🔅 22 (re-write)

6.2K 1.1K 148
                                    

Pagi ini setelah membuatkan sarapan untuk Taeil dan anak anak Doyoung langsung bersiap siap pergi ke rumah sakit untuk menjenguk ibunya yang sudah menjalani operasi dengan lancar, betapa senang dan gembiranya ia hari ini karena sudah penantian yang sangat lama akhirnya sang ibu dapat di operasi juga, entah ini bantuan dari para Dokter atau bukan yang jelas ia sangat sangat berterimakasih pada mereka yang sudah membantunya.

"Doyoung-ssaem..." Panggil Suster Lee pada Doyoung yang baru saja turun dari lantai atas menuju ruang utama.

Doyoung menghentikan langkahnya lalu menoleh "Ada apa Suster Lee? Apa kau butuh bantuan ku?" Tanyanya pada Suster Lee seraya menghampiri.

Suster Lee tersenyum lalu menggelengkan kepalanya "Kau akan pergi ke rumah sakit bukan? Ini mangganya sudah ku potongkan untukmu, titip salam ku untuk ibumu ssaem" Ucapnya sambil memberikan sebuah tas jinjing yang berisikan tempat makanan dengan botol air minum di dalamnya.

Doyoung tersenyum seraya melihat isi dari tasnya yang begitu lengkap "Terimakasih banyak, aku sudah merepotkan mu"

"Tidak apa apa, pergilah ssaem pasti ibumu sudah menunggu mu disana dan hati hati di jalan biar anak anak denganku saja" Ucap Suster Lee seraya mengusap pundak Doyoung dengan lembut.

Doyoung mengangguk, lalu ia pun segera pergi menuju pintu yang tiba tiba terbuka dan memperlihatkan Taeil "Kau mau kemana?" Tanyanya.

"Aku akan pergi ke rumah sakit, apa ada barang mu yang tertinggal?" Tanyanya sedikit bingung dengan kepulangan Taeil yang mendadak, padahal jam masih menunjukkan pukul 10 dan Taeil baru berangkat jam 7 pagi tadi.

Taeil langsung terdiam ketika Doyoung bertanya padanya, ia langsung mengelus tengkuk lehernya karena sebenernya ia pulang hanya ingin melihat bagaimana suasana rumah pada saat Doyoung tengah mengajari anak anak, ya percayalah hanya itu saja alasannya.

"Apa dompet mu tertinggal? Dimana? Biar aku ambilkan?" Ucap Doyoung hendak berbalik namun di tahan oleh Taeil.

"Huh?" Doyoung menatap Taeil bingung dengan pergelangan tangannya yang di pegang.

"Kau akan pergi ke rumah sakit bukan? Biar ku antar" Ucapnya.

Doyoung langsung menggelengkan kepalanya sambil terkekeh malu " Ahaha tidak usah Tuan aku akan naik bus saja, kau harus kembali ke kantor lagi bukan? Biar aku ambilkan barang mu yang tertinggal"

Namun Doyoung langsung terdiam saat matanya melihat tatapan memohon Taeil, ah kenapa tiba tiba jantungnya berdebar debar? Tatapan memohon Taeil membuatnya reflek mengangguk dan langsung membuat Taeil tersenyum senang.

Doyoung hanya bisa diam memperhatikan tangannya yang di genggam oleh Taeil menuju mobil yang sudah terparkir sempurna di depan rumah"Masuklah" Ucap Taeil sambil membukakan pintu mobilnya untuk Doyoung.

Doyoung menatap Taeil sebentar lalu segera masuk ke dalam mobil di susul dengan Taeil yang masuk ke bagian pengemudi "Apa ibumu menyukai bunga?"

Doyoung mengangguk "Iya dia menyukainya"

Taeil hanya mengangguk lalu tidak lama kemudian mereka tiba di depan sebuah toko bunga yang terlihat lengkap dan juga memiliki pajangan pajangan bunga yang cantik, Doyoung menatap bingung Taeil yang keluar dari mobil dan berjalan masuk ke dalam toko bunga tersebut.

"Astagaa Doyoung, kenapa jantung mu masih berdetak tidak karuan seperti ini? Apa kau gila?" Ucapnya seraya menyentuh bagian atas dadanya.

Ia langsung mengecek jam tangan digitalnya yang menperlihatkan persentase detak jantungnya yang berdetak begitu cepat sampai sampai angka disana menunjukkan kecepatan detak jantungnya sebanyak 90%, ia yakin tidak memiliki riwayat jantung sama sekali tapi kenapa jantungnya bisa berdebar secepat ini?

[END] I Want Perfect Family | ILYOUNGWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu