🔅 19 (re-write)

7.4K 1.3K 169
                                    

Keesokan paginya Doyoung bangun sangat pagi kondisi rumah pun masih terasa sepi hanya Suster Lee saja yang tengah menyiapkan sarapan terdengar dari beberapa suara benda yang bersentuhan dari arah dapur sana.

Mengingat kabar dari rumah sakit bahwa ibunya akan segera menjalani operasi ia sedikit khawatir tapi juga senang karena masih ada harapan untuk ibunya sembuh, entah apa yang direncanakan oleh Tuhan tapi semuanya begitu tiba tiba dan membuatnya bingung. Tuhan se akan mengirimkan Taeil dengan Yangyang untuk membantunnya mengatasi masalah beratnya.

"Selamat pagi" Sapanya pada Suster Lee yang tengah memasak.

Suster Lee tersenyum "Selamat pagi ssaem, ingin dibuatkan sesuatu?"

"Ah tidak perlu, tapi boleh aku membantu mu memasak?" Ucapnya langsung mendapat tatapan terkejut dari Suster Lee.

"Tidak perlu ssaem ini sudah menjadi pekerjaan ku, ssaem bisa duduk saja dan akan aku buatkan kopi" Ucap Suster Lee.

Doyoung menggelengkan kepalanya "Tidak apa ini keinginan ku, melihat hanya kau saja sendirian aku juga jadi ingin membantu membuat sarapan"

Suster Lee menatap Doyoung tidak percaya dengan apa yang dia lihat, ini kali pertamanya seorang tamu ingin membantunya memasak sebelumnya tidak pernah tamu tamu boss nya ingin mengobrol dekat dengannya seperti ini. Bahkan Sua dengan Haeyeon pun enggan untuk menatapnya, ahh jika seperti ini bayangan Nyonya besarnya kembali teringat dan membuatnya sedih.

"Jadi apa yang ingin kau masak?" Tanya Doyoung terlihat semangat ingin membantu memasak.

"Hari aku akan membuatkan Tahu isi nasi dan sup rumput laut untuk Tuan Yangyang dengan Nona Winter, untuk pencuci mulutnya ada buah mangga dan susu" Ucap Suster Lee.

Doyoung mengangguk paham ternyata pola makanan keluarga Taeil pun benar benar sehat dan begitu terjaga "Bagaimana dengan sarapan untuk Tuan Moon?"

Suster Lee terdiam berpikir sejenak lalu menatap Doyoung dengan wajahnya yang bingung "Sebenarnya Tuan besar jarang sekali sarapan, jadi aku pun jarang membuatkannya sarapan kira kira jika dibuatkan apakah Tuan besar akan sarapan?"

"Bagaimana jika aku buatkan sup telur saja? Dan bibimbap? Yaa itu cocok untuk orang yang selalu berangkat pagi seperti Tuan Moon, setidaknya perutnya harus terisi" Ucap Doyoung di angguki oleh Suster Lee.

Doyoung mengangguk "Baik kalau begitu aku akan membuatkan Tuan Moon sup telur dan gimbap saja, Suster Lee kau fokus saja pada sarapan anak anak biarkan aku yang membuatkan sarapan untuk Tuan Moon"

Suster Lee terkekeh lalu mengangguk dan membiarkan Doyoung menguasai setengah dapurnya untuk memasak sarapan "Melihat ssaem begitu semangat ingin memasak membuatkan ku teringat pada Nyonya Shilin"

Doyoung langsung menhentikan aktivitas memotong bawangnya dan menoleh pada Suster Lee "Apa itu ibu dari Yangyang?"

Suster Lee mengangguk "Nyonya shilin wanita yang baik, lembut, penyayang dan sangat suka sekali memasak setiap waktu..."

"Tuan besar dengan nyonya Shilin membutuhkan 3 tahun lamanya untuk memiliki Tuan Yangyang, tapi ternyata Tuhan benar benar lebih menyayangi Nyonya Shilin dan lebih dulu memanggilnya bahkan dia belum melihat wajah anaknya sama sekali"

Doyoung menatap duka Suster Lee yang menceritakan mendiang ibu Yangyang padanya "Pasti dia wanita yang hebat bukan? Aku yakin sangat yakin sekarang ini dia bangga melihat anaknya yang tumbuh menjadi anak sehat dan pintar"

07:09 KST.

