🔅54

3.2K 576 101
                                    

"Bunda?" ucap Yangyang sambil memegang tangan Doyoung.

Doyoung menatap Yangyang dengan linangan air mata, membuat Yangyang semakin khawatir dengannya.

"Yangyang, ayo temui Papah dan Winter." ucap Doyoung.

Mereka pun segera pergi menuju rumah sakit, perasaan Doyoung benar benar campur aduk sekarang, di sisi lain ia senang mendengar bahwa Taeil dengan Winter sudah sadar dan di sisi lainnya ada perasaan takut juga.

Sesampainya mereka di rumah sakit, Doyoung langsung membuka pintu kamar dimana Taeil dengan Winter di rawat, dan ia bisa liat ada Dokter dan juga beberapa perawat sedang memeriksa Taeil dengan Winter.

Dokter yang menyadari kedatangan Doyoung langsung membalikkan badannya dan menghampirinya.

Doyoung menatap Dokter yang menghampirinya "Apa mereka baik baik saja?"

Dokter menatap Doyoung, wajahnya tampak tidak menggambarkan bahwa keadaan sedang baik baik saja. Dokter menepuk pundak Doyoung "Aku tidak tahu harus bagaimana memberitahu mu, Tuan Taeil sudah sadar dan semua baik baik saja hanya efek benturan di kepalanya, dia mengalami amnesia kecil."

Doyoung terdiam menatap sang Dokter "A-apa? Amnesia?"

"Kau bisa berbicara dengannya pelan pelan," ucap Dokter itu lalu melenggang pergi.

Dokter pun melenggang pergi keluar dari ruangan, setelah di luar ia langsung mengintip dari kaca yang terpasang di pintu, ia tersenyum sambil menahan kekehannya.

"Tuan Moon kau memang tahu bagaimana cara membuat pasangan mu khawatir ya,"

……………

Yangyang menatap Winter yang masih terlelap, ia memegang pundak Winter "Winter, ayo bangun." lirihnya.

Doyoung menatap sedih Yangyang lalu menatap Taeil yang berada di hadapannya masih terlelap sama seperti Winter, apa yang di katakan Dokter itu benar? Taeil mengalami amnesia ringan, amnesia ringan tidak terlalu parah bukan?

"Hyung?" ucapnya setelah melihat mata Taeil yang mulai berkedip.

Mendengar suara Doyoung, Yangyang reflek membalikkan badannya dan segera berpindah tempat untuk melihat ayahnya.

"Papah,"

Taeil mengedipkan matanya beberapa kali lalu ia pun menatap seorang laki laki yang menatapnya dengan raut wajah khawatir,

"Hyung kau sudah sadar," Doyoung pungkiri ia tidak bisa menahan bibirnya untuk tidak tersenyum, ia sangat senang melihat Taeil sudah membuka matanya kembali.

Taeil menatap Doyoung dengan tatapan yang membingungkan, membuat Doyoung pun ikut menatapnya.

"Ahh, kau siapa?"

Doyoung terdiam, Taeil benar benar mengalami amnesia?

"H-hyung, ini aku. Doyoung," ucapnya dengan bibirnya yang bergetar.

Doyoung menatap Taeil dengan penuh harap, berharap ia tidak ikut terlupakan, mendengar Taeil bertanya seperti itu mendadak membuat lehernya merasa tercekik, seakan waktu tidak membiarkannya untuk berbicara.

Yangyang menatap bingung Taeil, lalu ia pun mendekat, Taeil menolehkan kepalanya lalu tersenyum pada Yangyang dan mengedipkan matanya sebelah. Yangyang terdiam sekejap untuk berpikir lalu sedetik kemudian bibirnya terbuka lebar menampilkan deretan giginya, ia mengangguk begitu antusias dan kembali memundurkan posisinya dan menahan tawanya di belakang.

"Kau benar benar tidak mengingat ku? Hyung," ucap Doyoung pada Taeil.

Taeil menggelengkan kepalanya "tidak, tapi dimana istriku?"

[END] I Want Perfect Family | ILYOUNGWhere stories live. Discover now