🔅59

3.1K 580 97
                                    

Doyoung tersenyum menatap sebuah kotak sedang di tangannya, ia juga memotretnya karena menurutnya benar benar bagus dan
menggemaskan.

Lalu ia pun mengelus perutnya yang masih rata itu "Apa kau sudah siap? Sebentar lagi ayah mu akan mengetahuinya."

Selagi Taeil belum masuk ke kamar ia bergegas membersihkan dirinya dan setelah itu pergi ke ruang makan, karena ia akan memberikan kejutannya saat makan bersama.

Di saat Doyoung sedang mandi, Taeil pun masuk dan mendengar gemercik air dari dalam kamar mandi.

"Oh dia sedang mandi," ucapnya lalu duduk di atas ranjang.

Taeil kembali berpikir "Apa dia benar benar sedang jatuh cinta? Tidak maksudku ya-ya dia masih muda dan wajar tapi—ah ya tuhan!"

Ia memijat rahangnya, kenapa dirinya menjadi overthinking seperti ini? Bagaimana jika Doyoung benar benar sedang jatuh cinta pada pria lain atau wanita?

"Bagaimana jika itu benar?" ucapnya kembali lalu reflek menoleh saat pintu kamar mandi terbuka.

Ia melihat Doyoung berjalan melewatinya sambil mengeringkan rambutnya yang basah, ia sedikit menyipitkan matanya melihat bagian bagian leher, ia jadi takut saat ia masih di rawat di rumah sakit, ada pria lain yang berani membuat kissmark di leher istrinya itu.

"Hyung kau kenapa?" ucap Doyoung sambil menepuk pundak Taeil.

Taeil sedikit terkejut lalu menggelengkan kepalanya "Ah tidak aku baik baik saja, ya makanan sudah siap dan Eomma dengan anak anak sudah menunggu."

Doyoung mengangguk "Baiklah, kau duluan saja." ucap Doyoung lalu berbalik dan duduk di kursi meja rias.

Taeil terdiam "Kau mengatakan apa barusan?"

Doyoung menoleh lalu mengedikkan bahunya "Kau duluan saja hyung, nanti aku menyusul."

Mulut Taeil sedikit terbuka "Ka-kau yakin tidak ingin pergi bersama?"

"Ya aku akan menyusul setelah aku memakai beberapa skincare nya." ucap Doyoung sambil mengoleskan cream malam pada wajahnya.

"O-oke baiklah." ucap Taeil lalu pergi.

Taeil pun pergi dengan suasana hatinya yang berkecamuk, ia benar benar mulai overthinking sekarang.

Dug!

"Ahh astaga Taeil!"

Taeil terkejut saat tiba tiba Nyonya Kim berteriak, secara tidak sadar ia hampir saja menabrak Nyonya Kim.

"Ah Eomma maaf, aku tidak melihat mu. Apa kau baik baik saja?" tanya Taeil padanya.

Nyonya Kim menggelengkan kepalanya "Eomma baik baik saja, hanya terkejut sedikit, kau kenapa?"

"Aku tidak apa, apa aku terlihat tidak baik baik saja?" tanya kembali Taeil pada Nyonya Kim.

Nyonya Kim mengangguk "Ya kau melamun nak."

Taeil terdiam lalu ia pun duduk di kursi yang berhadapan langsung dengan Nyonya Kim.

"Kalian tidak bertengkar kan?" ucap Nyonya Kim sedikit membisik.

"Tidak Eomma, aku hanya banyak pikiran saja, mungkin ini efek dari benturan di kepala ku." balasnya.
 
Lalu Yangyang dengan Winter pun datang "Dimana Bunda?" tanya Yangyang.

"Halmeoni Winter tidak bisa naik." ucap Winter.

Karena Winter yang masih belum bisa melepas arm sling nya ,jadi dia begitu kekususahan untuk beraktivitas, seperti mandi dan memakai baju, bermain pun menjadi super terbatas karena tangannya yang tidak terlalu boleh bergerak.

[END] I Want Perfect Family | ILYOUNGWhere stories live. Discover now