Cklek

Taeil membuka pintu kamar anaknya lalu berjalan menuju ranjang dilihatnya dua anak kecil itu masih terlelap tidur sambil berpelukan, Ia ingin membangunkan tapi melihat mereka yang masih terlelap tidur dengan nyenyak membuatnya tidak tega

"Yangyangie, Winter..." ucap Taeil sambil mengusap kepala Yangyang dengan Winter secara bergantian.

Winter bergerak lalu ia langsung meregangkan tubuhnya sampai mengeluarkan suara "hemm Winter ingin anak kucing" Ucapnya lalu kembali tidur.

Taeil terkekeh mendengar gumaman yang keluar dari mulut Winter "Semalam kau ingin anak anjing, sekarang ingin anak kucing haha lucu sekali"

"Tidak!" Taeil terkejut ketika Winter dengan cepat langsung bangun dari tidurnya di susul dengan Yangyang yang sama terkejutnya karena mendengar Winter yang tiba tiba berteriak.

"Tidak Winter tidak mau ketinggalan film kartunnya" Ucap Winter pada Taeil dengan kesadarannya yang belum sepenuhnya sadar.

Taeil terkekeh melihat Winter dengan rambut khas bangun tidurnya, ia pun mengambil sisir dan menyisiri rambut Winter sampai rapih begitu pula pada Yangyang "Nah ayo cuci muka gosok gigi lalu kita sarapan, sepertinya ada seseorang yang memasak hari ini" Ucap Taeil.

Winter dengan Yangyang mengangguk mereka pun melompat dari tempat tidur dan berjalan bersama menuju kamar mandi untuk gosok gigi dan mencuci mukanya, beberapa menit kemudian Taeil yang sudah rapih dengan pakaian kerjanya dengan Yangyang dan Winter pun turun berjalan menuju ruang makan dimana terlihat Doyoung tengah menata makanan piring piring di atas meja.

"Bundaa" Winter langsung berlari memeluk kaki jenjang Doyoung dengan manja.

"Selamat pagi Winter, selamat pagi Yangyang" Ucapnya seraya menyajikan segelas susu hangat.

"Siapa yang memasak?" Tanya Taeil seraya melihat semangkuk sup telur.

Doyoung terdiam ia langsung menoleh pada Suster Lee yang tersenyum "Doyoung-ssaem membantuku memasak sarapan hari ini Tuan" Ucapnya.

Taeil menatap Doyoung "Kau memasak?" Tanyanya.

Doyoung mengangguk sambil tersenyum canggung "Maaf aku tidak memberita-"

"Mmm ini enak!" Doyoung langsung menoleh ketika Yangyang memakan tahu isinya dengan lahap.

Melihat reaksi anaknya yang tampak menikmati sarapan Taeil pun ikut mencicipi sup telur yang sengaja dibuatkan untuknya "Aku tidak tau laki laki muda seperti mu jago memasak, ini enak Doyoung-ssi"

Doyoung tersenyum lega melihat Taeil menyukai masakannya "Terimakasih banyak"

"Makanlah bersama kami ssaem" Ucap Yangyang pada Doyoung.

Doyoung pun mendudukkan dirinya di samping Winter lalu menyantap gimbap yang ia buat tadi

⧽⧽⧽⧽

Sesampainya di kantor, Taeil langsung membuka laptopnya lalu membuka dokumen dokumen yang harus ia tandatangani dan melihat detail detail rancangan projek yang sedang ia buat bersama beberapa perusahaan lainnya.

Dan tidak sengaja tangannya menyenggol foto pernikahannya "Hampir saja" Ucapnya sambil membalikkan fotonya lalu ia pandangi kembali foto dimana ia dengan istrinya tersenyum bahagia.

Sudah 8 Tahun sejak istrinya pergi meninggalkannya dengan Yangyang di dunia, ia tidak pernah merasakan lagi kasih sayang dan cinta dari seorang istri begitupula dengan Yangyang yang tidak tahu bagaimana sentuhan ibunya. Bahkan setelah lahir pun Shilin tidak sempat menyentuh anaknya sendiri karena Tuhan lebih cepat memanggilnya.

Mengingat masakan Doyoung tadi pagi membuatnya kembali merasakan rindu pada istrinya, biasanya istrinya juga akan selalu memasak sarapan setiap pagi sebelum ia berangkat bekerja dan membuatkan bekal makan siang untuk di kantor karena istrinya tidak mau dirinya makan makanan sembarangan.

"Haaa kehadiran anak muda itu membuatku semakin merindukan mu"


To be continued...

[END] I Want Perfect Family | ILYOUNGWhere stories live. Discover now