang harus membangunkan anak anak dan Taeil yang harus pergi ke dapur untuk memasak.

Saat Doyoung akan membuka pintu ia langsung terhenti saat mendengar suara bising dari dalam kamar Yangyang dengan Winter.

"Apa mereka sudah bangun?" ucapnya.

Lalu ia pun membuka pintunya dan melihat pemandangan yang membuatnya tersenyum seketika.

"Oppa simpan dulu selimutnya, bantu Winter pasangkan sprei nya, ini susah!" ucap Winter sambil duduk di tengah tengah kasur.

[END] I Want Perfect Family | ILYOUNGWhere stories live. Discover now