🔅64

2.5K 446 37
                                    

Bulan demi bulan dilewati, kini perut Doyoung yang awalnya hanya buncitan kecil berubah menjadi gumpalan yang besar dan juga padat, semua kegiatan yang biasa ia lakukan sekarang menjadi sangat sangat terbatas, karena kandungannya yang semakin membesar tenaganya untuk sekedar berjalan ke halaman depan pun sudah terasa seperti berjalan bermeter meter jauhnya.

Hanya menunggu 3 bulan lagi ia akan memulai proses melahirkan dan kebetulan 1 bulan yang Lalu Taeyong melahirkan anak laki laki, tinggal ia yang menyusul.

Di sisi lain, kini si gadis kecil ceria itu sudah menyusul Yangyang bersekolah, Winter dimasukkan ke tadika bekas Yangyang dahulu, sedangkan Yangyang sudah naik ke bangku kelas 2 di sekolah dasar.

"Huhh astaga." ucapnya sambil mengambil nafas begitu dalam karena merasa lelah.

Doyoung barusaja beres memasukkan baju baju kotor pada mesin cuci, tapi pinggangnya sudah merasa linu dan pegal, apa yang ibunya katakan sebelumnya itu benar, bergantinya bulan semakin berat bebannya. Bahkan tidur pun ia harus membelakangi Taeil dan harus ada bantal lain untuk menopang perutnya itu, ia salut kepada orang orang yang mengandung bayi kembar, hanya satu bayi saja sudah terasa sangat berat apalagi mengandung 2 bahkan ada yang sampai 3.

"Aku merindukannya, sayang apa kau merindukan Papah hem? Sudah seminggu dia pergi bukan? Kau merindukannya kan?" ucapnya sambil mengusap perutnya.

Seperti mengerti apa yang Doyoung katakan, tiba tiba perut Doyoung bergerak, sesuatu menonjol dan bergerak gerak dipermukaan perutnya, Doyoung reflek terkekeh.

"Iya aku tahu kau merindukannya, apa sebaiknya aku menelponnya?" ucapnya lagi.

Dan kembali perut itu bergerak seperti sebelumnya "Hahaha baik baik sabar ya." ucapnya lalu berpindah tempat.

Saat ia berjalan menuju ruang tamu, ia melihat beberapa maid membawa tas dan koper, ia terlihat bingung, tas dan koper koper itu milik siapa?

"Aku pulang."

Doyoung langsung menolehkan wajahnya ke arah pintu dan melihat Taeil yang berdiri sambil tersenyum lalu berjalan menghampirinya.

"Aku pulang, sayang." ucapnya lalu mencium kening Doyoung dan mencium bibirnya dengan lembut.

Doyoung menatap Taeil bingung "Kenapa tidak mengabari dulu? Hyung bilang akan pulang besok malam?"

"Aku sengaja membereskan semuanya dengan cepat, karena aku tidak sabar ingin bertemu denganmu dan dengan si kecil ini." ucap Taeil lalu tangannya mengusap perut Doyoung.

Taeil pun berlutut lalu kembali mengusap perut Doyoung dan menciumnya "Apa kau merindukan ku sayang?"

"Aku merindukan Papah, kenapa Papah lama sekali." ucap Doyoung membalas pertanyaan Taeil.

Taeil terkekeh menatap Doyoung lalu kembali mengusap perutnya "aku minta maaf, sekarang aku sudah kembali dan aku akan menghabiskan waktu bersama kalian bersama."

"Bagaimana proyeknya? Apa Tuan Qian juga datang?" tanyanya sambil membuka jas milik Taeil.

Taeil mengangguk sambil melepaskan tangannya dari dalam jas "Proyeknya hampir siap, mungkin tahun depan sudah benar benar siap, ah ya Tuan Qian memberi titipan untuk mu dan anak anak."

"Iyakah? Ucapkan terimakasih ku padanya, kau mau kubuatkan apa hyung?" tanya Doyoung padanya.

Taeil tampak berpikir, lalu sedetik kemudian ia tersenyum sambil menatap Doyoung, Doyoung yang mendapat tatapan darinya langsung terkekeh lalu menyentil kening suaminya "Aku sedang hamil besar hyung, kau tidak kasihan padaku?"

Taeil terkekeh "Baiklah baiklah, untuk kali ini karena istri tersayangku sedang hamil, aku akan mengalah. Tapi mungkin nanti setelah si kecil keluar iyakan?" ucapnya sambil menggoyangkan kedua alisnya.

[END] I Want Perfect Family | ILYOUNGМесто, где живут истории. Откройте их для себя