🔅32

5.8K 1.1K 364
                                    

Setelah melakukan banyak hal hari ini Taeil memutuskan untuk pulang lebih cepat di karenakan anak anak sudah mulai kelelahan bahkan Winter sudah terlelap tidur di pangkuan Doyoung karena sudah lelah bermain main bersama Hendery.

"Taeil hyung!" Taeil langsung membalikkan badannya dan melihat Youngjae berjalan menghampirinya "Youngjae, ada apa?"

"Kau akan pulang hyung?" Taeil mengangguk sambil menunjukkan Winter yang sudah tertidur di pangkuan Doyoung dan Yangyang sudah terlihat lemas dan mengantuk di gandengannya "Anak anak sudah cukup kelelahan, aku tidak tega membiarkan mereka tertidur di mobil" Ucap Taeil.

Youngjae mengangguk paham lalu memberikan sebuah tas jinjing berisikan beberapa souvenir dan makanan pada Taeil "Terimakasih hyung sudah datang di pernikahanku, aku sangat senang"

"Kau sudah ku anggap seperti adikku sendiri, tidak mungkin aku melewatkan hari pernikahan mu aku harap kau selalu bahagia bersama" Youngjae mengangguk ia pun memeluk tubuh Taeil, walaupun mereka tidak memiliki ikatan darah tapi Taeil sudah banyak melakukan apapun untuk membuatnya sukses seperti sekarang, jika waktu itu ia tidak bertemu Taeil mungkin ia hanya akan menjadi pria yang tidak menyelesaikan sekolah menengahnya dan menjadi gelandangan di luar sana.

Bahkan dirinya menjadi saksi hidup bagaimana Taeil kehilangan banyak orang orang yang berharga, bagaimana Taeil dijatuhkan oleh orang orang di sekitarnya, tapi pria itu tidak sama sekali merasa dendam atau merasa ingin membalas, pria itu tetap berdiri sendiri walaupun beban di punggungnya sudah begitu berat dan menyakitkan.

"Baiklah aku harus pulang, sampai jumpa Youngjae" Taeil pun kembali melanjutkan jalannya menyusul Doyoung yang sudah menunggu di depan aula gedung.

⧽⧽⧽⧽

Malam pun tiba, terlihat keluarga kecil yang belum resmi itu tengah makan malam bersama, tentu saja di temani dengan tawa dari anak anak yang membuat momennya lebih terkesan hidup dan menghangatkan isi rumah. 

"Setelah ini apa yang harus kalian lakukan?" Tanya Doyoung pada anak anak.

"Mencuci tangan menyikat gigi!" Ucap Yangyang dengan Winter kompak.

Doyoung terkekeh "Pintar! Sekarang waktunya kalian untuk ke kamar mandi cuci tangan kalian menggunakan sabun dan sikat gigi kalian, jangan lupakan kaki kalian juga harus di cuci oke?" 

"Siap boss!" Jawab kembali mereka dengan serentak membuat Taeil tak bisa menahan senyumnya karena merasa gemas.

Yangyang dengan Winter pun langsung turun dari kursi mereka masing masing dan berlari menuju kamar mandi untuk melakukan apa yang telah Doyoung ajarkan pada mereka, hal itu juga membuat Taeil merasa lega meliht anaknya benar benar berubah drastis dari anak yang pendiam tidak banyak berbicara berubah menjadi anak yang ceria dan dapat mengekspresikan emosinya secara bebas.

Ia menatap Doyoung yang tengah membereskan piring yang telah digunakan oleh anak anak, tidak terasa Doyoung sudah lumayan lama tinggal di rumahnya sejak pertama kali melihatnya di pukuli oleh pria suruhan Haeyeon 3 bulan yang lalu "Maaf hyung apa kau sudah selesai?" Tanya Doyoung pada Taeil.

Taeil mengangguk lalu menyimpan sumpit dan sendoknya di atas mangkuk "Ya aku sudah selesai"

Doyoung tersenyum lalu ia pun mengambil piring dan mangkok yang Taeil gunakan lalu membawanya menuju washtafle, semejak Doyoung tinggal di rumahnya pun pekerjaan Suster Lee menjadi lebih sedikit dan bisa memiliki banyak waktu untuk pulang menjenguk cucunya dikarenakan Doyoung benar benar mengeluarkan semua tenaganya untuk memasak dan membereskan rumah menggantikan Suster Lee.

"Mungkin ini saatnya..." Ucap Taeil lalu berdiri dari tempat duduknya dan berjalan menghampiri Doyoung yang tengah mencuci piring piring bekas.

"Doyoung-ssi..." Panggilnya

Doyoung langsung menolehkan kepalanya melihat Taeil yang berdiri di sampingnya "Ada apa? Apa kau butuh sesuatu?"

