🔅71 (Gave Birth)

2.7K 359 22
                                    

Sore ini terlihat Doyoung dengan Yangyang dan Winter sedang bermain di ruang tengah, lebih tepatnya menemani Yangyang dengan Winter mengerjakan tugas sekolah mereka terlihat sendiri dari tingkah Winter yang terus menerus menghapus tulisannya karena merasa ragu dengan jawabannya dan sesekali akan merengek kecil karena sudah lelah untuk berpikir.

"Oppa bisa bantu Winter? Winter tidak tahu jawabannya." ucap Winter pasrah.

Yangyang menoleh lalu mengambil buku tugas Winter dan melihatnya "Yang mana Winter?" tanyanya.

"Ini." tunjuk Winter pada salah satu soal yang menurutnya sulit.

"Oh ini gampang sekali, kemari biar aku bantu menjawab." ucap Yangyang lalu menuliskan jawabannya.

Winter memperhatikan Yangyang yang tengah membantu menjawab tugasnya.

"Kau harusnya menghitungnya seperti ini, itu saja mengerti?" ucap Yangyang pada Winter.

Winter mengangguk lalu kembali mengambil bukunya "Terimakasih Oppa." ucapnya.

Yangyang tersenyum lalu kembali melanjutkan mengisi tugasnya yang hampir selesai, Doyoung yang sedari tadi mengawasi cukup terkesan dengan cara Yangyang membantu dan menjelaskan salah satu soal yang Winter tidak paham, Yangyang sangat pintar, selain itu Yangyang juga multilingual, cukup terkejut mengetahui Yangyang bisa berbagai bahasa di umurnya yang akan menginjak 9 tahun di november nanti, bahkan ia pernah mendengar Yangyang berbicara satu bahasa yang asing di telinganya.

"Yangyang, boleh aku bertanya?" ucap Doyoung.

Yangyang menolehkan kepalanya menatap Doyoung yang duduk di atasnya "Iya Bunda?"

"Waktu itu aku tidak sengaja mendengar mu sedang berbicara, tapi aku tidak tahu kau berbicara apa karena bahasanya terdengar asing ditelinga ku." ucap Doyoung.

Yangyang tampak berpikir lalu sedetik kemudian ingat "Itu bahasa jerman, di sekolah ada guru yang berasal dari jerman karena aku suka mendengarnya berbicara bahasa jerman jadi aku memintanya untuk mengajariku bahasa jerman."

"Benarkah? Wah itu keren sekali." ucap Doyoung.

"Apa itu susah?" tanya Doyoung.

Yangyang mengangguk "Awalnya memang susah karena harus menghafal suku suku kata, tapi guru mengajarkannya sambil bermain jadi tidak terlalu susah."

Doyoung mengangguk paham, lalu ia pun mengambil handphonenya dan membuka kamera untuk memotret pemandangan di hadapannya tapi tiba-tiba rasa nyeri menjalar di perutnya membuatnya reflek meringis sambil memejamkan matanya.

"Sudah selesai, aku—Bunda?" ucap Yangyang langsung terdiam bingung saat melihat Doyoung yang terlihat sedang meringis.

"Bunda? Bunda baik-baik saja?" tanya Yangyang mulai khawatir melihat Doyoung yang sepertinya kesakitan.

Mendengar Yangyang terus menerus berbicara membuat Winter penasaran lalu menolehkan kepalanya dan melihat Doyoung yang meringis "Bunda kenapa?" tanyanya.

Doyoung memejamkan matanya sambil membuang nafasnya, tangannya meremat permukaan sofa, perutnya terasa sakit sangat sakit sampai ia susah bernafas.

Melihat Doyoung yang tak kunjung menjawab Yangyang langsung berdiri dari duduknya lalu berlari menuju kamar Nyonya Kim dan mengetuk pintunya dengan keras.

TOK!  TOK!  TOK!

"Halmeoni! Halmeoni!" panggilnya sambil terus mengetuk pintu kamar.

Cklek!

"Ada apa Yangyang?" tanya Nyonya Kim pada Yangyang.

"Bunda, perut Bunda sakit!" ucap Yangyang langsung membuat Nyonya Kim panik.

[END] I Want Perfect Family | ILYOUNGTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon