🔅 14 (re-write)

7.8K 1.4K 70
                                    

"Hey jagoan, bagaimana kabarmu?" Tanya Taeil pada anaknya yang tengah di suapi oleh Suster Lee.

Yangyang tersenyum senang melihat kedatangan ayahnya itu "Papahh" Ucapnya lalu memeluk tubuh ayahnya.

Taeil tersenyum seraya membalas pelukan anaknya dengan lembut, sepertinya apa yang dikatakan Dokter benar soal anaknya yang mengalami stress karena terlihat jelas diperubahan ekspresi anaknya yang jauh lebih ceria "Hati-hati nanti tangan mu sakit, sudah minum obat?"

"Tadi dokter memberikan obat sebelum makan, dan setelah ini akan di berikan lagi obat sirupnya" Jawab Suster Lee sambil menyuapi Yangyang.

Yangyang menyenderkan kepalanya pada Taeil, bibirnya mengerucut "So bored in here, when i can go home?"

Taeil mengusap kepala anaknya lalu menciumnya "Secepatnya, setelah kau benar-benar sembuh kita akan kembali ke rumah dan kita bisa bersenang senang"

Yangyang mengangguk lalu menatap wajah Taeil "Doyoung-ssaem mana? Papah aku ingin kembali lagi bersekolah dengan Haechan, ingin belajar lagi dengan Doyoung-ssaem dia adalah guru yang sangat baik dan menyenangkan, andai saja Doyoung-ssaem ada disini menemaniku belajar pasti tidak akan bosan"

Mendengar anaknya mengeluhkan soal sekolah Taeil langsung teringat pada Doyoung yang sudah tidak lagi mengajar di sekolah, sepertinya Yangyang tidak tahu akan hal itu? Lalu apakah dia mengajar di sekolah lain? Entah dirinya tidak menanyakan hal itu lebih lanjut "Tampaknya kau sangat menyukai Doyoung-ssaem itu? Apa kau tidak membutuhkan ku lagi hem?"

Yangyang menggelengkan kepalanya seraya tertawa "Tidak papahh, Doyoung-ssaem satu satunya guru yang sangat peduli padaku, dia selalu membelaku dan memarahi teman teman yang mengejekku, Papah apa papah bisa menyuruh Doyoung-ssaem belajar bersama ku hari ini saja?"

Awalnya Taeil sedikit ragu apakah ia bisa membujuk laki laki itu atau tidak, melihat keadaan ibunya yang sama sama sedang dalam perawatan membuatnya tidak enak untuk meminta laki laki itu menemani Yangyang "Aku tidak bisa janji, tapi akan aku usahakan untukmu"

Yangyang mengangguk sambil tersenyum ia pun kembali memakan makanan yang Suster Lee suapkan padanya, ia pun menyimpan beberapa barang bawaannya di atas sofa lalu pergi berniat untuk menjenguk Nyonya Kim di kamar 142.

Letak kamarnya tidak terlalu jauh dari kamar Yangyang hanya melewati 6 kamar saja dan ia bisa lihat dari kaca yang menempel pada pintu sepertinya Nyonya Kim sedang menikmati makan siangnya bersama Doyoung dan perawat yang mengawasi.

Karena merasa tidak enak jika ia masuk dan takut mengganggu, jadi ia putuskan untuk mengirim Doyoung pesan melewati handphone saja karena kebetulan ia masih menyimpan nomor telepon Doyoung tempo hari.

Karena merasa tidak enak jika ia masuk dan takut mengganggu, jadi ia putuskan untuk mengirim Doyoung pesan melewati handphone saja karena kebetulan ia masih menyimpan nomor telepon Doyoung tempo hari

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Tuan Moon, maaf membuatmu menunggu" Ucap Doyoung yang baru sampai dengan seorang anak perempuan yang pernah ia lihat di panti asuhan saat menjemput Yangyang waktu itu.

[END] I Want Perfect Family | ILYOUNGWhere stories live. Discover now