Taeil langsung menyenderkan tubuhnya pada meja dapur lalu menyilangkan kedua tangannya dan menatap ruang kosong hadapannya "Kau tinggal disini hampir 4 bulan bukan?"

Doyoung mengangguk "Iya aku disini hampir 4 bulan, maaf hyung jika selama disini aku dengan Winter selalu merepotkan mu"

"Tidak masalah, Suster Lee bilang kau banyak membantunya dan membuatnya bisa memiliki waktu yang banyak untuk menjenguk cucunya di kampung. Dan itu benar, kau banyak membantuku juga disini semenjak aku melihat Yangyang tersenyum dan bisa bersenang senang tanpa memikirkan apapun aku semakin penasaran dan ingin meluangkan waktu banyak untuk memperhatikan Yangyang..."

Taeil langsung menolehkan kepalanya menatap Doyoung yang tengah fokus membilas piring piring seraya mendengarkannya berbicara "Banyak hal yang tidak aku ketahui dari anakku sendiri, aku kira Yangyang memanglah anak yang pendiam tapi ternyata dia bisa menjadi anak yang ceria juga, saat aku melihat dia bersenang senang dengan Winter tanpa beban aku merasa selama ini sudah salah menilai tentang anakku sendiri..."

"Dan aku pun sudah salah menilai mu, kau jauh dari dugaanku, dari banyaknya semua orang yang pernah turun tangan merawat Yangyang hanya kau yang mampu mengubah sifatnya, bahkan kau juga mampu mengubah pola pikir ku dan perasaan ku juga"

Doyoung langsung menghentikkan pekerjaannya membilas piring dan langsung menatap Taeil di sampingnya "Kau ingat ucapan ku pada malam itu? Aku tahu kau pasti sangat terkejut dan tidak tahu harus berbuat apa, maafkan aku karena aku bersikap seenaknya padamu"

"Ah itu kau tidak perlu meminta maaf, aku tidak masalah sama sekali" Ucap Doyoung.

"Kalau begitu, bagaimana dengan perasaan mu? Dan jawaban itu?" Doyoung terdiam di tempatnya, jantungnya langsung berdegup kencang "Itu..." Ucapnya seraya mengigit bibirnya.

"Doyoung..."

Doyoung langsung menatap kedua tangannya yang di genggam "Doyoung-ssi, kau bisa bilang aku ini aneh tapi aku akan jujur padamu tentang perasaanku semenjak kau datang kesini mengubah semuanya, kau tidak hanya mengubah Yangyang tapi kau juga mengubah diriku yang sebelumnya tidak pernah memperhatikan apapun. Semenjak kau datang kau membuatku sadar bahwa selama ini aku terlalu egois pada diriku sendiri dan sekarang aku pun merasa egois..."

"Karena aku ingin kau terus bersamaku, menjadi bagian dari hidupku"

Hati Doyoung mencelos sakit ketika Taeil menatapnya dengan tatapan penuh harapan padanya, apakah ini saatnya untuk dirinya membuka lembaran baru? Mengawali hidup barunya dengan pria baik di hadapannya ini? Sebenarnya ia masih bimbang dengan apa yang dia rasakan pada Taeil, tapi melihat Taeil menggenggam tangannya dan menatap matanya dengan intens membuatnya tidak bisa mengatakan kata 'tidak'.

Ia menggigit kembali bibirnya seraya menunduk lalu dengan perlahan kepalanya bergerak ke atas dan kebawah "A-aku juga ingin terus bersama mu..." Ucapnya dengan penuh rasa malu dan gugup.

Taeil menatap Doyoung sedikit terkejut lalu bibirnya terangkat meperlihatkan senyuman bahagianya"Kau mau menikah denganku?" Tanyanya kembali dengan matanya yang berbinar binar menatap Doyoung penuh semangat.

Doyoung kembali menunduk lalu menganggukkan kepalanya dengan benar dan sempurna "Iya aku mau, menikah dengan mu" Ucapnya membuat Taeil tak kuasa menahan rasa senangnya dan langsung memeluk tubuh laki laki jangkung di hadapannya.

Grep!

Doyoung terkejut saat tiba tiba tubuhnya di peluk sangat erat oleh Taeil, jantungnya benar benar berdegup tak karuan saat merasakan detak jantung Taeil yang sama gilanya "H-hyung..."

"Kau merasakannya juga kan? Aku benar benar serius padamu sampai sampai detak jantungku menggila karena aku terlalu menyukaimu" Ucap Taeil seraya memejamkan matanya dan memperdalam pelukannya.

Doyoung tersenyum dengan matanya yang berkaca kaca lalu ia membalas pelukan Taeil "Aku juga menyukai mu, Taeil Hyung"



To be continued...

[END] I Want Perfect Family | ILYOUNGWhere stories live. Discover now